HALAMAN
JUDUL
DAFTAR
ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Dasar
gagasan membuka bisnis/pengembangan
bisnin
B.
Bidang
usaha
C.
Gambaran
perkembangan .
BAB ll PROFIL
A.
Gambaran
umum
B.
Aspek
teknis produksi/operasi
C.
Aspek
pemasaran
D.
Aspek
manajemen
E.
Aspek
keuanagan
BAB lll USAHA
YANG DI USULKAN
A.
Usaha
yang di usulkan
B.
Aspek
teknis produksi/operasi (sifat usaha, jenis dan jumlah produksi, lokasi,
bangunan, mesin dan peralatan, proses produksi, bahan baku, tenaga kerja)
C.
Aspek
pemasaran (peluang pasar, daerah pemaasaran, pasar sasaran, volume dan harga
penjualan, struktur pasar, pangsa pasar, groos profit margin)
D.
Aspek
manajemen (kepemilikan, struktur
organisasi, tenaga kerja/karyawan)
E.
Aspek
keuangan (kebutuhan dana, sumber dana, prediksi pendapatan, prediksi biaya,
prediksi laba rugi, criteria penilaian investasi)
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemilihan
bentuk usaha budidaya jamur tiram ini dilatarbelakangi oleh :
·
Budidaya
jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas
serta permintaan pasar yang selalu tinggi memudahkan para pembudidaya
memasarkan hasil produksi jamur tiram.
·
Jamur
tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan
teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah
dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses
budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.
·
Membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur tiram.
Budidaya
jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur tiram merupakan
salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang
sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi,
sehingga produksi jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala besar.
Jamur tiram
tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jenis kayu
albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 –
28°C, dengan kelembaban 80 – 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya
matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.
1.2 PEMERIKSA
PROYEK
Budidaya Jamur Tiram
Kota
ujung batu dengan jumlah penduduk lebih kurang 3000jiwa, memiliki beragam
aktifitas kehidupan masyarakat, meliputi pertanian, pedagang, peternak dan
wiraswasta. Salah satu sector wiraswasta yakni usaha meubel merupakan usaha
yang cukup potensial di pekanbaru dan dari aktifitas usaha tersebut
menghasilkan sisi berupa serbuk gergaji. Biasanya sisa dari usaha meubel ini
(serbuk gergaji) hanya dibuang atau di bakar.
Serbuk gergaji dapat di manfaatkan
sebagai media dalam budidaya jamur tiram, sehingga dapat member nilai tambah
yang positif, dari pada di buang atau di bakar dan setelah budidaya jamur tiram
bahan tersebut dapat di gunakan sebagai pupuk tanaman. Penggunaan serbuk
gergaji sebagai media tumbuh jamur kupinh mudah di peroleh.
Profinsi ujung batu belum banyak
membudidayakan jamur tiram, sedangkan jamur tiram merupakan jamur yang boleh di
konsumsi, sebagai bahan sayur dan berkhasiat obat. Selain itu juga di cermati
secara analisis ekonomi, sector ini memiliki prospek yang cukup baik.
Jamur tiram memiliki
keunggulan sebagai peluang usaha diantaranya:
1.
Harganya relative mahal/ tinggi,
sehingga dapat memacu semangat dan motifasi petani jamur karena keuntungannya
relative besar.
2.
Pemeliharannya tidak begitu rumit
sehingga tidak banyak menyita waktu dan dapat di manfaatkan sebagai usaha
sampingen.
3.
Pasarnya jelas dan tidak pernah tidak
laku.
4.
Masih sedikitnya petani jamur sehingga
belum dapat memenuhi permintaan jamur.
5.
Investasi modalnya tidak terlalu besar.
6.
Bahanbakunya mudah di dapat dan harganya
relative murah (serbuk gergaji meubel).
7.
Apabila budidaya di lakukan dengan benar
dan sungguh-sungguh maka tingkat resiko kegagalan panen hanya 10%.
BAB II
ASPEK TEKNIS
Aspek teknis merupakan aspek yang
harus di perhatikan oleh yang membangun usaha. Ini sangat penting menjadi
titik ukur dan titik awal dalam
menjalankan usaha. Berikut beberapa item yang harus di lihat dan di pelajari
serta di amati dan di aplikasikan dalam kegiatan usaha, antara lain:
1.
Lokasi
Pada
usaha budidaya jamur kuping ini yang kami jalani lokasinya di daerah ujung batu
di karenakan Iklim tropis yang di miliki
Negara Indonesia dan khususnya di profinsi riau sangat cocok dan memungkinkan
untuk budidaya jamur tiram karna jamur tiram labih tahan terhadap iklim dan
kondisi lingkungan tropis.
2.
Bahan Baku
Bahan
baku dari pembudidayaan jamur tiram adalah bahan media biakan (serbuk gergaji),
bibit jamur yang berkualitas,
Bahanbakunya mudah di dapat dan harganya relative murah (serbuk gergaji
meubel).
3.
Tenaga Penggerak
Mesin atau
tenaga penggerak dari pembudidayaan jamur kuping yaitu tabung reaksi (pengatur
suhu) thermometer maks-min, genset
4.
Tenaga Kerja
Di
karenakan ini merupakan industri rumah tangga, yang hanya terdiri dari beberapa
orang saja para pekerjanya terdiri dari yang mempunyai usaha yaitu 6 orang
pekerja.
5.
Alat atau Mesin
Instrument
yang di gunakan sebagai berikut:
Peralatan:
Ø
Selang
plastic
Ø
Ember
besar
Ø
Plastic
terpal
Ø
Plastic
polibag 20x30 cm tebal 0,7cm
Ø
Kapas
Ø
Pengaduk
(shaker)
Ø
Hygrometer
Ø
hermometer
6.
Transportasi
Bidang
transportasi dalam hal penyediaan pasokan bahan baku kami menggunakan mobil
cold diesel. Bidang pemasaran kami
menggunakan 3 unit sepeda motor yang setiap harinya memasarkan ke daerah-daerah
atau pasar yang menjadi prioritas.
7.
Komunikasi
Kami slalu
berkomunikasi dengan pasar-pasar. Seperti bagaimana tingkat permintaan akan jamur
tiram. Komusikasi sangat penting bagi kami karna untuk kedepannya akan bermanfaat bagi usaha dan segmentasi
pasar.
8.
Lingkungan
Kegiatan
usaha kami tidak berdampak negative pada lingkungan sekitar. Tingkat kebisingan
suara mesin tidak terdengar. Hasil atau sisa olahan media dapat di gunakan
menjadi pupuk kompos bagitanaman.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
III. 1 PROSPEK DAN
PASARAN PRODUKSI JAMUR TIRAM
Dalam pemasaran,
kegiatan usaha ini pertumpu pada
pasar-pasar yang ramai yang banyak di kunjungi orang, dan juga pesanan dari
rumah-rumah. Sebelum memasarkan produk usaha ini kami terlebih dahulu melakukan
riset pasar & observasi. Mulai dari kualitas, harga jamur, tingkat pesaing dan daya tahan dari jamur tersebut. Semua itu sudah kami amati, Pasarnya jelas dan tidak pernah tidak
laku.
III. 2 SASARAN PASAR ATAU PANGSA
PASAR
Berikut sasaran pemasaran kami:
a.
Pasar konsumsi
-
Pasar
swalayan
-
Pasar ngaso
-
Pasar tradisional
-
Dll
Setelah
itu kami bersaing dari mulai:
-
Harga
-
Kualitas
-
Kemasan
Pada
harga kami mnggunakan standar yang tidak terlalu mahal, dan juga prinsip kami
biarpun selisih harga agak sedikit mahal tetapi kualitas terbaik dan terjaga
sehingga konsumen tetap slalu bias menikmati produk jamur kami.
b.
Rumah ke rumah
-
Ibu rumah tangga juga jadi prioritas karna jamur banyak di minati
atau di gemari oleh masyarakat.
Untuk strategi
yang terpenting adalah slalu memperhatikan tingkat kepuasan
konsumen akan produk dari usaha kita.
III.
3 BEBERAPA GAMBAR PRODUK JAMUR TIRAM KAMI
III. 4
DAFTAR TABEL PERAMALAN PERMINTAAN
TREND
LINIER SEDERHANA
Berikut merupakan bagan pengukuran peramalan permintaan
akan produk tempe dari tahum pertama (2011) sampai tahun kelima (2015) dan dua
tahun berikutnya
Mengunakan Trend Linier Sederhana
Tahun
|
Y
|
X
|
X.Y
|
|
2011
|
4000
|
-2
|
8000
|
4
|
2012
|
3500
|
-1
|
7000
|
1
|
2013
|
4000
|
0
|
0
|
0
|
2014
|
8000
|
1
|
8000
|
1
|
2015
|
9000
|
2
|
18000
|
4
|
Jumlah
|
28.500
|
|
41.000
|
10
|
Dengan rumus :
a =
=
= 5700
b =
=
= 4100
Sehingga
untuk peramalan permintaan dua tahun berikutnya yaitu tahun 2016 & 2017
ialah :
Ŷ
= a + bx
Ŷ
(2016) = 5700 + 4100 (6) = 30.300
Ŷ
(2017) = 5700 + 4100 (7) = 34.400
BAB III
ASPEK MANAJEMEN
Aspek manajemen merupakan aspek yang mengelola perusahaan
atau kegiatan perusahaan. usaha ini yang terdiri dari fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan :
IV.1 Planning
(perencanaan)
Merupakan suatu proses kegiatan awal didalam perusahaan
yang mana mengekspektasikan terhadap tujuan perusahaan. Usaha kami merencanakan
suatu tujuan yakni memproduksi tempe yang sesuai dengan permintaan dipasaran
dan memperolel profit atau keuntungan dari hasil penjualan.
IV.2 Organization
(pengorganisasian)
Dalam usaha ini terdiri dari 8 orang yang sudah
terbagi-bagi dalam tugasnya masing-masing. Berikiut bagian-bagiannya:
Ø Bagian produksi
Yang mana kegiatannya meliputi tahapan-tahapan kegiatan
produksi dan operasi
Ø Bagian pemasaran
Yang mana kegiatannya rutinitas dalam memasarkan produk
tempe ke wilayah Pekanbaru sekitarnya
Ø Bagian keuangan
Merupakan bagian yang mengelola keuangan perusahaan atau
asaha kami. Seperti laporan keuangan dan kegiatan transaksi-transaksi lainnya
yang akan di analisis dan dibukukan dalam sebuah laporan keuangan.
IV.3 Controlling (pengawasan)
Merupakan suatau kegiatan yang harus diperhatikan karna
dengan kita mengadakan pengawasan dalam kontrol kerja akan berguna dan selakin
menjadi lebih efektif dan efisien. Diantaranya kontrol dalam bidang:
Ø Produksi yang meliputi:
a.
Tahapan
pertama dimulai kontrol pengawasan penseleksian kedelai yang berkualitas dan
layak untuk diproses.
b.
Tahapan
kedua pengawasan terhadap tahap perebusan kacang kedelai yang memeruikan air dan alat-alat yang sesuai
c.
Selanjutnya
tahap pendinginan dan peragian yang memerlukan waktu sekitar 3-5 hari.
d.
Selanjutnya
tahap pengemasan dan pengirisan tempe menjadi beberapa bentuk.
e.
Terakhir
tahap kualitas kontrol terhadap tempe.
IV.5 Proses Produksi Jamur Tiram
Terlebih dahulu serbuk
gergaji diayak, setelah itu semua bahan tersebut dicampur hingga merata,
kemudian diberi air secukupnya sampai serbuk gergaji dapat digenggam.
Selanjutnya, campuran bahan tsb dimasukkan kedalm kantong plasik transparan
yang tahan panas. Digunakan kantong plastic (polibag) deg\ngan ketebalan antara
0.3cm sampai 0.7cm. ukuran plastic yang di gunakan 20cm x 30cm untuk media
berbobot 1kg. bahan di padatkan hingga berbentuk seperti botol besar bagian
atasnya di tutup dengan menggunakan isolasi. Selanjutnya polibag tersebut di
bungkus dengan plastic lembaran (agar pada saat steriliasai media tanam dalam
dandang tidak menghisap air) polibag yang sudah diisi media kemudian
disterilkan dengan jalan dikukus menggunakan drum dengan suhu sekitar 90-115°C,
setelah itu dinginkan pada suhu kamar. Dengan menggunakan jarum ose yang
steril. Kemudian bibit di masukkan hingga pertenganhan kantong plastic, agar
miselium lebih cepat tumbuh dan menyebar secara merata pada media. Setiapa
kantong plastik(polibag) diisi 2,0 cc sampai 3,0cc bibit atau lebih kurang0.5
gr.
Kantong kantong plastic
(polibag) yang telah diisi bibit kemudian diinkubasi selama 1 bulan dengan
sushu 25°C sampai 28°C agar misselium cepat tumbuh. Kemudian polibag tersebut
di susun pada rak-rakyang telah disiapkan dalm rumah jamur (kumbung).
Setelah jamur (miselium)
mulai tumbuh yang di tandai dengan munculnya benang benang yang berwarna putih,
bagian polibag dilubangi dengan cutter selebar 2cm sampai 3cm. cukup satu atau
dua llubanguntuk satu kantong plastic. Tujuannya agar jamur yang akan tumbuh
dapat keluar melalui lubang tersebut.
Ø perawatan dan pemeliharraan
·
Susunan
polibag
Polibag disusun di ats rak dengan posisi tidur(tidak
berdiri). Setiap baris polibag diberi skat bambu. Stiap rak secara vertical
diletakkan 4-5 baris polibag. Pengaturan ini dimasutkan agar miselium tumbuh
secara leluasa, dan tidak saling bertabrakan antara polibag satu dengan yang
lain.
·
Sirkulasi
udara
Sirkulasi udara diperoleh dari tutup plastic yang
berada disisi bawah kumbung setinggi 1 meter. Tutup plastic tersebut dibuka
setiap sore, agar udara bebas masuk,sedangkan setiap pagi di tutup. Untuk
menghindari masuknya sinar matahari.
·
Penyiraman
Peenyiraman di lakukan 2kali sehari, secar merata atau
meyebar ( seperti kabut) dengan menggunakan hand sprayer. Akan tetapi jika
hujan dilakukan penyiraman sekali dalam
satu hari.
·
Suhu
dan kelembaban
Suhu dan kelembaban
harus selalu dijaga agar stabil sampai panen. Suhu berkisar antara 26°C
sampai 28°C, kelembaban 80-90%. Untuk mengetahui secara pasti suhu ruangan.
Digunakan alat thermometer max-min.
·
Pelabunagn
polibag
Setelah 2 bulan misselium tumbuh (menjalar) akan
tampak berwarna putih merata (polibag yang berwarna coklat terlihat menjadi
putih rata). Bagian atas polibag dilubangi lebih kurang 2cm dengan menggunakan
cutter. Fungsi lubang ini adalah untuk pertumbuhan jamur.
Ø Panen dan Pasca Panen
a. Cara Memanen
jamur kuping dengan
memotong kira-kira 5cm dari permukaan polibag dengan menggunakan cutter. Bekas
potongan tersebut dibiarkan, selanjutnya polibag harus tetap dirawat dengan baik. Polibag perlu
disiram, dijaga kelembaban dan suhunya sehingga jamur dapat tumbuh kembali
untuk panen berikutnya. Panen kedua dan seterusnya dilakukan setiap dua minggu
berikutnya (sejak panen pertama).
b.
Paska Panen
Jamur
yang di panen dalam bentuk segar tidak tahan lama disimpan. Penyimpanan
maksimal dua hari. Untuk memperpanjang masa simpan jamur yang di panen jamur
diawetkan dalam bentuk kering. Hasil panen jamur kuping dicuci bersih kemudian
di jemur dibawah terik matahari sampai kering.
BAB IV
ASPEK BIAYA
1. Pendekatan
Aspek Biaya
Merupakan suatu analisis yang mengenai hal keuangan
perusahaan dimana mengatur, menjaga, mengeluarkan, dan penerimaan akan hasil
pendapatan. Biasanya lebih tepatntya dengan biaya yang keluar karna adanya
kegiataan dari suatu usaha produksi.
ü Rp 5.000,- per karung untuk serbuk
kayu.
ü Rp 1.700,- per kg untuk dedak atau
bekatul.
ü Rp 8.000,- per kg untuk tepung
jagung.
ü Rp 500,- per kg untuk CaCO3 (kapur).
ü Rp 3.500,- per kg untuk CaSO4
(gips).
ü Rp 21.000,- per kg untuk plastik
Type PP uk. 22 x 35 x 0.3.
ü Rp 7.000,- per kg untuk majun.
ü Rp 33.000,- per kg untuk karet
gelang.
ü Rp 8.000,- per liter untuk spritus.
ü Rp 22.000,- per liter untuk alkohol.
1.
Biaya
operasional dan pemeliharaan dari tahun0 – tahun 5:
Tahun 0 Rp 10.290.424
Tahun 1 Rp 120.614.400
Tahun 2 Rp 120.614.400
Tahun 3 Rp 120.614.400
Tahun 4 Rp 120.614.400
Tahun 5 Rp 120.614.400
2.
Biaya
angsuran kredit
Tahun 0, RP
- Thn 1 Rp
34.173.212
Tahun 2 Rp 34.173.212 Thn 3 Rp 34.173.212
Tahun 4 Rp 34.173.212 Thn 5
Rp 34.173.212
3.
Biaya
angsuran pokok
Tahun 0, RP
- Thn 1 Rp
18.465.998
Tahun 2 Rp 20.885.403 Thn 3 Rp 23.620.984
Tahun 4 Rp 26.715.333 Thn 5
Rp 30.215.042
4.
Bunga
kredit
Tahun 0 Rp – Tahun 4 Rp 7.457.879
Tahun 1 Rp 15.707.214 Tahun
5 Rp 3.958.170
Tahun 2 Rp 13.288.169
Tahun 3 Rp 10.552.228
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
Benefit :
1.Hasil Usaha
2.Salvage Value
|
-
|
192.000.000
-
|
192.000.000
-
|
192.000.000 -
|
192.000.000-
|
192.000.000
18.407.500
|
Total Benefit
|
-
|
192.000.000
|
192.000.000
|
192.000.000
|
192.000.000
|
210.407.500
|
Biaya :
1.Investasi
2.Operasional dan Maintenance
3.Angsuran kredit
-
baunga
-
angsuran pokok
|
130.192.824
-
-
-
|
-
120.614.400
34.173.212
15.707.214
18.465.998
|
-
120.614.400
34.173.212
13.288.169
20.885.403
|
-
120.614.400
34.173.212
10.552.228
23.620.984
|
-
120.614.400
34.173.212
7.457.879
26.715.333
|
-
120.614.400
34.173.212
3.958.170
30.215.042
|
Total Cost
|
10.290.424
|
188.987.824
|
188.961.184
|
188.960.824
|
188.960.824
|
188.960.824
|
Laba Kotor
|
(10.290.424)
|
3.012.176
|
3.012.176
|
3.012.176
|
3.012.176
|
21.446.676
|
Pajak (20%)
|
-
|
602.435,2
|
602.435,2
|
602.435,2
|
602.435,2
|
4.289.335,2
|
Nett Benefit
|
(10.290.424)
|
122.508.160
|
150.108.160
|
140.764.160
|
142.517.280
|
155.857.939,2
|
BAB VI
ANALISA FINANSIAL
Di dalam aspek finansial berhubungan dengan namanya hal
keuangan. dimana seorang pengusaha ataupun sebagai perusahaan harus mempunyai
rincian akan kegiatan keuangan usahanya. Dengan harapan dan al hasil dapat
diketahui dan dapat untuk mengambil sebuah keputusan ataupun kebijakan di dalam
usahanya.
Disini
saya jabarkan tentang perhitungan :
1.
Nett
Present Value (NPV)
Merupakan nilai sekarang dari selisih antara Benefit
(manfaat) dengan cost (biaya) pada discounted tertentu. NPV menunjukkan
kelebihan benefit dibandingkan dengan
cost.
Dengan
rumus : NPV = ∑ PVNB
Kriteria : 1. Bila NPV
> 0 = (usaha layak untuk dilaksanakan)
2. Bila NPV < 0 = (usaha tidak layak untuk dilaksanakan)
Berikut NPV dari usaha:
Tahun
|
TB
|
TC
|
NB(TB-TC)
|
DF 12%
|
PVNB(NB.DF)
|
0
|
-
|
10.290.424
|
(28.540.000)
|
1
|
(28.540.000)
|
1
|
192.000.000
|
38.864.800
|
(2.291.840)
|
0,89286
|
(2.064.292)
|
2
|
192.000.000
|
11.864.800
|
33.708.160
|
0,79719
|
26.871.808
|
3
|
192.000.000
|
16.044.800
|
44.764.160
|
0,71178
|
31.862.234
|
4
|
192.000.000
|
13.853.400
|
60.917.280
|
0,63552
|
38.714.150
|
5
|
192.000.000
|
15.585.076
|
71.531.940
|
0,56743
|
40.589.369
|
∑
|
|
|
|
|
107.451.269
|
KESIMPULAN
Berdasarkan dari
hasil analisis yang telah di uraikan tersebut di proleh hasil budidaya jamur kuping lebih besar dari
1%, sehingga usaha budidaya jamur kuping dengan media tanam serbuk gergaji
cukup signifikan dan dapat di kembangkan sebagai usaha alternative baik dalam
skala rumah tangga maupun skala besar.