A. PENDAHULUAN
Selamat
jumpa
Dalam modul
sebelumnya anda telah mempelajari berbagai materi tentang manajemen kelas
termasuk mengenai prinsip dan pendekatan yang dilakukan dalam menciptakan dan
memelihara situasi kelas yang kondusif. Pada modul ini anda akan mempelajari
salah satu kegiatan penting dari manajemen kelas yaitu membina disiplin kelas.
Pembinaan disiplin kelas perlu menjadi perhatian kita sebagai guru, karena
kelas yang disiplin akan menunjang efektifitas proses pembelajaran yang
dilakukan.
Meteri dalam modul
ini meliputi pengertian dan pentingnya disiplin kelas, pembinaan disiplin
kelas, perbedaan disiplin kelas dengan displin sekolah serta faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin kelas dan cara mengatasinya.
Setelah
mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1.
Menyebutkan salah satu batasan
tentang disiplin kelas.
2.
Menjelaskan pentingnya disiplin
kelas.
3.
Menjelaskan cara membina disiplin
kelas.
4.
Menunjukan perbedaan displin kelas
dengan displin sekolah.
5.
Menyebutkan atau menberi contoh
masalah gangguan disiplin kelas yang disebabkan oleh faktor guru.
6.
Memberi contoh masalah gangguan
displin kelas yang disebabkan oleh faktor siswa.
7.
Memberi contoh masalah gangguan
displin kelas yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
8.
Menjelaskan faktor penyebab gangguan
disiplin dari segi siswa guru, dan lingkungan.
Dengan menguasai tujuan modul ini anda akan lebih percaya diri dan akan
lebih terampil dalam mengelola prilaku siswa anda, sehingga terbina disiplin
kelas yang lebih baik.
Sesuai dengan kompetensi yang akan anda capai,
modul ini dibagi menjadi tiga kegiatan
belajar ( KB ) yaitu :
Kegiatan
Belajar 1 membahas disiplin kelas dan cara pembinaannya.
Kegiatan Belajar 2 membahas gangguan displin yang disebabkan faktor siswa
Kegiatan Belajar 3 membahas gangguan disiplin
kelas yang disebabkan faktor guru dan lingkungan
Agar Anda berhasil menguasai kompetensi yang diharapkan, kerjakanlah
setiap latihan / tugas yang diberikan dengan displin. Disiplin hanya dikuasai
diantaranya melalui kepatuhan akan aturan-aturan yang diberikan. Sebagai
seorang guru tentu Anda telah mempunyai displin diri yang tinggi dan akan
mempermudah menguasai modul ini.
Selamat Belajar …!
B.
KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1: DISIPLIN
KELAS DAN PEMBINAANNYA
Seperti yang telah dikatakan pada bagian pendahuluan, kita sebagai
seorang guru perlu memperhatikan disiplin kelas pada waktu kita mengajar,
karena kelas yang disiplin akan membantu proses pembelajaran secara efektif.
Untuk itu kita perlu mempunyai pengetahuan
dan keterampilan dalam membina disiplin kelas.Uraian materi berikut ini
akan membekali Anda untuk mengetahui apa itu disiplin kelas, mengapa disiplin
kelas itu penting dan bagaimana membina disiplin kelas tersebut serta apa
bedanya dengan disiplin sekolah.
Dengan mempelajari materi tersebut dengan sungguh-sungguh serta
melakukan tugas / latihan yang diberian dengan serius, Anda akan mampu :
1. Menjelaskan pengertian
disiplin kelas
2. Menjelaskan pentingnya
disiplin kelas
3. Menjelaskan cara membina
disiplin kelas
4. Dapat membedakan disiplin
kelas dengan disiplin sekolah.
Penguasaan Anda akan tujuan tersebut,
diharapkan membantu Anda dalam kegiatan mengelola kelas dan kegiatan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
1. Pengertian Disiplin dan Displin
Kelas.
Kata-kata disiplin tidak asing lagi bagi Anda, bahkan
mungkin telah sering Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari disekolah, namun
demikian ada baiknya kita kaji kembali. sebelum kita memberi batasan tentang
apa yang dimaksud dengan disiplin, mari kita lihat contoh prilaku berikut ini :
a.
Anda datang kesekolah sebelum jam
belajar dimulai.
b.
Kepala sekolah datang sebelum siswa
masuk kelas.
c.
Ketika lonceng tanda masuk berbunyi
siswa berbaris dimuka kelas.
d.
Siswa masuk kelas satu persatu
denga tertib.
e.
Apabila guru menjelaskan pelajaran
siswa mendengarkan dengan baik.
Bila Anda cermati contoh-contoh prilaku di atas, tersirat
ada 2 hal penting yang terkandung didalamnya, apakah Anda dapat menunjukan
kedua hal tersebut, apakah pada setiap prilaku Anda menemukan adanya aturan dan kepatuhan terhadap aturan, jika ya berarti anda telah mampu
mengenal indikator disiplin.
Memang pada setiap prilaku tersebut ada aturan dan
kepatuhan akan aturan tersebut. Datang kesekolah sebelum jam belajar dimulai,
berbaris jika lonceng tanda masuk berbunyi dan masuk kelas satu persatu serta
mendengarkan guru yang mengajar adalah aturan-aturan yang perlu ditaati sebagai
seorang pegawai negeri dan sebagai siswa. Berdasarkan alasan tersebut Anda
tentu telah dapat - menyimpulkan, bahwa displin secara umum adalah kepatuhan / ketaatan akan aturan aturan. Disamping pengertian
tersebut, kita lihat pengertian disiplin, menurut Darmodiharjo (1983), disiplin
adalah sikap mental yang mengandung kerelaan hati untuk mematuhi semua
ketentuan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
Pada pengertian displin yang kedua Anda dapat melihat,
bahwa kepatuhan akan aturan dan norma tersebut , didasarkan atas kerelaan hati
atau kesadaran sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Secara lengkap dapat kita rumuskan pengertian
disiplin yaitu sikap mental yang mencerminkan kepatuhan / ketaatan akan
aturan–aturan dan norma yang didasarkan
atas kesadaran sendiri dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab .
Berdasarkan pengertian tersebut, mari kita lihat apa yang
dimaksud dengan disiplin kelas. Sebagai seorang guru Anda tentu dapat membuat
sendiri pengertian disiplin kelas, karena sudah sering terlibat dalam mengelola
prilaku siswa dalam kelas. Untuk memudahkan Anda menyimpulkan pengertian
tersebut mari kita amati terlebih dahulu ilustrasi berikut.
|
Bacalah ilustrasi tersebut dengan cermat dan kenalilah 3
aspek pokok displin dalam contoh-contoh prilaku tersebut. Apakah anda dapat menunjukan ketiga aspek
tersebut. Apakah anda temukan aspek kepatuhan,
aspek aturan yang khususnya mengenai
aturan yang dipakai dalam kegiatan belajar di kelas dan aspek kesadaran siswa dalam tugasnya, baik dari segi siswa
maupun dari segi guru. Bila Anda perhatikan ruang lingkup disiplin dalam ilustrasi
di atas, khusus dalam lingkup aturan-aturan dalam kegiatan pendidikan dan
pembelajaran dalam kelas dan bukan aturan-aturan umum yang perlu diikuti di
sekolah secara umum. Jadi berdasarkan hal tersebut dapat kita simpulkan, bahwa
disiplin kelas adalah sikap kepatuhan akan aturan-aturan dan norma kelas secara
sadar dalam menjalan tugas dan tanggung jawab. Disiplin kelas menurut Dirjen
PAUD dan Dikdasmen (1996) adalah keadaan tertib dalam satu kelas yang di
dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah
ditetapkan.
1.
Pentingnya Disiplin Kelas
Setelah Anda memahami apa yang dimaksud dengan disiplin
kelas, kita akan melihat mengapa disiplin kelas itu penting kita perhatikan
dalam proses pembelajaran. Menurut Kingsburi (1981) displin penting bagi siswa,
karena melalui disiplin siswa sanggup mengembangkan potensinya dan mengetahui
mana yang hak dan nama yang menjadi tanggung jawabnya nanti, bila telah dewasa.
Coba Anda perhatikan bila kelas yang Anda ajar tertib, semua anak tahu akan tugas
dan tanggung jawabnya dan mengikuti aturan-aturan yang ada, maka kondisi ini
memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi Anda untuk memfasilitasi /
membimbing proses belajar siswa, sehingga siswa dapat berkembang lebih
maksimal. Sebaiknya bila kelas Anda
tidak tertib / tidak displin, maka waktu Anda lebih banyak digunakan untuk
menertibkan kelas atau menangani masalah-masalah perilaku siswa yang
menyimpang, sehingga proses pembelajaran siswa kurang maksimal dan siswa tidak
dapat mengembangkan potensinya dengan optimal. Di samping itu bila kita lihat
kaitannya dengan pembinaan hak dan kewajiban akan tampak bahwa, apabila siswa dari awal dibiasakan mamatuhi /
mentaati aturan-aturan yang berlaku dalam kelas, maka dia akan tahu apa prilaku
yang boleh atau baik dilakukan dan apa pula yang tidak boleh dilakukan. Dengan
pembinaan disiplin yang baik anak akan mengetahui secara bertahap apa yang
menjadi hak dan apa yang merupakan kewajiban sebagai seorang warga negara
nanti. Sebagai seorang siswa kewajibannya adalah belajar dan sebagai haknya
adalah mendapatkan bimbingan dan perhatian dalam mengkuti pendidikannya. Oleh
karena itu disiplin kelas tersebut sangat membantu siswa dalam mengembangkan
potensinya dan membiasakan siswa tahu akan hak dan kewajibannya nanti sebagai
warga negara.
Selanjutnya Kingsburi (1981) menyatakan bahwa disiplin
apakah memuaskan atau tidak memuaskan berpengaruh langsung pada keberhasilan
pengajaran, hasil belajar siswa dan reputasi sekolah. Bila siswa menpunyai
ketaatan yang tinggi terhadap aturan-aturan kelas atas dasar kesadaran sendiri
akan memungkinkan terciptanya iklim belajar yang kondusif, sehingga siswa akan
merasa senang dan termotivasi belajar. Hal ini akan berdampak kepada hasil
belajar dan keberhasilan pembelajaran.
Sebaliknya bila siswa kurang mentaati aturan-aturan dalam
kelas, seperti suka ribut pada saat guru menjelaskan pelajaran, tidak
memperhatikan guru, asik mengganggu teman yang serius belajar akan menjadikan
situasi kelas kurang kondusif dan kurang menyenangkan untuk belajar. Kondisi
ini akan mempengaruhi pada proses dan hasil belajar siswa serta efektivitas
pembelajaran.
Trauber (1985) menyatakan bahwa displin kelas yang baik
merupakan syarat untuk efektifnya interaksi belajar mengajar. Pentingnya
disiplin kelas ini juga dikemukakan oleh Danielson (1996) yang menyatakan bahwa
belajar tidak mungkin terjadi jika prilaku siswa tidak terkendali atau tidak
disiplin. Coba Anda bayangkan jika siswa-siswa
di kelas Anda berjalan kian kemari, tidak mengerjakan tugas yang Anda berikan dan asyik bermain, Apakah
Anda
akan dapat membelajarkan mereka ?. Tentu sulit bagi Anda untuk mengelola
pembelajaran dengan situasi yang demikian.
Pentingnya displin kelas ini juga dikemukakan oleh Suwarni
(1998) yang menyatakan karena umumnya kelas-kelas dinegara kita umumnya
siswanya banyak, maka sangat diperlukan adanya kerpatuhan siswa akan
aturan-aturan dalam kelas, sehingga kelas dapat menjadi lebih tertib.
Selanjutnya Suwarni
juga menyatakan bahwa kebiasaan untuk mentaati aturan-aturan dalam kelas akan
memberi dampak bagi kehidupan siswa dalam masyarakat. Siswa yang terbiasa
mentaati aturan-aturan dalam kelas akan cendrung mentaati aturan-aturan dalan
masyarakat. Dengan demikian jika Anda membiasakan siswa mematuhi atau mentaati
aturan-aturan sekolah dengan kesadaran sendiri, ketika diluar kelaspun akan
terbiasa berprilaku sesuai dengan aturan lingkungannya.
Mengingat pentingnya
displin kelas tersebut, kita sebagai seorang guru perlu berusaha menciptakan
atau membina disiplin kelas tersebut supaya proses pembelajaran dapat dilakukan
secara efektif. Berikut ini Anda dapat mempelajari beberapa usaha yang dapat
dilakuan untuk membina disiplin kelas.
Itulah beberapa alasan mengenai pentingnya displin kelas
dan Anda dapat memperkaya alasan
tersebut dengan mendiskusikan bersama teman atau berdasarkan pengalaman Anda
sendiri.
Tuliskan jawaban hasil diskusi Anda pada tempat yang disediakan ini.
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________3.
Pembinaan Disiplin Kelas
Setelah Anda
mengetahui apa itu disiplin dan mengapa
disiplin kelas itu penting kegiatan berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah
bagaiamana membina disiplin kelas tersebut. Uraian berikut ini akan membantu
Anda menjawab pertanyaan tersebut.
Sesuai dengan karakteristik anak Sekolah Dasar yang masih
suka meniru, maka salah satu yang dianggap ampuh untuk membina displin kelas
adalah :
a. Pemberian Contoh Prilaku Disiplin dari Guru
Guru adalah merupakan tokoh identifikasi bagi
siswa SD. Prilaku guru yang tampak nyata bagi siswa akan cepat di contoh atau
ditiru. Anak lebih mudah dibina kebiasaannya melalui contoh kongkrit yang
dilihatnya sehari-hari. Pemberian contoh nyata merupakan alat pendidikan yang
lebih efektif dalam pembentukan sikap, begitu juga halnya dengan sikap
disiplin. Oleh karena itu, jika Anda ingin kelasnya disiplin mulailah dari Anda
sendiri yang bersikap disiplin.
Misalnya :
1). Jika
Anda ingin siswanya datang tepat waktu, maka Anda sendiri membiasakan diri datang lebih awal dari
siswanya.
2). Jika Anda ingin siswanya mengerjakan tugas
yang Anda berikan dengan baik, maka Anda
sendiri terlebih dahulu melaksanakan pembelajarannya dengan baik, tidak asal jadi saja. Misalnya
pelajaran dijelaskan dengan baik, tugas-tugas siswa diperiksa dengan teliti,
siswa yang memerlukan bimbingan Individual Anda bantu dan seterusnya.
3). Jika Anda ingin siswanya berpakaian rapi
datang ke sekolah, maka Anda sendiri
terlebih dahulu membiasakan diri selalu rapi.
Itulah beberapa contoh perilaku disiplin dari
guru. Anda dapat membuat contoh-contoh lain dan mencoba menerapkan sendiri di
kelas.
Ada yang perlu Anda ingat dalam pemberian
contoh ini agar lebih efektif yaitu contoh prilaku yang ditampilkan, jangan
dibuat-buat, tetapi haruslah alamiah dan mendarah daging dalam diri Anda .
Kalau ada terkesan prilaku tersebut
dibuat buat anak tidak akan menerimanya. Oleh karena itu, jika
alternatif ini akan digunakan dalam pembinaan disiplin kelas, guru harus
betul-betul berusaha memiliki sikap disiplin tersebut.
b. Menetapkan dan Mengkomunikasikan standar tingkah
laku
Aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas yang
telah ditetapkan dikomonikasikan kepada siswa semenjak dari awal. Dengan
demikian siswa akan mengetahui dan mempunyai pedoman cara berprilaku dalam
kelas dan dapat mengontrol tingkahlakunya. Coba Anda bayangkan bagaimana
prilaku siswa pada kelas yang tidak mengkomunikasikan aturan-aturan kelas pada
siswa. Bandingkan pula dengan prilaku siswa yang mempunyai pedoman standar
tingkahlaku. Anda mungkin mengatakan bahwa kelas yang mempunyai standar
tingkahlaku akan lebih tertib dari yang tidak mempunyai atau tidak mengetahui
aturan-aturan kelasnya.
Jadi untuk membina disiplin kelas
aturan-aturan/standar prilaku perlu ditetapakan dan dikomonikasikan kepada
siswa.
Untuk mendapatkan atau mengembangkan
aturan-aturan/standar tingkahlaku yang akan diberlakukan supaya lebih diterima
dan diikuti oleh siswa. Jones dan Jones (1998) mengemukakan bahwa yang perlu
diperhatikan guru adalah :
1). Siswa perlu dilibatkan dalam
mengembangkan standar tingkahlaku yang
digunakan dalam kelas. Maksudnya aturan-aturan yang akan
diberlakukan kepada siswa di kelas,
jangan Anda tetapkan sendiri, tetapi bicarakanlan dengan siswa sebelum diberlakukan.
2). Aturan yang dibuat perlu
dinyatakan secara jelas. Artinya perumusan standar prilaku itu tidak
meninbulkan keraguaan siswa menafsirkannya, sehingga dapat diikuti dengan mudah
tanpa ragu-ragu. Misalnya angkatlah
tangan bila akan bertanya pada guru.
3). Walaupun penting menyatakan tingkahlaku yang diharapkan dengan
jelas, kembangkanlah sedikit mungkin.
Maksudnya janganlah anda membuat aturan-aturan standar tingkah laku terlalu banyak, tetapi
kembangkanlah yang penting-penting saja.
4). Siswa hendaklah menunjukan dengan jelas penerimaaan mereka tentang
standar tingkahlaku yang disetujui oleh
kelompok/kelas. Maksudnya aturan-aturan yang akan diperlakukan pada
kelas Anda, hendaknya betul-betul yang telah disetujui atau disekapati oleh
siswa untuk mengikutinya.
5). Karena standar tingkahlaku ditetapkan dalam lingkup sekolah,
mungkin bertentangan dengan pengalaman siswa di luar sekolah, maka perlu
memonitor tingkahlaku siswa dan mendiskusikannya dengan mereka untuk
menyakinkan bahwa tingkahlaku itu konsisten dengan standar tingkah laku kelas.
6). Siswa akan lebih mungkin
mentaati aturan-aturan, jika mereka tahu bahwa aturan tersebut diterima oleh
orang tua mereka atau kelompoknya. Jadi aturan-aturan /standar tingkahlaku yang
diberlakukan kepada siswa agar lebih dipatuhi hendaknya disetujui oleh orang
tua siswa.
Setelah Anda mengetahui faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam mengembangakan aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas lalu
bagaiamanakah caranya melibatkan siswa dalam mengembangkan aturan-aturan kelas
tersebut.Anda sebagai guru mungkin telah menerapkannya dengan baik, namum demikian
kita lihat pendapat Jones dan Jones (1998).
Pertama sekali guru membantu siswa mendiskusikan
mengapa penting mengembangkan standar tingkahlaku bagi semua anggota kelas dan
menyetujui untuk mematuhinya. Untuk merangsang terjadinya diskusi tersebut anda
dapat mengajukan pertanyaaan mengapa orang dewasa mempunyai aturan-atuan dan
mematuhi, seperti mematuhi aturan lalulintas, membayar pajak dan saling hormat
menghormati satu sama lain. Melalui diskusi ini Anda membimbing siswa sampai
menyadari perlunya aturan-aturan dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat/berkelompok atau kelas.
Selanjutnya anda meminta siswa membuat suatu
daftar standar tingkahlaku yang mereka anggap penting dan dipilih bersama
beberapa diantaranya untuk disepakati. Tahap berikutnya anda membimbing diskusi
untuk memperjelas masing-masing aturan dan tanyakan pada siswa apakah mereka
menerima dan akan mematuhi standar tingkahlaku tersebut.
Tahap terakhir Anda memonitor prilaku siswa
sehari-hari dan membantu siswa mengingat kembali standar tingkahlaku yang telah
diterimanya, jika terjadi penyimpangan dari standar tersebut Untuk lebih mudah anda memahami prosedur
tersebut perhatikan bagan berikut ini.
|
|
|
Diskusi penting Membuat daftar Memilih standar
nya
aturan. Standart
laku t. laku ang
penting
|
|
|
diskusi memperjelas Meminta komitmen Monitoring
standar t laku siswa prilaku
Gambar
Prosedur Pengembangan Aturan / Standar Tingkah Laku Siswa
Berikut ini contoh standar tingkahlaku siswa
yang umum bagi siswa SD dan SLTP.
a) Berlaku
sopan dan baik satu sama lain
b) Memperlakukan
milik sekolah dan pribadi dengan baik
c) Mengikuti
permintaan guru
d) Siap
untuk mengkuti kegiatan kelas
e)
Berusaha melakukan tugas dengan
baik dan meminta bantuan jika
diperlukan
f) Menyelesaikan
komplik dengan baik
c. Menerapkan aturan secara fleksibel
Aturan yang telah disepakati untuk diterapkan
hendaklah diterapkan secara fleksibel supaya
siswa tidak merasa tertekan (Suwarni, 1998).Misalnya Anda meminta siswa
mengerjakan tugas-tugas dalam jangka waktu 45 menit, tetapi sebagian besar
siswa belum lagi dapat menyelesaikannya. Dalam kondisi tersebut Anda perlu
menambah waktu penyelesaian, sehingga siswa tidak merasa tertekan.
d. Menetapkan dan mengkomunikasikan prosedur
teertentu pada siswa.
Agar kelas dapat berjalan dengan tertib dan tidak
banyak keraguan dalam diri siswa perlu disepakati dan dikomunikasikan pada
siswa cara berprilaku khusus yang akan membantu ketertiban kelas. Misalnya
bagaimana prosedur kalau akan bertanya sedang dalam kegiatan belajar, bagaimana cara penyerahan tugas-tugas , bagaimana cara meminta izin
keluar kelas dan bagaiamana cara berpartisipasi dalam kerja kelompok atau
diskusi. Prosedur teknis tersebut perlu diberitahukan kepada siswa permulaan
tahun ajaran atau permulaan semester.
Dengan diketahuinya prosedur yang jelas siswa tidak akan banyak bertanya tanya sehingga akan dapat mengurangi waktu dalam
menangani masalah manajemen kelas. Emmer ( 1984) mengatakan apabila aturan dan
prosedur diikuti siswa dapat membuat manajemen kelas menjadi efektif. Manajemen
kelas yang efektif merupakan prasyarat yang kritis bagi kegiatan instruksional
yang efektif ( Weber, 1977).
e. Memonitor tingkahlaku siswa
Untuk menjaga agar siswa tetap bertingkah laku
baik, Anda perlu memonitor tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Pada waktu penyajian pelajaran, anda hendaklah berdiri pada tempat
yang tepat, agar dapat melihat semua siswa dengan mudah. Pada waktu siswa
mengerjakan tugas, Anda memonitor dengan berkeliling ke tempat siswa bekerja.
f. Konsisen terhadap aturan dan prosedur yang
telah ditetapkan
Agar disiplin kelas terbina
dengan baik hendaklah dilaksanakan
dengan konsisten. Maksudnya, bila
mengkomunikasikan aturan-aturan dan prosedur yang akan diikuti Anda tetap selalu
melakukannya dengan cara yang
sama..Jangan sekali diberlakukan sekali
tidak tetapi tetaplah memberikan
perlakuan yang sama pada semua anak
dalam penerapannya.
Contoh apabila Anda telah
menyampaikan kepada siswa, apabila terlambat tidak boleh masuk kelas, maka
siapa saja yang terlambat hari ini, besok, seterusnya tidak boleh masuk kelas.
Penerapan aturan-aturan tersebut tetap diberlakukan kepada siapa saja dan
kondisi apa saja bagi siswa Anda.
g. Memelihara Prilaku yang Baik
Prilaku siswa yang telah baik atau sesuai
dengan standar tingkah laku dan norma-norma yang berlaku perlu Anda beri
penguatan ( reinsforcement). Misalnya dengan
mengucapkan kata-kata bagus, benar, baik sekali atau menganggukkan
kepala tanda menyetujui prilakunya, atau semyuman yang memperlihatkan kita
menyenangi prilakuyang ditampilkannya..
Contoh-contoh respon tersebut akan berdampak positif bagi
siswa. Anda mungkin mempunyai contoh
respon lain yang telah Anda praktekan selama ini atau diskusikanlah dengan
teman cara-cara pemberian penguatan lainnya pada siswa yang telah disiplin. Hal
yang perlu Anda ingat, janan acuh saja atau tidak menberikan penguatan sama
seakali terhadap prlaku siswa yang sudah bai, apabila Anda ingin siruasi kelas
Anda tetap disiplin. Hasil penelitian O. Leari (1977) menunjukan bahwa penguatan
sosial seperti menunjukan perhatian, senyuman, anggukan kepala, penghargaan dan
hubungan serta reta dekat dengan siswa dapat menimbulkan dan menjga prilaku
siswa yang baik.
Cara lain Untuk mendorong siswa tetap
berprilaku lain adalah dengan memberikan hadiah-hadiah kecil sesuai dengan
anak-anak SD, seperti bila siswa Anda nmengerjakan tugas-tugasnya dengan baik,
anda dapat membagi-bagikan permen pada mereka atau alat-alat tulis yang pakai
gambar-gambar lucu. Hal ini akan memotivasi siswa untuk tetap berprilaku baik.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
membina disiplin kelas supaya lebih baik dan diskusikanlah dengan teman
cara-cara lainnya yang mungkin Anda lakukan sesuai dengan kondissi sekolah
Anda.
2. Disiplin Kelas dan Disiplin Sekolah
Dalam uraian materi pertama Anda tentu masih
ingat, bahwa disiplin kelas adalah kepatuhan / ketaatan siswa terhadap
aturan-aturan / noema-norma kelas. Aturan-aturan ni dapat berupa cara
berprilaku secara umum di kelas dan dapat juga cara berprilaku khusus dalam
melakukan kegiatan tertentu. Misalnya aturan-aturan / standar berprilku yang
umum, berprilaku sopan dan baik sesama teman, mematuhi guru, mengerjakan
tugas-tugas dengan baik, selalu siap untuk belajar dan seterusnya. Sedang cara
berprilaku khusus atauyang tidak bersifat prosedur, misalnya mengangkat tangan
bila akan bertanya pada guru, atau mau meminta izin keluar kelas dan
seterusnya.
Berikut ini ada beberapa contoh
prilaku siswa SD :
|
Bacalah dengan cermat ilustrasi
di atas dan contoh prilaku nomor namakah yang masuk disiplin sekolah dan
disiplin kelas. Anda dapat melakukannya dengan mudah. Baik sekarang kita lihat
prilaku yang masuk katagori disiplin kelas adalah contoh nomor 3, 4, 5 dan
prilaku katagori displin sekolah adalah contoh no. 1, 2, 6, 7.
Berdasarkan hal itu diamanakah
letak perbedaan displin kelas dengan displin sekolah, diskusikanlah dengan
teman Anda perbedaan tersebut dan tuliskanlah jawaban nya di bawah ini
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________.
Setelah itu bandingkanlah jawaban
Anda dengan penjelasan berikut. Disiplin kelas umumnya mengenai kepatuhan akan
aturan-aturan yang diperlukan bagi kelancaran kegiatan kelas. Jadi ruang
lingkup disiplinnya terutama dalam kelas. Sedangkan disiplin sekolah berlaku
secara umum untuk semua siswa di sekolah tersebut yang penekananya untuk
menujang proses pendidikan dan pengajaran di sekolah tersebut.
Walaupun kedua disiplin tersebut
dapat kita bedakan, tapi tidak dapat dipisahkan, karena kelas adalah merupakan
sub sistem dari sekolah yang akan menunjang tercapainya tujuan sekalah secara
umum. Prilaku displin yang dibina dalam kelas akan berdampak pada prilaku
secara umum di sekolah dan pada akhirnya akan berdampak pada prilaku disiplin
sebagai anggota masyarakat atau wara negara.
Demikianlah uraian mengenai
disiplin kelas dan pembinaannya mudah-mudahan Anda tidak mengalami kesulitan
dalam memahaminya. Untuk memudahkan pemamhaman Anda kerjakanlah latihan
berikut, baik secara indivial maupun secara kelompok.
LATIHAN
1. Berdasarkan kata kunci dalam disiplin, rumuskanlah dengan kalimat
Anda sendiri pengertian disiplin tersebut.
2. Buatlah 2 contoh prilaku siswa yang mununjukan sikap disiplin
kelas dan 2 contoh sikap siswa yang tidak patuh terhadap aturan-aturan sekaloh
( diluar contoh yang telah diberikan ).
3. Diskusikanlah dengan teman Anda alasan pentingnya disiplin kelas (
diluar yang telah dikemukakan dalam uraian materi ini ).
3.
Kemukakanlah cara-cara yang pernah
Anda lakukan dalam membina displin kelas Anda dan apakah cara yang dilakukan
tersebut berhasil menciptakan disiplin kelas.
4.
Buatlah rangkuman materi kegiatan
belajar satu dan setelah itu, bandingkanlah dengan rangkuman berikut. Dengan
membuat dan membaca rangkuman kegiatan materi ini diharapkan anda merasa lebih
mantap menguasai materi disiplin kelas dan pembinaannya.
RANGKUMAN
Secara umum disiplin dapat diartikan sebagai
sikap kepatuhan dan ketaatan akan aturan-aturan / norma yang telah ada atas
kesadaran sendiri.
Disiplin kelas perlu diperhatikan guru karena :
* Disiplin
kelas yang tinggi membantu perkembangan potensi siswa secara maksimal.
* Membantu
siswa mengetahui hak dan kewajibannya nanti bila dewasa.
* Berpengaruh
pada keberhasilan pembelajaran, hasil belajar siswa, dan reputasi sekolah.
* Disiplin
kelas yang tinggi merupakan syarat efektifnya interaksi belajar mengajar.
* Disiplin
kelas yang tinggi sangat membantu pengelolaan kelas yang siswanya banyak.
Displin kelas yang tinggi dapat dibina melalui
:
* Pemberian
contoh prilaku displin dari guru
* Menetapkan
dan mengkomunikasikan aturan-aturan/standar tingkahlaku yang dikembangkan
sendiri oleh siswa.
* Memonitor
secara kontinu standar tingkahlaku yang disetujui siswa
* Menerapkan
aturan-aturan / standar prilaku secara fleksibel
* Menetapkan
dan mengkomunikasikan prosedur dalam melakukan kegiatan tertentu pada siswa.
* Konsisten
dalam menerapkan aturan dan perosedur yang telah disekapati.
* Memberikan
penguatan prilaku siswa yang sudah baik secara verbal maupun non verbal.
TES
MANDIRI 1
Untuk menguji tingkat pemahaman anda terhadap
materi kegiatan belajar ini, jawablah tes berikut ini. Tes ini terdiri
dari tes objektif dan tes essay.
A. Tes Objektif.
Bacalah setiap pernyataan / pertanyaan dengan
cermat dan berilah tanda silang (X) pada nomor alternatif jawaban yang Anda
anggap paling tepat.
1. Dalam
kata disiplin tercermin 3 aspek penting yaitu :
a. Keinginan, atruran, kepatuhan.
b. Aturan,
kepatuhan, kesadaran sendiri.
c. Kesadaran,
kepatuhan, tugas
d. Tanggung
jawab , kepatuhan, aturan.
2. Yang
manakah dari pernyataan berikut yang mencerminkan prilaku disiplin.
a. Guru memarahi siswa karena penanya hilang
b. Pada
waktu permulaan tahun ajaran sekaloh Ani selalu memakai bayu baru
c. Setiap
malam Ani disuruh mengulang pelajaran
oleh ibunya
c. Kalau
ingin menyeberang jalan Ani selalu pergi ketempat yang disediakan untuk
menyeberang.
3. Displin
kelas dapat diartikan sebagai :
a. Tingkat kepatuhan siswa pada guru
b. Displin
yang ditunjukan siswa
c. Kepatuhan
dan ketaatan siswa atas kesadaran sendiri terhadap aturan kelas
d. Usaha
guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif
4. Yang
manakah dari contoh berikut ini yang masuk disiplin sekolah
a. Siswa mendengarkan guru dengan baik, ketika
menjelaskan pelajaran
b. Tugas-tugas
yang diberikan dikerjakan siswa dengan sungguh-sungguh
c. Siswa
mengikuti upacara bendera setiap hari Senin
d. Siswa
meminta izin pada guru kalau akan keluar kelas.
5. Disiplin
kelas perlu diperhatikan guru karena :
a. Prilaku siswa akan menggangu temannya
b. Prilaku
siswa umumnya sulit untuk diatur
c. Tingkat
disiplin masarakat rendah
e. Dapat
membantu pengembangan potensi siswa secara maksimal
B. Tes Essay
1. Jelaskanlah
mengapa disiplin kelas diperhatikan guru dilihat dari siswa, guru dan
pembelajaran.
2. Jelaskanlah
bagaimana cara membina disiplin kelas suapya lebih efektif.
3. Agar
standar prilaku kelas lebih dipatuhi siswa, bagaimanakah caranya penentuan aturan
/ standar prilaku tersebut.
4. Hal-hal
apakah yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan aturan-aturan kelas dan
kemukakan alasannya.
5. Jelaskanlah
dengan menggunakan contoh, beda disiplin kelas dengan disiplin sekolah.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban
tes formatif yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Untuk menilai tes essay
pedomani cara penskoran berikut. Setiap butir tes essay diberi skor sepuluh.
Pemberian skor didasarkan pada aspek kelengkapan jawaban yang Anda berikan. Untuk
tes obyektif yang betul anda beri skor 1, kemudian dijumlahkan, bagi dengan 5
dan dikalikan dengan 100%. Skor tes essay dijumlahkan semuanya dan dibagi 50,
kali 100%. Sesudah itu skor persentase kedua tes dijumlahkan dan bagi dua. Skor
itulah yang menunjukkan tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi yang
diharapkan.
I
R u m u s Tingkat penguasaan = jumlah skor / 10 x 100%
Interpretasi penguasaan yang dicapai
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% =
baik
70% - 79% =
cukup
< 70% = Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80%
keatas, bagus, Anda telah memahami
materi kegiatan 1 dengan baik, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2.
Apabila tingkat penguasaan Anda dibawah 80% Anda hendaklah mengulangi kegiatan
belajar 1 terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.
KEGIATAN BELAJAR 2
FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN DISIPLIN KELAS
Seperti telah diuraikan pada kegiatan belajar pertama, disiplin kelas penting
dibina kerena akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien.
Namun demikian dalam pengalaman kita sebagai guru sering
terjadi disiplin kelas tersebut terganggu
yang disebabkan oleh berbagai
faktor antara lain faktor siswa, faktor guru, dan faktor
lingkungan. Agar kita dapat mengenal lebih luas berbagai faktor
yang dapat menimbulkan gangguan tersebut pada
uraian materi berikut ini Anda
akan dapat mengenal dasar prilaku siswa dan berbagai contoh prilaku siswa yang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas . Sedangkan faktor guru dan lingkungan
akan Anda pelajari pada kegiatan belajar 3.
Diharapkan setelah
mempelajari materi 2 ini
Anda mampu:
1.
Mengenal dasar perilaku siswa
2.
Menyebutkan contoh-contoh prilaku siswa yang mengganggu
disiplin kelas.
3.
Mengidentifikasi motif prilaku siswa secara individual yang menggangu disiplin kelas.
4.
Mengidentifikasi jenis tingkah laku kelompok yang mengggu disiplin
kelas
Penguasaan Anda akan tujuan tersebut diharapkan akan membantu Anda memikirkan alternatif yang tepat untuk mengatasi prilaku
siswa yang Anda hadapi.
A. FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN DISIPLIN DARI SEGI SISWA
Gangguan disiplin kelas dapat saja terjadi setiap saat dalam proses pembelajaran yang akan mengganggu kelancaran pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu kita sebagai guru perlu mengenal c iri-ciri prilaku siswa yang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas dan berdasarkan pengetahuan tersebut akan dapat memprediksi cara menghindari atau mengatasi masalah tersebut.
Perilaku manusia pada umumnya disebabkan karena adanya dorongan dalam diri yang perlu dipenuhi yang akan menimbulkan rasa puas dalam diri orang. Begitu juga halnya dengan anak-anak. Menurut Maslow yang dikutip Handoko( 1995) ada lima tingkatan kebutuhan manusia yaitu:
- Kebutuhan fisiologis yang bersifat jasmaniah seperti kebutuhan makan minum, istirahat, pakaian ,perumahan dsb.
- Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan rasa aman dari sakit atau bahaya.
- Kebutuhan akan kasih sayang atau cinta, yaitu kebutuhan anda dibutuhkan atau disayangi.
- Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk merasa sanggup atau mampu dan diakui orang atau merasa diri berguna.
- Kebutuhan mengembangkan diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan semua potensi yang ada dalm diri sendiri.
Kelima kebutuhan di atas merupakan dasar penyebab tingkah laku manusia termasuk anak. Kebutuhan tersebut biasanya tidak sekaligus muncul semuanya tetapi tergantung pada kebutuhan yang dominan yang dirasakan. Apabila kebutuhan tersebut telah dipenuhi maka prilaku untuk memenuhinya akan melemah dan begitulah untuk masing-masing kebutuhan. Sebaliknya apabila kebutuhan pokok anak tidak terpenuhi akan terjadi masalah-masalah tingkah laku yang akan mengganggu keamanan atau disiplin kelas . Menurut Weber(1986) masalah tingkah laku anak dalam kelas dapat dibedakan atas 2 kategori yaitu masalah tingkah laku individual dan masalah tingkah laku kelompok. Masalah tingkah laku individual terdiri dari tingkah laku menarik perhatian, mencari kekuasaan , pembalasan dendam, dan memperlihatkan ketidakmampuan. Schaefer (1996) menyatakan bahwa tingkah laju anak yang salah disebabkan oleh motif, mencari perhatian, pemuasan secepatnya dorongan-dorongan dan kehendak , keinginan mengepalai, atau menguasai orang lain , pembalasan terhadap kesalahan yang lalu, patah semangat atau rendahnya harga diri. Untuk lebih jelasnya Anda perhatikanlah contoh prilaku siswa yang mengganggu disiplin kelaspada ilustrasi berikut ini.
Pada saat ibu Susi menerangkan pelajaran di kelas IV kelihatan Ali mencubit temannya Basir yang sedang asyik memperhatikan penjelasan guru. Basir tidak mengindahkan cubitan Ali tersebut tetapi kemudian karena cubitan Ali makin keras , Basir menjerit aduh…dan temannya melihat semuanya padanya. Ibu Susi bertanya pada Basir ada apa denganmu Basir? Basir menjawab Ali mencubit saya bu. Kemudian ibu Susi bertanya pada Ali mengapa kamu cubit Basir?. Saya mau Basir mendengarkan pembicaraan saya tapi dia tidak memperhatikan saya .Sekarang kita sedang belajar perhatikan, dulu penjelasan ibu. Ibu Susi melanjutkan penjelasannya. Selesai menjelaskan pelajaran ibu Susi memberikan latihan pada siswa untuk dikerjakan dalam kelas secara individual. Pada waktu memonitor siswa bekerja , kelihatan Linda sedang asyik bersama temannya melihat alat permainan yang baru dibelinya dan mereka tidak mengerjakan latihan. Dibagian bangku lain kelihatan pula Yeni duduk saja diam tanpa berusaha mem buat latihan yang diminta guru mengerjakannya. Sedang ibu Susi berkeliling memperhatikan siswa , triba-tiba terdengar suara Mira memanggil , BU…Bu… saya sudah siap Bu…
Pelajarilah ilustrasi di atas dengan baik dan identifikasilah masing-masing motif perilaku siswa tersebut serta tuliskanlah jawaban Anda pada tempat yang disediakan di bawah ini.
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
.Setelah itu mari kita lihat bersama apa yang mungkin menyebabkan timbulnya perilaku siswa tersebut satu persatu. Anda tentu masih ingat bahwa perilaku siswa disebabkan adanya kebutuhan yang akan dipenuhi dan apabila kebutuhan tidak terpenuhi mereka akan memperlihatkan perilaku yang tidak diinginkan atau menyimpang.
Pertama kita analisis perilaku Basir yang menjerit aduh… Anda mungkin sependapat dengan saya bahwa basir menjerit karena rasa sakit dicubit Ali dan ingin Ali berhenti mencubitnya. Ini berarti jeritan basir merupakan perilaku untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman atau kebutuhan akan perlindungan. Karena disakitri oleh Ali.
Kedua kita analisis perilaku Ali yang mencubit Basir ber kali-kali sampai Basir menjerit . Apakahg Anda mngira bahwa Ali sengaja mencubit Basir dengan tujuan untuk menyakiti nya? Atau motif pembalasan dendam? . Mudah-mudahan Anda tidak berpendapat demikian. Kalau kita telusuri perilaku Ali dari Awal yang menyebabkan dia mencubit basir, mungkin Ali ingin Basir melihat kepadanya karena ada yang akan disampaikannya pada Basir atau dengan kata lain adanya kebutuhan akan berkomunikasi /kebutuhan sosial yang saat itu perlu dipenuhi tetapi Basir tidak mengindahkannya. Oleh karena basir tidak memperhatikannya cubitan Ali diperkeras supaya Basir me lihat padanya dan ternyata cubitan tersebut terlalu keras sehingga Basir berteriak aduh… Jadi tujuan Ali hanya meminta perhatian Basir untuk memenuhi kebutuhan berkomunikasi/kebutuhan sosial.
dan masih banyak lagi bentuk tingkah laku lain . Misalnya adanya anak yang suka mengadu pada guru, suka mengganggu teman-temannya sedang bekerja , suka bercerita pada teman sedang guru menerangkan pelajaran, suka membadut yang akan menarik perhatian teman-temannya dsb. Saya yakin Andapun mempunyai beberapa contoh prilaku lain yang Anda alami dalam kelas. Yang perlu bagi kita adalah mengetahui latar belakang prilaku tersebut..sehingga dengan mengetahui penyebabnya kita akan dapat mencari cara mengatasi nya dengan tepat. Hal ini akan Anda pelajari nanti pada modul berikutnya.
Selanjutnya mari kita lihat pula masalah prilaku kelompok yang dapat menggangu disiplin kelas. Menurut Johnson dan A Bany dalam Weber(1986) ada 7 macam masalah prilaku kelompok dalam manajemen kelas, yaitu: (1) kurang kompak/ bersatu;.(2) tidak mematuhi aturan dan prosedur; (3) bereaksi negatif terhadap anggota kelompok; (4) tingkah laku menyimpang yang disetujui kelas ;(5) mudah bingung, macet kerja, prilaku suka meniru; (6) rendah moral, bermusuhan, mempertahankan diri; (7) tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.. Untuk lebihjelasnya mari kita lihat ciri atau contoh masing-masing prilaku tersebut supaya lebih mudah mengenalnya di kelas masing-masing.
1. Prilaku Kurang Kompak/ Bersatu
Ciri prilaku kurang
kompak ini terlihat dari timbulnya
konflik diantara individu-individu atau
kelompok-kelompok kecil di kelas. Terjadinya konflik ini dapat disebabkan
adanya perbedaan nilai-nilai yang dianut
siswa, perbedaan persepsi mengenai hal
tertentu dan dapat juga disebabkan salah
pengertian dalam komunikasi dengan teman
sehingga masing-masing merasa tidak
cocok satu sama lain. Anda mungkin dapat
membayangkan prilaku apa yang muncul karena adanya konflik tersebut. Salah
satunya mungkin akan terjadi pertengkaran
atau perang mulut antar siswa
dalam kelompok atau antar kelompok kecil dalam kelas yang akan menggangu disiplin kelas .
Selain dari itu Anda
mungkin juga pernah mengalami
adanya siswa yang bermusuh musuhan dan
tidak bertegur sapa satu sama lain
sehingga iklim kelas terasa tegang dan tidak puas dengan kelompoknya. Hal ini tentu akan berdampak pada proses
belajar siswa dan perlu diatasi oleh
guru dengan bijaksana.
2. Prilaku yang Tidak Mematuhi Aturan dan Prosedur Kerja
Prilaku
ini jelas ditandai dengan tidak taatnya akan norma-norma atau tidak patuhnya
siswa pada aturan dan prosedur kelas yang sudah ada. Dapatkah Anda memberikan
contoh tentang prilaku tersebut?. Apakah siswa yang suka meribut pada saat Anda
menerangkan pelajaran dapat kita kategorikan pada prilaku tersebut?. Tentu
dapat bukan?. Selain dari prilaku
tersebut sering juga kita jumpai adanya siswa yang suka berbicara keras-keras
saat diperlukan suasana yang tenang dalam mengerjakan tugas-tugas, atau ada siswa yang suka mondar mandir di kelas sedangkan temannya duduk tenang menerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru. Prilaku tersebut semuanya mengganggu ketenangan temannya belajar dan perlu diatasi guru dengan segera.
3. Prilaku Reaksi Negatif terhadap
Anggota Kelompok
Ciri dari prilaku ini
kelihatan dari ekspresi siswa yang bermusuhan terhadap teman-temannya yang tidak diterima dalam kelompok, atau temannya yang menyimpang dari norma kelompok, dan terhadap temannya yang menghalangi usaha kelompok.
Pernahkah Anda melihat siswa
yang di kucilkan oleh kelompoknya
karena teman-temannya tidak menyenangi dia masuk kelompok tersebut. Contoh lain ada juga siswa
yang berpenampilan lain dari kelompok
menjadi sumber penolakan atau ketidaksukaan teman-temanya . Prilaku kelompok tersebut tentu akan menggangu
disiplin kelas.
4. Prilaku Menyimpang yang disetujui Kelas
Munculnya
prilaku ini biasanya bermula dari siswa
yang mempunyai kebiasaan suka membadut dan teman-temannya yang lain senang
dengan prilaku tersebut. Oleh karena
dapat dukungan dari teman-teman prilaku si pembadut akan menjadi jadi dan
suasana kelas akan terganggu. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan terus, apalagi kalau leluconnya sudah
menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Misalnya
kadang-kadang siswa senang meniru
tingkah laku guru yang kurang disenanginya , atau teman-temannya di kelas
yang kurang disukainya. Sering juga kita jumpai siswa yang berasaldari keluarga yang kurang mampu, menjadi
bulan-bulanan oleh teman-temannya di kelas. Tentu saja prilaku demikian jelas sudah
melanggar disiplin.
5. Prilaku Mudah Bingung, Macet Kerja dan Suka
Meniru
Prilaku
ini muncul karena adanya gangguan kecil yang terjadi di kelas yang membuat siswa merasa bingung
tidak menentu dan
kadang- kadang macet kerja. Misalnya pada suatu ketika
siswa menyangka guru
kurang adil terhadap mereka. Hal ini tentu didasarkan pada prilaku guru terhadap siswa
sebelumnya. Siswa memprotes sikap
tersebut baik secara tersembunyi maupun
terang terangan dengan tidak mematuhi guru melakukan tugas yang diberikan
kepada mereka. Perilaku ini biasanya dimulai oleh kelompok tertentu
tapi tetapi kemudian diikuti oleh
kelompok lain yang menjadikan kelas macet kerja. Jadi walaupun
kelihatannya penyebabnya kecil tetapi dapat berdampak besar pada prilaku siswa. Oleh sebab itu kita
sebagai guru harus bijaksana dan adil sehingga tidak ada kelompok yang merasa
diperlakukan tidak adil. Anak-anak perlu kasih sayang dan dihargai sebagaimana mestinya.
6. Prilaku Rendah Moral, Permusuhan,
Mempertahankan Diri dan Agresif
Kita tahu bahwa siswa berasal dari berbagai latar belakang kehidupan keluarga dan masyarakat. Prilaku siswa dipengaruhi oleh lingkungan dan akan terbawa kesekolah. Oleh karena itu pada saat di kelas dapat muncul prilaku siswa yang kurang baik kalau kalau di rumah sudah terbiasa demikian. Misal;nya ada anak-anak yang suka mengucapkan kata-kata yang kurang etis dan kalau dilarang temannya dia akan marah sehingga akan terjadi pertengkaran. Disamping itu ada pula siswa yang suka mempertahankan diri dan kalau dikatakan dia telah melakukan suatu kesalahan tidak akan mau mengakuinya dan akan mencari berbagai alasan untuk mempertahankan dirinya tidak bersalah. Disamping itu sering juga kita jumpai siswa yang suka berkelahi atau bermusuhan sesama temannya di kelas yang membuat suasana kelas tidak tertib lagi. Selain dari contoh-contoh tersebut mungkin Anda juga pernah menjumpai adanya kelompok siswa yang suka menertawakan atau mengejek kekurangan temannya yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, atau yang mempunyai cacat tertentu.
7.
Ketidakmampuan
Menyesuaikan Diri dengan Perubahan
Lingkungan
Di sekolah sering terjadi perubahan-perubahan seperti
perubahan peraturan
sekolah/perubahan tata tertib kelas,
yang sulit diterima oleh sebagian siswa
yang sudah terbiasa dengan
keadaan yang lama. Mereka sulit menyesuaikan diri dengan perubahan baru tersebut
sehingga akan mempengaruhi pada prilakunya yang dapat
menggangu disipli n kelas . Misalnya mungkin mereka akan sering
melanggar aturan yang baru
tersebut karena sudah terkondisi dengan
aturan yang lama dan mungkin juga lupa
bahwa ada peraturan baru. Perubahan lain
yang terjadi disekolah yang menuntut
penyesuaian baru bagi siswa adalah perubahan guru mengajar, terutama
sekali di SD. Mereka sudah serasi dengan
guru kelas yang lama dan perlu
menyesuaikan diri lagi dengan guru yang baru
sehingga akan menimbulkan berbagai kesulitan bagi siswa yang tidak mampu menyesuaikan
diri.
Itulah berbagai contoh
masalah prilaku kelompok yang mungkin kita temui dalam kelas yang perlu kita atasi sebijaksana mungkin sehingga tidak mengganggu ketentraman siswa belajar.. Anda sendiri mungkin mempunyai contoh masalah-masalah prilaku
kelompok yang lain , atau diskusikanlah
dengan teman .Tuliskanlah contoh
tersebut pada tempat yang disediakan di
bawah ini dan masuk kategori manakah
contoh prilaku tersebut.
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________.
Berdasarkan contoh-contoh yang telah disebutkan di atas, kita telah
mengenal berbagai bentuk masalah prilaku siswa
yang dapat mengganggu disiplin kelas , baik prilaku individual maupun prilaku kelompok. Dengan mengenal berbagai
contoh tersebut dan mengenal latar
belakang penyebabnya kita akan dapat
memikirkan cara-cara untuk mengatasinya
sehingga tidak terlalu lama mengganggu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Untuk memudahkan pemahaman Anda , kerjakanlah latihan
berikut ini baik secara individual maupun
secara kelompok.
B. LATIHAN
1.
Siswa berprilaku karena adanya
kebutuhan dalam diri yang perlu
dipenuhi. Berdasarkan teori Maslow
kebutuhan apakah yang mungkin sering muncul saat siswa sedang belajar di sekolah. Berikan
alasannya.
2.
Buatlah dua contoh masalah prilaku siswa secara individual yang mengganggu disiplin
kelas dan apakah motif dari prilaku tersebut.
3.
Buatlah 4 buah contoh ( diluar contoh yang te;lah diberikan) masalah prilaku kelompok yang mengganggu disiplin kelas dan masuk kategori manakah masing-masing
prilaku tersebut.
4.
Diskusikanlah dengan teman Anda apa yang menyebabkan munculnya prilaku siswa yang suka membadut dalam kelas.
5.
Buatlah rangkuman materi kegiatan
belajar dua dan setelah itu bandingkanlah
dengan rangkuman berikut.
Dengan membuat dan membaca rangkuman kegiatan materi
dua ini diharapkan Anda lebih mantap
mengenal berbagai masalah gangguan
disiplin dari faktor siswa.
C. RANGKUMAN
- Prilaku manusia /siswa pada dasarnya disebabkan karena adanya kebutuhan dalam diri yang perlu dipenuhi.
·
Menurut Maslow ada 5 tingkat kebutuhan manusia/siswa
§
Kebutuhan fisiologis
§
Kebutuhan rasa aman
§
Kebutuhan kasih sayang
§
Kebutuhan harga diri
§
Kebutuhan mengembangkan potensi diri
·
Apabila kebutuhan pokok terganggu
maka akan terjadi masalah-masalah prilaku yang mengganggu disiplin kelas.
·
Masalah prilaku siswa yang
mengganggu disiplin kelas dapat
dibedakan atas masalah prilaku
individual dan masalah prilaku
kelompok
·
Masalah prilaku individual
disebabkan motif menarik perhatian,
mencari kekuasaan, pembalasan
dendam, memperlihatkan ketidak mampuan.
·
Masalah prilaku kelompok menurut Johnson dan A Bany ada 7 macam yaitu:
§
Kurang kompak/ bersatu
§
Tidak mematuhi aturan dan prosedur
§
Bereaksi negatif terhadap anggota
kelompok
§
Tingkah laku menyimpang yang dapat dukungan kelas
§
Mudah bingung, macet kerja dan suka meniru
§
Rendah moral, bermusuhan,
mempertahankan diri dan agresif.
§
Tidak mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan.
D. TES MANDIRI 2
Untuk
menguji tingkat pemahaman Anda
terhadap materi kegiatan belajar ini, jawablah tes berikut ini. Bacalah setiap pertanyaan / pernyataan dengan cermat dan berilah tanda silang(X)
pada nomor alternatif jawaban
yang Anda anggap paling tepat.
Tes Objektif
1.
Yang manakah diantara pernyataan
berikut ini yang bukan merupakan
kebutuhan dasar siswa.
a.
rasa aman
b.
mengembangkan potensi diri
c.
pusat perhatian
d.
kasih sayang
2.
Berikut ini adalah contoh
prilaku siswa . Yang manakah dari
prilaku tersebut yang merupakan gangguan
disiplin kelas secara individual
a.
Alan berjalan ke depan kelas minta
izin pada guru.
b.
Iwan tertidur ketika guru
sedang menjelaskan pelajaran.
c.
Ali mengangkat tangan untuk bertanya
pada guru.
d.
Ira memimjam pensil pada teman yang
duduk disebelahnya saat mengerjakan
tugas.
3.
Yang manakah dari contoh prilaku berikut ini yang merupakan masalah prilaku kelompok yang mengganggu disiplin kelas
a.
Alan mengganggu Bulan yang sedang
belajar.
b.
Bulan mengadu pada guru karena diganggu Alan.
c.
Teman-teman Bulan sering
mengejeknya sedang belajar
d.
Bintang datang membujuk Bulan
4.
Ketika guru
sedang menulis di papan tulis tiba –tiba
seorang siswa berdiri dan berjalan pura-pura pincang ke depan kelas. Apakah motif prilaku siswa yang mengganggu disiplin kelas tersebut
a.
ingin mengganggu ketentraman kelas.
b.
Ingin menarik perhatian orang
c.
Ingin kasih sayang
d.
Ingin menunjukan keberanian
5.
Dua hari yang lalu Ali mendapat teguran dari guru karena
menganggu temannya. Pada hari ini guru
meminta bantuan Ali untuk menghapus papan tulis yang sudah penuh. Ali menolak
tidak mau dengan alasan yang dibuat –buat kakinya sakit. Apakah motif
prilaku Ali menolak permintaan
guru.
a.
karena malas
b.
tidak mau menghapus papan
c.
ingin membalas dendam
d.
memperlihatkan ketidakmampuan
6.
Hari itu udara di kelas terasa
sangat panas. Guru sedang menerangkan
pelajaran tetapi siswa berganti-ganti
minta izin keluar kelas . Kebutuhan apakah yang mendorong siswa berprilaku tersebut
a.
rasa aman
b.
fisiologis mencari udara segar
c.
menarik perhatian
d.
ingin istirahat
7.
Setelah guru menerangkan cara menyelesaikan soal matematika pada siswa, guru meminta Ana ke depan
menyelesaikan soal dengan model
yang sama di papan tulis. Ana diam saja
tunduk melihat meja tanpa bergerak. Teman-teman Ana menyuruh dia pergi ke
depan tapi Ana tetap duduk di tempatnya. Apakah yang
menyebabkan Ana tidak mau mematuhi guru?
a.
karena malas
b.
ingin memprotes guru
c.
tidak mampu/ berdaya mengerjakannya
d.
ingin dikasihi
8.
Pada waktu pertukaran guru mengajar sekelompok siswa asyik
mentertawakan temannya yang berbadan
kecil dan kurus. Mereka mengatakan bahwa
si kecil kurang makan, cacingan dan banyak lagi kata-kata lain yang
kurang etis. Masuk kategori manakah prilaku kelompok tersebut
a.
kurang kompak
b.
tidak mematuhi aturan dan prosedur
c.
tidak mampu menyesuaikan diri
d.
rendah moral
9.
Saat siswa sedang asyik mengerjakan latihan yang diberikan guru dan guru sedang pergi keluar , kedengaran suara Alex dan kelompoknya membuat cerita lucu sambil mendemonstrasikannya. Teman-temannya berhenti bekerja dan ikut bergembira melihat prilaku kelompok Alex. Masuk kategori manakah prilaku
kelompok Alex tersebut
a.
tingkah laku menyimpang yang
mendapat dukungan kelas
b.
rendah moral
c.
ingin berkuasa
d.
tidak mematuhi aturan
10.
Hal yang dapat menimbulkan konflik
dalam kelompok, kecuali…
a.
Adanya perbedan norma atau nilai-nilai dalam kelompok
b.
Adanya perbedaan persepsi diantar
anggota kelompok
c.
Adanya perbedaan usia dalam kelompok
d.
Adanya perbedaan budaya dalam kelompok
_________________________________
Cocokkanlah jawaban
Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif
2 yang terdapat dibagian akhir modul ini. Jawaban yang benar diberi skor
1 dan jumlahkanlah skor yang Anda peroleh. Gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi yang diharapkan.
R u m u s Tingkat penguasaan = jumlah skor / 10 x 100%
Interpretasi penguasaan yang dicapai
90% - 100%
= baik sekali
80% - 89%
= baik
70% - 79%
= cukup
<
70% = kurang
Apabila tingkat
penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, bagus, Anda telah memahami materi
kegiatan 2 dengan baik. Anda dapat
meneruskan dengan kegiatan
belajar 3. Apabila tingkat penguasaan
Anda di bawah 80%, Anda hendaklah mengulangi kegiatan belajar 2, terutama pada
bagian yang belum Anda pahami.
KEGIATAN BELAJAR 3
A. MASALAH GANGGUAN DISIPLIN KELAS DARI FAKTOR GURU DAN LINGKUNGAN
Pada kegiatan
belajar 2, Anda telah
mempelajari gangguan disiplin
kelas yang disebabkan oleh faktor siswa . baik secara individual maupun secara
kelompok. Selanjutnya kita akan melihat
faktor gangguan disiplin kelas yang disebabkan
faktor guru dan faktor lingkungan.
Uraian berikut ini akan membekali
Anda dengan berbagai
Informasi
mengenai beberapa faktor dari
segi guru seperti sifat,sikap,
komunikasi dari guru yang dapat
menggangu disipli kelas. Disam,ping itu
juga akan Anda ketahui berbagai faktor
dari lingkungan kelas, sekolah dan keluarga /masyarakat yang dapat
merupakan penyebab timbulnya gangguan
disiplin kelas.
Setelah
mempelajari materi ini diharapkan Anda
mampu:
1.
Menyebutkan penyebab
gangguan disiplin kelas dilihat
dari faktor sifat dan sikap guru.
2.
Mengidentifikasi gangguan disiplin kelas yang disebabkan faktor komunikasi dan kemampuan guru.
3.
Menjelaskan penyebab ganguan disiplin kelas dilihat dari segi lingkungan
fisik
4. Menyebutkan masalah ganguan
disiplin yang disebabkan faktor lingkungan
sosial
Penguasaan Anda
akan tujuan tersebut diharapkan akan
membantu Anda lebih mengenal permasalah an disiplin kelas sehingga
dapat mengatasinya dengan cara yang
tepat.
1. MASALAH DISIPLIN KELAS YANG DISEBABKAN FAKTOR GURU
Pada kegiatan belajar
2 Anda telah mengenal berbagai faktor siswa yang dapat menggangu disiplin
kelas. Sekarang mari kita lihat
pula faktor-faktor penyebab gangguan disiplin dri segi faktor guru. Kita
tahu bahwa guru memegang peranan
penting dalam membina disiplin siswa, tetapi apabila peran guru tersebut
tidak berjalan sebagaimana mestinya maka
dapat berdampak pada prilaku siswa yang
kurang disiplin.
Secara garis
besarnya masalah disiplin yang bersumber
dari guru dapat dilihat dari segi sifat
dan sikap guru, komunikasi guru,
pengawasan dan kemampuan profesional guru. Berikut ini akan kita lihat
satu persatu dari faktor tersebut.
a. Faktor
Sifat dan Sikap Guru
Kita tahu bahwa
guru merupakan orang yang terdekat bagi siswa di sekolah, dan karena itu sifat
dan sikap guru berdampak langsung pada
prilaku siswa. Pernahkah Anda
melihat seorang guru yang
bersikap otoriter pada siswa atau yang suka memaksakan
kehendaknya , tanpa meperhatikan keadaan siswanya? Apa
respon siswa terhadap sikap guru tersebut? Menurut Maman (1999) sikap guru tersebut dapat menjadikan
siswa pura-pura patuh, apatis, dan
agresif. Apabila keadaan ini
terjadi dapat kita bayangkan siswa
tidak patuh lagi pada guru, tidak mau tahu saja dan siswa yang mempunyai sifat berani tentu akan memprotes atau melawan pada
guru. Jadi sikap guru yang otoriter tersebut
akan mengganggu disiplin kelas.
Sikap apa lagi
dari guru yang juga dapat
menimbulkan gangguan disiplin kelas? Apakah
menurut Anda sikap kurang
menghargai siswa dapat mengganggu disiplin kelas? Kita tahu siswa sebagai manusia butuh untuk dihargai dan apabila guru tidak menghargai mereka setelah mereka melakukan sesuatu yang pantas
dihargai mereka akan kecewa dan timbul rasa tidak puas pada diri
siswa. Rasa tidak puas ini akan
berkembang menjadi prilaku-prilaku yang menggangu ketentraman kelas seperti memukul meja, memaki-maki guru ,marah
dsb.
Di samping kedua sikap yang kita sebutkan diatas, ada
pula guru yang mempunyai sikap
kurang senang pada anak secara umum
atau pada anak-anak tertentu. Kita tahu anak – anak butuh
perhatian dan kasih sayang baik
dari orang tuanya maupun dari guru.
Kalau guru kurang menyukai mereka berarti kebutuhan untuk mendapat perhatian dan
kasih sayang kurang terpenuhi.
Siswa yang melihat sikap kuru yang kurang menyenangi mereka akan bereaksi
dengan ber bagai bentuk
prilaku supaya guru memperhatikannya. Misalnya ada siswa yang membuat
lelucon ketika guru sedang mengajar, berbicara keras keras supaya kedengaran oleh guru, bernyanyi
nyanyi sendiri, meniru -niru cara orang
berbicara sehingga teman-temannya tertawa dan ketentraman kelas akan
terganggu. Reaksi lain dari siswa
terhadap sikap guru tersebut adalah
timbulnya rasa benci dan dendam dalam diri siswa karena merasa tidak
diberlakukan secara wajar.
Selanjutnya
menurut Maman (1999) sikap guru
yang terlalu mementingkan mata pelajaran daripada siswa sendiri juga dapat merupakan penyebab gangguan disiplin kelas. Pernahkan Anda melihat
seorang guru yang terlalu terfokus pada kegiatan instruksional yang
dilakukannya dan tidak memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Apakah siswa
memperhatikan penjelasan yang
diberikannya, atau apakah mereka dapat memahami atau tidak
, tidak dipedulikan guru yang
penting tugasnya mengajar
selesai. Bagaimana menurut pendapat Anda reaksi siswa belajar dengan guru tersebut?
Anda mungkin sependapat dengan saya
, bahwa siswa yang mempunyai
motivasi belajar yang tinggi akan
mendengarkan guru tersebut mengajar
sedangkan siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kurang akan berprilaku semau mereka karena tidak diperhatikan guru. Anda mungkin
dapat membayangkan berbagai prilaku
siswa kalau guru tidak memperhatikannya. Misalnya ada siswa yang bercerita sesama temannya , ada yang bermain-main sambil duduk , ada
yang bergelut dengan temanya yang semuanya itu menunjukkan kelas tidak disiplin. Guru hanya terfokus pada pengajaran dan mengabaikan manajemen kelas sehingga
pengajaran kurang efektif.
Masalah sikap kurang sopan dari guru juga akan dapat menimbulkan
gangguan disiplin kelas.Guru sebagai orang panutan bagi siswanya
perlu mempunyai sopan santun terhadap
orang lain termasuk pada siswanya.
Prilaku guru akan ditiru dan digugu
oleh siswanya. Oleh sebab itu
apabila guru kelihatan oleh siswa
kurang sopan, misalnya : guru
duduk di depan kelas dengan kaki ke atas
meja atau berdiri di depan kelas dengan sebelah kaki naik atas
kursi atau prilaku lainnya yang kurang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Siswa akan cepat bereaksi menunjukkan rasa tidak senang atau memprotes
prilaku guru tersebut sehingga kelas
akan ribut.
Itulah lima
diantara sikap guru yang dapat
menimbulkan gangguan disiplin kelas. Anda dapat menambahkan pada tempat yang
disediakan dibawah ini sikap lainnya dari guru yang menurut Anda dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________.
Selanjutnya
mari kita lihat faktor sifat guru yang
dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.
1). Sifat
tidak konsisten
Kita sebagai guru
hendaklah mempunyai pendirian yang sudah mantap tidak mudah berubah karena ada prinsip yang dipegang sebagai seorang guru . Dalam materi kegiatan belajar 1
Anda tentu masih ingat bahwa sifat konsisten adalah perlu dalam membina disiplin kelas. Oleh karena itu sifat tidak konsisten akan
menimbulkan gangguan disiplin
kelas. Misalnya siswa telah sepakat
dengan guru untuk melaksanakan tata tertip kelas, yaitu siapa yang terlambat
datang tidak boleh masuk kelas. Pada suatu pagi Ani terlambat datang . Dia mengetuk
pintu minta izin masuk guru tidak mengizinkannya tanpa bertanya alasannya terlambat. Tidak lama kemudian datang pula Ana
mengetuk pintu minta izin masuk
dan guru mengizinkanya. Dari
contoh tersebut kelihatan guru tidak
konsisten menjalankan tata tertib
kelasnya. Sifat guru yang tidak
konsisten ini akan dapat menimbulkan protes bagi siwa yang mengatakan guru tidak adil dan kelas akan ribut. Bila guru selalu bersifat tidak konsisten
siswa akan menjadi bingung mana aturan
yang boleh mana yang tidak sehingga
akan mempengaruhi prilaku siswa menjadi kurang disiplin.
2). Sifat
kurang pengendalikan diri
Guru yang kurang dapat
menahan emosi, cepat marah tanpa alasan
, suka memukul siswa , atau menyakiti perasaan siswa dengan kata-katanya , cenderung mendapat
reaksi negatif dari siswa sehingga ketertiban kelas terganggu. Bagaimanakah
menurut Anda reaksi
siswa terhadap guru yang
demikian? Sebagian siswa mungkin akan takut, sebagian lagi mungkin
tertawa dalam hati atau dengan
temannya secara diam-diam sehingga
konsentrasi siswa terhadap pelajaran akan
terganggu.
3). Sifat suka bergunjing
Mewnurut Maman
(1999) sifat guru yang suka bergunjing
dapat mengganggu disiplin kelas.
Kebiasaan guru yang suka menyebut kekurangan-kekurangan sisw atau guru lainnya di kelas
dapat menimbulkan reaksi kurang
senang pada siswa dan kurang menghargai
guru tersebut. Siswa yang berani mungkin akan langsung berkomentar pada guru
kenapa Bapak/Ibu suka menyebut keburukan orang lain? Menurut
Ibu Agama tidak baik. Kalau hal
ini terjadi situasi kelas sudah
terganggu. Bagi siswa yang suka
meniru mereka akan meniru prilaku guru
tersebut dan akan membicarakan temannya sambil
belajar yang juga akan menggangu
disiplin kelas.
4). Sifat kurang humor
Perasaan humor
sekali-kali diperlukan dalam
proses pembelajaran untuk menyelingi
situasi kelas supaya tidak membosankan siswa belajar. Kalau siswa belajar waktu siang atau
sore dengan udara yang panas, atau waktu siswa kelihatannya mengantuk maka humor dari guru perlu ada untuk menyegarkan situasi kelas yang kurang
kondusif untuk belajar. Tanpa
adanya sifat humor dari guru akan menjadikan siswa bosan atau jenuh
belajar sehingga tidak meperhatikan lagi pelajaran yang diberikan guru. Jadi
sifat kurang humor dapat menggangu disiplin kelas .
b. Faktor Komunikasi Guru
Dalam proses belajar mengajar
faktor komunikasi mempunyai
peranan penting dalam menentukan
efektivitas pembelajaran. Oleh karena
itu guru hendaklah mempunyai kemampuan
berkomunikasi yang baik agar dapat mengajar secara efektif. Apabila kemampuan berkomunikasi guru kurang
baik, akan dapat menimbulkan gangguan
disiplin kelas. Diantara faktor
komunikasi ini yang mempengaruhi
disiplin kelas adalah
kejelasan pengucapan
kata-kata, kecepatan berbicara, nada suara dan ketepatan penggunaan bahasa dengan
latar belakang siswa. Pernahkah
Anda mendengar guru mengajar yang tidak
jelas pengucapan kata-katanya
karena disebabkan bunyi vokal
yang diucapkan tidak tepat?. Pengucapan kata yang kurang jelas susah ditangkap siswa maksudnya sehingga mereka akan saling bertanya satu sama lain
yang akan membuat suasana kelas
terganggu atau ribut. Begitu juga
halnya dengan guru yang suka berbicara
cepat,siswa sulit memahami
pelajaran yang disampaikan guru. Situasi ini dapat menimbulkan reaksi
siswa untuk berkomentar
tidak mengerti pak/bu atau terlalu cepat pak/bu, sehingga
kelas menjadi terganggu. Bagaimana pula pendapat Anda kalau nada suara guru terlalu tinggi atau terlalu ren dah serta tidak bervariasi? Keadaannya
mungkin sama bukan/ dan malah dapat menimbulkan kebosanan bagi siswa
mendengarkan suara guru yang tidak
bervariasi tersebut. Selain dari itu
guru yang suka memakai
bahasa asing atau bahasa yang tidak dipahami siswa juga akan menggangu disiplin kelas.
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa faktor kejelasan ,kecepatan, nada, dan bahasa yang
digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran dapat mempengaruhi disiplin kelas. Oleh karena itu kita sebagai guru hendaklah mampu menyesuaikan tempo berbicara , kejelasan kata yang diucapkan dan nada
suara serta bahasa yang digunakan
dengan tingkat bahasa anak.
c. Faktor
Kemampuan Profesional Guru
Ketertiban dalam kelas
juga ada kaitannya dengan
kemampuan profesional guru itu sendiri.
Misalnya guru yang tidak mampu menvariasikan metoda mngajarnya akan
dapat menjadikan siswa bosan belajar dan kurang perhatiannya terhadap pelajaran dan
kelas akan menjadi ribut. Begitu juga halnya dengan guru yang kurang pandai mempertimbangkan tugas-tugas yang diberikan kepada siswa . Kalau guru terlalu berat memberi tugas dan tidak sesuai dengan kemampuan
siswa , siswa akan mengeluh dan
mungkin juga tidak mengerjakannya karena tidak mampu melakukannya.
Hal ini dapat berdampak kepada
kepatuhan siswa pada guru. Bagaiman
siswa akan mengerjakan tugas kalau mereka tidak tahu mengerjakannya , atau dapat juga terlalu banyak sehingga tidak cukup waktu untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu pemberian tugas pada siswa hendaklah disesuaikan dengan
kemampuan dan keadaan siswa. . Hal lain
lagi yang berkaitann dengan tugas adalah pemeriksaan tugas dan pemberian
balikan kepada siswa. Guru yang tidak
memeriksa tugas dan tidak
mengembalikannya kepada siswa dapat menjadikan siswa malas mengerjakan
tugas-tugas dan kurang patuh pada
guru. Siswa ingin tahu apakah tugas yang dibuat itu betul atau salah. Balikan yang diberikan guru akan
menimbulkan rasa puas dalam diri siswa
dan dapat lebih memotivasi siswa belajar
3. FAKTOR LINGKUNGAN YANG MENGGANGGU DISIPLIN KELAS
Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah lingkungan
kelas, sekolah, keluarga dan masyarakat
baik fisik maupun sosial. Lingkungan
ini baik secara langsung maupun tidak
langsung akan dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.
a. Lingkungan kelas
Diantara
lingkungan kelas yang dapat menimbulkan gangguan disiplin adalah kurang lengkapnya sarana dan prasarana , kepadatan ruangan kelas, dan sirkulasi udara. Kita tahu
keadaan sekolah dasar di negara kita belum semuanya memenuhi syarat sebagai suatu sekolah yang baik. Dilihat dari sarana masih
ada sekolah yang kurang lengkap
sarananya sesuai dengan jumlah anak. Misalnya jumlah kursi dan meja tidak cukup, sehingga 3 orang anak duduk untuk dua kursi. Hal ini dapat menjadi sumber pertengkaran diantara
mereka karena sempitnya tempat duduk dan
mereka tidak dapat bergerak lebih leluasa sedang belajar. Kita tahu anak-anak
SD karena dalam pertumbuhan senang bergerak dan
tempat yang sempit akan menjadikan mereka saling bersinggungan
dan terganggunya temannya yang sedang bekerja. Begitu jugahalnya dengan buku teks yang tidak cukup sebanyak
anak akan dapat berdampak sama. Selain
dari itu menurut Emmer (1986 ) kepadatan
ruangan kelas akan dapat menghalangi
anak bergerak bebas dan juga dapat
menimbulkan gangguan disiplin kelas.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda
mengenai keadan sirkulasi udara?.
Apakah dapat menimbulkan gangguan disiplinkelas?. Tentu dapat bukan?. Kelas
yang sirkulasi udaranya tidak lancar akan dapat menjadikan udara dalam kelas terasa panas, apalagi diwaktu siang hari sehingga siswa akan merasa
gelisah dan tidak konsentrasi
belajar. Siswa butuh udara
segar dan untuk memenuhi kebutuhan itu
mereka akan berganti ganti minta izin keluar
dan hal itu akan mengganggu
disiplin kelas.
b. Lingkungan
sekolah
Lingkungan sekolah
yang dapat menimbulkan gangguan
antara lain adalah batas kelas yang
kurang kedap suara, tempat olahraga yang dekat dengan kelas, sitem aturan dan
hubungan interpersonal. Batas ruangan
kelas yang kurang baik
yang memungkinkan kedengaranya suara
guru dikelas yang
bersebelahan akan sangat mengganggu
konsentrasi siwa belajar dan menyebabkan siswa ribut karena tidak tahu suara mana yang akan
didengarnya dan kelas menjadi kurang
tertib. Begitu juga halnya dengan tempat olahraga sekolah
yang berdekatan dengan kelas. Kita tahu bahwa di SD umumnya tidak mempunyai ruangan khusus untuk olahraga. Untuk
pelajaran tersebut biasanya
dilakukan di pekarangan sekolah
yang mempunyai pekarangan luas atau di
lapangan lain disekitar
sekolah. Bila dilakukan di pekarangan yang dekat betul dengan kelas , suara guru dan suara siswa yang sedang berolahraga akan kedengaran langsung ke dalam
kelas sehingga dapat menggangu perhatian
siswa belajar dan
disiplin kelas dapat terganggu.
Selain dari dua faktor di atas menurut Jones & Jones
(1998), sistem aturan sekolah yang terlalu mengikat dan kurang mngikut sertakan siswa dalam
penentuannya akan dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas
karena akan sering dilanggar siswa. Misalnya
siswa tidak boleh minta izin keluar kelas saat guru
sedang menerangkan pelajaran atau
sedang ujian. Aturan ini dapat saja dilanggar siswa karena adanya kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda,
seperti terdesak buang air atau sakit perut dsb. Anda mungkin punya contoh aturan lain
yang dalam penerapannya sulit dipatuhi anak. Anda masih ingat aturan yang tradisional
yang menyuruh siswa duduk dengan
melipat tangan dimeja? Aturan ini kurang mempertimbangkan karakteristik
anak yang suka bergerak sehingga akan
sering dilanggar siswa. Oleh karena itu kalau sekolah akan membuat aturan ikutkanlah siswa dan pertimbangkanlah berbagai aspek sehingga dapat diterapkan dengan baik.
Faktor lain yang juga
dapat menimbulkan gangguan disiplin
menurut Jones & Jones (1998) adalah hubungan interpersonal di sekolah .
Kadang-kadang disuatu sekolah
hubungan sesama guru dan hubungan guru dengan siswa kurang baik, begitu
juga halnya dengan hubungan siswa sesama siswa.
Apabila hubungan antar siswa
kurang baik akan mudah timbul konflik diantara siswa baik
secara diam-diam maupun secara
terang-terangan yang dapat berupa pertengkaran , permusuhan sehingga akan
mengganggu disiplin.kelas. Begitu
juga halnya apabila hubungan guru-sesama guru kurang baik akan timbul konflik sesama guru dan perasaan guru yang dalam situasi demikian
akan berdampak pada prilaku guru dalam
mengajar yang kurang terkendali sehingga
akan mengganggu disiplin kelas.
Faktor kekurang cermatan sekolah mengatur jadwal dapat
juga menimbulkan ganguan disiplin kelas. Misalnya dalam jadwal kelas IV jam ke 4 adalah pelajaran Agama , tetapi karena kekurang
telitian sekolah menyusun jadwal guru Agama juga mengajar di KelasV jam yang
sama. Hal ini menyebabkan salah satu
kelas tidak belajar Agama dan diganti dengan pelajaran lain .
Siswa protes karena tidak siap untuk pelajaran yang baru karena bukunya tidak mereka bawa. Jadi
hal-hal yang kelihatanya kecil tapi
dapat berdampak besar bagi disiplin
kelas.
c. Lingkungan Keluarga dan Masyarakat
Prilaku siswa
menurut teori Konvergensi terbentuk karena bawaan dari lahir dan pengaruh lingkungan. Lingkungan yang terdekat dari siswa adalah
keluarga atau rumah tangga. Apabila rumah tangga kurang menanamkan sikap disiplin di rumah akan terbawa dalam kelas sehingga akan mudah muncul prilaku yang
kurang disiplin tersebut. Hal yang
menyebabkan kurang disiplin anak di rumah tangga disebabkan
berbagai hal, antara lain karena
terlalu dimanjakan., sehingga tidak terbiasa
mematuhi aturan-aturan yang
seharusnya dipatuhi anak. Faktor lain yang dapat menyebabkan anak kurang disiplin adalah faktor kesibukan orang tua di luar rumah
sehingga tidak mempunyai waktu
membina dan memperhatikan disiplin
anknya . Menurut Jones & Jones (1998)
keadaan orang tua yang stress dan
orang tuanya yang tinggal satu dapat menyebabkan gangguan disiplin kelas. Misalnya
apabila orang tua siswa hanya satu
dan keadaan ekonomi mereka kurang , anak akan terpaksa melakukan
tugastugas rumah tangga karena orang
tuanya harus bekerja mencari nafkah.
Anak tidak terkontrol prilakunya
dan mungkin tidak mepunyai waktu untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah sehingga di kelas sering dimarahi guru. Begitu juga halnya anak-anak dari sosial
ekonomi kurang yang terpaksa bekerja membantu
orang tua mencari nafkah, karena
kelelahan bekerja, kelihatan loyo tidak bersemangat belajar
dan mungkin tertidur sambil belajar. Anak-anak semacam ini akan sering
jadi ejekan temannya sebagai anak
pemalas dan akan mengganggu disiplin kelas. Bagaimana menurut pendapat Anda dengan orang
tua yang stress. Apa dampaknya pada prilaku anak?. Seperti telah dikatakan dari awal prilaku siswa dipengaruhi oleh
lingkungannya. Oleh karena orang tua
dalam situasi terganggu emosionalnya dan kacau
maka dapat menjadikan anak kurang
merasa nyaman dan prilakunya tidak stabil. Di kelas
prilaku anak tersebut menjadi
lebih emosional dan mudah tersinggung sehingga dapat mengganggu disiplin kelas.
Selanjutnya faktor
apakah dari lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi disiplin kelas? . Kita
tahu bahwa siswa hidup tidak terpisah
dari masyarakat tempat tinggalnya. Kalau keadaan masyarakat lingkungannya
kurang baik , sering terjadi
perkelahian antar warga, atau kekerasan
oleh kelompok tertentu,
tambahlagi dari pengamatannya di
TV tentang berbagai kekerasan dan kekacauan, hal itu akan mempengaruhi
sikap dan prilaku siswa.
Tayangan-tayangan prilaku masyarakat yang dilihat sehari-hari tersebut
berkesan dalam ingatan anak dan
sesuai dengan sifat anak suka meniru maka prilaku tersebut
akan ditiru dan dicobakanya pada temann apabila ada kesempatan melakukannya. Jadi sadar atau tidak sadar
.jika anak mencobakan prilaku tersebut di kelas tentu akan mengganggu disiplin
kelas. Oleh karena itu kita sebagai guru
hendaklah dapat memonitor prilaku siswa
saat mengajar sehingga tidak memungkinkan siswa berprilaku yang tidak baik.
Selain dari faktor
yang telah disebutkan diatas, menurut
Maman(1999) faktor kerjasama sekolah
dengan masyarakat terutama orang tua akan ikut mempengaruhi disiplin kelas. Misalnya
apabila sekolah telah menetapkan bersama
aturan aturan sekolah dan telah
disampaikan kepada orang tua, maka
bantuan orang tua sangat diperlukan
membimbing anak untuk mematuhi
aturan tersebut. Contoh. Siswa kesekolah hendaklah membawa peralatan
belajar nya masing-masing. Dalam
hal ini orang tua hendaklah mengingatkan anaknya untuk membawa peralatan tersebut setiap akan
berangkat sekolah. Begitu juga
halnya dengan aturan aturan yang lain seperti membuat pekerjaan rumah yang diberikan guru.
Itulah berbagai faktor
lingkungan yang dapat menggangu disiplin kelas. Anda sebagai guru mungkin mempunyai pengalaman lain nya atau
diskusikanlah dengan teman anda faktor-faktor lainnya tersebut dan tuliskanlah jawaban Anda pada tempat yang disediakan di
bawah ini.
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________.
B. LATIHAN
1.
Buatlah contoh –contoh masalah gangguan disiplin kelas yang disebabkan faktor
sikap dan sifat guru ,( diluar
contoh yang sudah diberikan.)
2.
Diskusikanlah dengan teman Anda
mengapa kemampuan profesional yang kurang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas
. dan berikan alasan Anda.
3.
Jelaskanlah kenapa faktor
komunikasi guru dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas dan berikan contohnya ( diluar yang
sudah diberikan)
4.
Buatlah masing-masingnya dua contoh masalah
gangguan disiplin kelas yang
disebabkan oleh faktor
lingkungan kelas dan lingkungan sekolah .
5.
Faktor apakah dari lingkungan keluarga dan masyarakat yang dapat
menyebabkan gangguan disiplin kelas.
6.
Buatlah rangkuman materi
kegiatan belajar 3 dan sudah
itu bandingkanlah dengan
rangkuman berikut ini.
Dengan membuat dan membaca
rangkuman m,ateri tiga ini
diharapkan anda lebih mengenal
berbagai faktor yang dapat menyebabkan masalah gangguan disiplin kelas dilihat dari segi faktor guru dan faktor lingkungan .
C. RANGKUMAN.
·
Guru memegang peranan penting
dalam pembentukan disiplin siswa dan
juga ketidak disiplinan siswa.
·
Faktor sikap guru yang dapat menimbulkan gangguan
disiplin antara lain sikap otoriter, kurang konsisten, kurang menghargai siswa, kurang senang
pada anak dan kurang sopan.
·
Masalah gangguan disiplin yang
dapat ditimbulkan oleh sikap guru
tersebut antara lain
pura-pura patuh, apatis, agresif,
tidak puas, marah, menarik perhatian,
rasa benci , dendam, kelas ribut , kurang senang dan tidak tertib .
·
Faktor sifat guru
yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan disiplin kelas antara lain:
sifat tidak konsisten, kurang
pengendalian diri, suka bergunjing, dan kurang humor.
·
Masalah prilaku siswa yang ditimbulkan oleh sifat- guru di atas antara lain adalah: suka memprotes, ribut
pura-pura takut, kurang menghargai
guru, bosan, kurang perhatian pada pelajaran kurang senang pada guru.
·
Faktor komunikasi guru yang kurang
jelas, terlalu cepat dan tidak
bervariasi nadanya serta menggunakan
bahasa yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa
dapat menyebabkan kelas ribut ,
karena tidak memahami pembicaraan
guru.
·
Guru yang kurang mampu
menvariasikan metode mengajar dan
memberi tugas terlalu berat pada
siswa akan menyebabkan siswa bosan kurang perhatian
dan tidak patuh.
·
Faktor lingkungan kelas
/sekolah yang dapat menimbulkan
masalah disiplin kelas antara lain, kurangnya sarana dan prasarana,
sirkulasi kelas yang kurang nyaman, atas
kelas yang kurang kedap suara, tempat
olahraga yang terlalu dekat kelas, sistem aturan, pengaturan jadwal yang kurang
teliti dan hubungan interpersonal yang
kurang baik.
·
Masalah yang dapat ditimbulkan
oleh faktor tersebut antara lain
pertengkaran antar siswa , kurang perhatian, kelas ribut, bosan, sering keluar kelas, konflik, kurang patuh .
·
Faktor lingkungan keluarga dan mayarakat yang
dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas antara lain,
kebiasaan keluarga yang tidak disiplin, ekonomi keluarga , keadaan
psikologis keluarga dan lingkungan masyarakat
yang kurang bermoral.
·
Masalah prilaku siswa yang ditimbulkan antara lain, kurang patuh,
kurang semgat belajar, kurang perhatian
dan agresif.
D. TES MANDIRI 3
Untuk menguji tingkat pemahaman anda terhadap materi kegiatan belajar ini, jawablah
tes berikut ini. Bacalah setiap
pertanyaan/pernyatan dengan cermat dan
berilah tanda silang (X) pada nomor
alternatif jawaban yang Anda anggap
paling tepat.
S O A L
1.
Berikut ini adalah bermacam-macam sikap guru , sikap manakah yang dapat
menimbulkan prilaku kuiang disiplin siswa.
a.
terbuka
b. demokratis
c. lebih mementingkan mata pelajaran
d. lebih mementingkan siswa
2.
Berikut ini adalah bermacam-macam sikap guru dalam kelas. Sikap manakah yang dapat menimbulkan prilaku siswa yang agresif.
a.
kurang menghargai
b.
otoriter
c.
acuh tak acuh
d.
kurang menyukai siswa
3.
Sifat guru berpengaruh langsung
pada prilaku siswa dalam kelas. Sifat manakah dari guru yang
tidak menimbulkan masalah disiplin kelas.
a.
kurang konsisten
b.
kurang humor
c.
kurang pengendalian diri
d.
kurang rapi
4.
Sifat manakan dari guru yang dapat
menimbulkan masalah prilaku siswa kurang
perhatian pada pelajaran dan merasa bosan belajar
a.
kurang tanggap
b.
kurang humor
c.
suka bergunjing
d.
suka bercerita
5.
Berikut ini adalah cara- cara guru
berkomunikasi . Cara manakah yang tidak menimbulkan masalah disiplin kelas
a.
nada suara guru keras tidak
bervariasi
b.
berbicara jelas kedengaran oleh semua siswa
c.
berbicara terlalu cepat
d.
sering menggunakan istilah
yang tidak dipahami siswa
6.
Masalah prilaku apakah yang ditimbulkan faktor komunikasi guru yang tidak jelas pengucapan
vokalnya.
a.
kelas diam saja tanpa reaksi
b.
siswa mentertawakan guru
c.
siswa tidak memperhatikan guru
d.
siswa saling bertanya dan ribut
7.
Faktor manakah dari kemampuan
profesional guru yang tidak menyebabkan
gangguan disiplin kelas
a.
kurang pandai memvariasikan metoda
engajar
b.
terlalu berat memberi tugas
c.
tidak memberikan balikan pada
siswa
d.
tidak memberi tugas pada siswa
8.
Faktor apakah dari lingkungan
kelas yang dapat menimbulkan pertengkaran diantara Siswa
a.
sirkulasi udara yang kurang lancar
b.
ruangan yang tidak nyaman
c.
tempat duduk dan buku tek yang kurang
d.
batas kelas yang kurang kedap suara
9.
Faktor lingkungan sekolah yang tidak
menimbulkan gangguan disiplin kelas
a.
sistem aturan sekolah yang kurang
tepat
b.
kepemimpinan yang demokratis
c.
hubungan interpersonal yang kurang
baik
d.
jadwal pelajaran yang kurang
teliti
10.
Faktor lingkungan keluarga /masyarakat yang dapat menjadikan prilaku siswa yang
Agresif
a.
keadaan ekonomi keluarga yang kurang
b.
keadaan orang tua yang tinggal
satu orang
c.
lingkungan sosial masyarakat yang
kurang baik
d.
lingkungan masyarakat yang
bersifat individualistik
_____________________________________
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat dibagian akhir modul ini. Jawaban yang benar diberi skor
1 dan jumlahkanlah skor yang Anda peroleh. Gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi yang diharapkan.
R u m u s Tingkat penguasaan = jumlah skor / 10 x 100%
Interpretasi
penguasaan yang dicapai
90% -
100% = baik sekali
80% -
89% = baik
70% -
79% =
cukup
<
70% = kurang
C. PENUTUP
Selamat, Anda telah berhasil
menyelesaikan modul disiplin kelas dan permasalahannya. Sesuai dengan tujuan
pembelajaran modul ini, mudah-mudahan Anda telah memahami apa dan mengapa
disiplin kelas itu penting, bagaimana membina disiplin kelas dan apa masalah gangguan disiplin kelas yang
disebabhkan oleh faktosr siswa, guru dan lingkungan , serta apa bedanya disiplin kelas dengan
disiplin sekolah .
Pengalaman belajar Anda dalam modul ini
diharapkan akan dapat membantu anda dalam mengelola displin kelas sendiri
supaya lebih tertib dari sebelumnya. Untuk lebih mantapnya penerapan pembinaan
disiplin kelas ini sebaiknya Anda berdiskusi dengan teman dalam memikirkan alternatif yang tepat untuk Anda terapkan
nanti ,sesuai dengan situasi dan kondisi siswa Anda.
Jika Anda yakin telah memahami modul
ini, Anda dapat meminta tes akhir modul pada tutor Anda. Jika hasil tes Anda
baik, anda dapat melanjutkan mempelajari modul berikutnya. Akan tetapi jika
belum, Anda diharapkan mengulangi lagi mempelajari modul ini supaya lebih mudah
mempelajari modul berikutnya.
Sampai jumpa lagi dalam
topik modul selanjutnya.
SELAMAT BELAJAR ... !
SANARAI
apresif - sifat ingin menyerang
disiplin
- kepatuhan akan aturan
efektif - tercapai tujuan / sasaran
ekspresi - pandangan air muka
fisiologis - bersifat jasmaniah
kedap suara - tertutup rapat-rapat tidak dapat ditembus
suara
kepatuhan - mengikuti perintah atau aturan
ketaatan - mengikuti norma-norma
kondusif - mendukung / menyenangkan
konflik - pertentangan antara individu/kelompok
konsisten - bersifat tetap, tidak berobah
komunikasi - proses pengiriman dan penerimaan pesan
membadut - melawak, melucu
memfasilitasi
- melengkapi dengan fasilitas
mengejek - mengolok-olok untuk menghinakan menyimpang - tidak
sesuai dengan aturan/norma
motif - alasan seseorang untuk melakukan sesuatu
pembinaan - menjadikan lebih baik
potensi - kemampuan yang mungkin dikembangkan
kemampuan
yang ada dalam diri
prilaku
- bertingkahlaku
serasi - sesuai, cocok
standar - ukuran yang dianggap baku
terkondisi - terbiasa
DAFTAR PUSTAKA
Danielson, Ch (1996), Enhansing Professional Practice a Frame Work
Teahcing. Alexandria, Virginia: Asosiation for Supervision and Curriculum
Divelopment
Darmodiharjo, Darji (1983), Peranan Guru dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan,
Emmer, Edmud T, (1984), Classroom Managemen for Secondary Teachers,
New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Handoko, Hani.T, (1995), Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hurlock. B. Elizabeth,
(1992), Psikologi Perkembangan Edisi Ke
5. Jakarta: Erlangga.
Ian Craig, Ed, (1992), Managing The Primary Classroom, London:
Longman Group.
Jones Vernon F, and Louise
S, Jones (1998), Comprehensive
Classroom Management, Needham Height
: Allyn & Bacon
Kingsburry, Robert and
Thomas E Deering, (1981), American
Secondary Education, USA: Association Of Secondary School Administrators,
Vol.II No.3.
Leary, K, Daniel, O, and.
Susan Go.Leary, (1977), Classroom
Management The Successfull Use of Behavior Modification, New York: Parganon
Press, Inc.
Maman Rahman. (1999), Manajemen Kelas. Jakarta: P2GSD
Schaefer, Charles, Alih
Bahasa Turman Sirait,(1996), Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplin Anak.
Jakarta: Mitra Utama.
Sri Suwarni, (1998), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Universitas Terbuka.
Traunber, Rober T, (1985), “Power Bases Their Aplication to Classroom
and School Management.” Journal of Education for Teaching, London: Vl.11, No.2
Weber, A. Wilford A.,
(1977), Classroom Management, Canada:
Heat and Company.
Kunci Tugas / Tes
Mandiri
Kunci Jawaban Tes
Mandiri 1
A. Tes Objektif 1
1. b
2. d
3. c
4. c
5. d
B. Tes essay ( Rambu-rambu jawaban )
Butir
Saol 1
* Bermanfaat bagi siswa untuk pengembangan
potensi, mengetahui hak dan kewajiban, mempengaruhi hasil belajarnya.
* Bagi guru mempengaruhi keberhasilan guru
mengajar, membantu guru mengelola kelas secara efektif.
* Pembelajaran
menjadi lebih efektif
Butir
Soal 2
Cara
membina displin kelas
o
Pemberian contoh prilaku
o
Melibatkan siswa dalam
mengembangkan aturan
o
Menerapkan aturan yang fleksibel
o
Konsisten dalam pelaksanaan
o
Memonitor prilaku terus menerus
o
Memberikan penguatan
Butir Soal 3
Cara
mdembuat yang disetujui siswa
o
Bimbing, diskusi dengan siswa
o
Siswa membuat daftar prilku
o
Memilih prilaku yang penting
o
Memperjelaskan prilaku yang
disepakati
o
Meminta komitmen siswa
o
Memonitor tingkahlaku
Butir Soal 4
o
Pertimbangan untuk membuat aturan
o
Melibatkan siswa
o
Aturan dirumuskan secara jelas
o
Aturan jangan terlalu banyak
o
Minta komitmen siswa
o
Aturan sebaiknya disepakati siswa
o
Mendiskusikan aturan yang
bertentangan dengan lingkungan
Butir
Soal 5
o
Beda disiplin kelas dengan
disiplin sekolah
o
Terletak pada ruang lingkup dan
tujuan
Tes Mandiri 2
1. c 6. b
2. b 7. c
3. c 8.
d
4. b 9. a
5. c 10.
c
Tes Mandiri 3
1. c 6. d
2. b 7. d
3. d 8.
c
4. b 9. b
5. b 10.
c
PEDOMAN TUTOR
I. Tinjauan isi modul
Modul ini
terdiri dari 3 kegiatan belajar
yaitu : pertama kegiatan belajar mengenai
disiplin kelas dan cara
pembinaannya dan yang kedua kegiatan belajar mengenai gangguan
disiplin kelas dari segi siswa, ketiga gangguan kelas dari segi guru dan
lingkungan.
Tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan
belajar pertama adalah mahasiswa dapat
1.
menyebutkan salah satu batasan mengenai
disiplin kelas.
2.
menjelaskan pentingnya disiplin kelas
3.
menjelaskan cara membina disiplin kelas
4.
menunjukan perbedaan disiplin kelas dengan disiplin sekolah
Sedangkan tujuan kegiatan belajar kedua adalah agar
mahasiswa dapat memahami tujuan kegiatan belajar ke 2 yaitu;
1.
Mengenal dasar perilaku siswa.
2.
Mengenal contoh perilaku siswa
yang mengganggu disiplin kelas.
3.
Mengidentifikasi motif perilaku siswa secara individual yang
menganggu disiplin kelas.
4. Mengidentifikasi
jenis tingkah laku kelompok yang mengganggu disiplin kelas.
Tujuan kegiatan belajar ke 3 yaitu:
1.
Menyebutkan penyebab gangguan
disiplin kelas dilihat dari faktor sifat dan sikap guru.
2.
Mengidenfikasi gangguan disiplin
kelas yang disebabkan faktor komunikasi kemampuan profesional guru.
3.
Menjelaskan pengebab gangguan
disiplin kelas dari segi lingkungan fisik.
4.
Menyebutkan masalah gangguan
disiplin yang disebabkan faktor lingkungan sosial
Materi
yang dibahas pada kegiatan belajar 1 adalah pengertian dan pentingnya disiplin
kelas, pembinaan disiplin kelas, serta beda disiplin kelas dengan disiplin sekolah. Materi kegiatan belajar
2 adalah dasar perilaku siswa, motif perilaku siswa mengganggu disiplin
kelas, serta jenis perilaku kelompok yang mengganngu disiplin kelas.
Tugas yang perlu dilakukan mahasiswa dalam kegiatan belajar adalah mendiskusikan dengan teman
1.
alasan pentingnya disiplin kelas
2.
cara membina disiplin kelas.
3.
membedakan disiplin kelas dengan
disiplin sekolah.
4.
mencari contoh-contoh prilaku disiplin kelas dan
disiplin sekolah.
5.
membuat rangkuman sendiri-sendiri
kegiatan belajar !
Pada kegiatan belajar ke dua tugas-tugas yang
perlu dilakukan mahasiswa adalah mendiskusikan dengan teman mencari.
1.
contoh gangguan-gangguan disiplin
yang disekolah oleh guru.
2.
conntoh gangguan displin dari segi
siswa
3.
contoh gangguan displin dari segi
lingkumgan
4.
altermnatif mengatasi masalah
gangguan kelas yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut.
Membuat rangkuman materi kegiatan belajar 2
II. Peranan Tutor
Sesuai dengan tujuan pembelajaran modul ini
yang umumnya bersifat kognitif dan aktivitas pembelajaran yang dituntut hanya
aktivitas secara mental / berpikir, maka peran Anda, sebagai tutor, memonitor
pelaksanaan kegiatan belajar tersebut dan membantu mahasiswa memahami materi-materi yang disajikan, bila
mereka perlukan. Selain dari itu jika memungkinkan tolong Anda usahakan sumber
belajar lain untuk memperkaya wawasan mereka.
III. Evaluasi
Sesuai dengan aspek tujuan yang akan dicapai,
maka tes akhir modul dalam bentuk essay
dan objektif.
Jumlah butir tes 20 butir terdiri dari objektif
12 butir, essay 8 butir, 10 butir mengukur kegiatan belajar 1 dan 10 butir
kegiatan belajar 2.
Tes secara lengkap terlampir dengan kuncinya
( belum sempat dibuat).
Cara
Penilaian Tes
Tes objektif diberi skor 1 ntuk jawaban
yang betul dan kemudian dijumlahkan semua skornya dan dibagi dengan 12 x 100%,
sedangkan untuk tes esei masing-masing butir diberi skor 10, kemudian jumlahkan
semua skor dibagi dengan 80 x 100%. Jumlah skor persentase kedua tes
dijumlahkan dan dibagi dengan 2. Itulah lah skor terakhir untuk mahasiswa dalam
modul itu.
TES
AKHIR MODUL 4
Untuk
mengetahui penguasaan Anda terhadap
pencapaian tujuan/ kompetensi yang diharapkan
dengan modul ini jawablah tes berikut ini dengan baik. Tes ini terdiri dari tes objektif dan tes esei. Tes objektif adalah bentuk pilihan ganda assosiasi.
Petunjuk
1. Buatlah jawaban Anda
pada lembaran soal yang disedikan.
2. Pilihlah:
A.
Jika alternatif jawaban nomor 1,2,dan3 yang benar
B.
Jika alternatif jawaban nomor 1 dan 3 yang benar
C. Jika alternatif
jawaban nomor 2 dan 4 yang benar.
D. Jika alternatif
jawaban nomor 4 yang betul.
1. Disiplin kelas dapat
diartikan sebagai…
(1) ketaatan siswa akan norma
(2) kepatuhan siswa akan perintah guru
(3)
kepatuhan siswa akan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
(4)
kepatuhan siswa akan temannya yang berani di kelas.
2. Disiplin kelas perlu dibina guru karena kelas yang disiplin akan…
(1) menghemat waktu guru menangani masalah siswa.
(2) memudahkan guru menilai siswa
(3) menunjang tercapainya tujuan instruksional
secara efektif dan
efisien
(4)
memberikan guru kesempatan meninggalkan siswa belajar sendiri
3. Perilaku manakah dari contoh berikut ini yang
menunjukkan disiplin kelas.
(1) Siswa berbaris sebelum memasuki kelas.
(2) Siswa
duduk tenang apabila guru menerangkan pelajaran.
(3)
Siswa memakai pakaian seragam
setiap hari kesekolah.
(4)
Siswa mengangkat tangan apabila
akan bertanya pada guru
4. Berikut ini adalah contoh perilaku siswa . Yang manakah dari contoh tersebut prilaku individual yang menunjukan
gangguan disiplin kelas.
(1) Ani
meminjam buku pada Mira yang duduk disebelahnya.
(2)
Alan mengangkat tangannya akan
bertanya pada guru.
(3) Bulan berjalan ke depan kelas minta izin pada guru
(4)
Bintang tertidur saat guru
menerangkan pelajaran
5. Yang manakah dari contoh perilaku berikut yang merupakan perilaku kelompok
yang
mengganggu disiplin kelas…
(1). Alan menceritakan cerita lucu pada temannya saat guru mengajar.
(2). Siswa yang lain mendengarkan cerita Alan dengan senang hati.
(3).
Semua siswa ikut tertawa mendengar kan Alan
(4).
Ali asyik bermain sendiri dengan
mainannya ditempatnya
6.
Pertengkaran antar siswa yang mengganggu disiplin kelas dapat disebabkan oleh…
(1). adanya perbedaan persepsi diantara siswa
(2).
adanya perbedaan umur antara siswa.
(3).
adanya salah paham /pengertian antara siswa
(4).
adanya perbedaab kemampuan antara
siswa
7. Perilaku siswa yang menolak permintaan guru
membuat tugas dapat disebabkan oleh
motif..
(1).
memperlihatkan ketidakmampuan
(2). menarik perhatian
(3). pembalasan dendam
(4). mencari kekuasan
8. Perilaku
siswa yang sering minta izin keluar kelas sedang belajar di tengah hari pada
dasarnya disebabkan oleh…
(1)
kebutuhan untuk mendapatkan udara segar
(2)
ingin menarik perhatian
(3)
rasa bosan dan menghilangkan kejenuhan
(4)
perilaku menyimpang
9. Masalah yang dapat timbul karena sikap
guru yang kurang menghargai siswa adalah..
(1)
rasa tidak puas terhadap guru
(2)
rasa mendongkol terhadap guru
(3)
mengomeli dan memaki-maki guru
(4)
dendam pada guru
10. Masalah
yang dapat timbul karena komunikasi guru yang kurang bervariasi nadanya
pada saat mengajar adalah…
(1)
siswa memprotes suara guiru
(2)
tidak memperhatikan guru mengajar
(3)
kelas menjadi ribut
(4)
siswa bosan mendengarkannya
11. Faktor
kemampuan profesional guru yang dapat menimbulkan masalah gangguan
disiplin kelas adalah…
(1)
kurang pandai memvariasikan metoda mengajar
(2)
kurang terampil membuat program
(3)
kurang mampu memberi tugas yang sesuai dengan
kemampuan siswa
(4)
tidak pandai memberikan program perbaikan
12.
Faktor lingkungan fisik kelas yang dapat
menimbulkan gangguan disiplin kelas
adalah…
(1)
jumlah siswa yang banyak
(2)
sarana belajar yang kurang
(3)
penataan ruangan yang padat
(4)
jumlah kelas yang banyak
13. Faktor
psikologis siswa yang menyebabkan
timbulnya gangguan disiplin kelas
adalah…
(1)
rasa letih sesudah sakit
(2)
rasa tak puas terhadap guru
(3)
rasa sakit karena dicubit teman
(4)
rasa demdam karena diperemalukan guru
14. Faktor
lingkungan keluarga/masyarakat yang dapat menimbulkan masalah disiplin
kelas
adalah…
(1)
sosial ekonomi keluarga
(2)
jumlah siswa bersaudara
(3)
keadaan psikologis orang tua
(4)
lingkungan masyarakt yang sibuk
15. Faktor
sekolah yang menimbulkan gangguan
disiplin kelas adalah…
(1)
pengaturan jadwal yang kurang teliti
(2)
hubungan sesama guru yang kurang baik
(3)
hubungan siswa dengan guru yang kurang baik
(4)
letak sekolah yang
dekat dengan rumah penduduk
TES ESEI
1. Jelaskanlah dengan menggunakan contoh beda disiplin kelas dengan disiplin sekolah ?
2. Jelaskanlah
cara membina disiplin kelas yang efektif
3. Jelaskanlah mengapa lingkungan keluarga dapat menyebabkan
gangguan disiplin kelas
4. Guru ,
siswa dan lingkungan dapat menyebabkan timbulnya gangguan disiplin kelas.
jelaskanlah apa dari masing-masing
faktor tersebut yang dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan tersebut
5. Berikanlah
contoh masalah perilaku yang tidak disiplin yang disebabkan oleh faktor guru da
lingkungan. Masing-masing dua contoh
KUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL 4
T es Objektif
1.
A 6. B 11. B
2.
B 7. B 12. A
3.
C 8.
B 13. C
4.
D 9.
A 14.
B
5. A 10.
C 15. A
Tes Esei ( rambu-rambu)
1. Perbedaan dilihat
dari ruang lingkup pemakaian dan tujuan
utama masing-masing disiplin tersebut.
2.Cara penbinaan antara lain
-
pemberian contoh dari guru
-
melibatkan siswa membuat aturan
-
penerapan aturan yang fleksibel
-
konsisten
-
memonitor terus menerus
-
memberi penguatan
3. Kebiasaan prilaku anak umumnya terbentuk di
keluarga. Kebiasaan yang kurang disiplin , atau keadaan fisik dan psikologis yang dipengaruhi keluarga
terbawa kesekolah dan akan
berdampak pada prilaku yang kurang disiplin.
4. Faktor penyebab gangguan
disiplin dari siswa antara lain , disebabkan motif mencari perhatian , pembalasan dendam, tidak berdaya atau kurang bersemangat dan
mencari kekuasaan. Dari segi guru antara lain , factor sifat, sikap, komunikasi yang kurang baik, kemampuan
professional yang kurang.Dari lingkungan
kelas/ sekolah, kurangnya sarana & prasarana, sirkulasi udara yang kurang baik, system
aturan , hubungan interpersonal yang kurang baik. Faktor lingkungan keluarga /
masyarakat disebabkan , keadaan social ekonomi, keadaan psikologis lingkungan
yang kurang baik.
5. Contoh masalah
perilaku yang disebabkan guru antara
lain , kurang patuh, suka memprotes, meribut, ku rang menghargai guru, bosan,
agresif. Yang disebabka lingkungan, antara lain: kurang patuh, kurang semangat belajar.
TES AKHIR MODUL 1
Untuk mengetahui
penguasaan Anda terhadap
pencapaian kompetensi yang diharapkan dalam modul ini, jawablah tes berikut
ini dengan baik. Tes terdiri dari 14 butir, 11 butir bentuk
objektif dan 3 butir bentuk esei. Tes
objektifnya adalah bentuk pilihan ganda
assosiasi.
Petunjuk
1.
Buatlah jawaban tes objektif pada lembaran
jawaban yang disediakan dan tes esei
pada kertas lainnya.
2.
Pilihlah :
A. jika
alternatif jawaban no, 1,2, dan 3 yang
benar
B. jika alternatif jawaban no 1 dan 3 yang betunar
C. jika alternatif jawaban no 2 dan 4 yang benar
D. jika
alternatif jawaban no, 4 yang benar
Tes objektif
- Pengertian manajemen kelas menurut pendekatan otoriter adalah…
(1)
proses pendisiplinan siswa
(2)
proses pembinaan hubungan interpersonal yang baik
(3)
proses pengontrolan tingkah laku siswa
(4)
proses
pembentukan tingkah laku yang diinginkan
- Manajemen kelas menurut pendekatan pluralistic adalah…
(1)
usaha guru membina hubungan interpersonal dalam kelas
(2)
usaha guru dalam memaksimalkan kebebasan siswa
(3)
proses yang dilakukan guru untuk mengembangkan tingkah
laku yang diinginkan
(4)
suatu set aktivitas guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memudahkan pembelajaran secara efektif dan
efisien
- Manakah dari kegiatan guru berikut ini yang masuk kategori manajemen kelas..
(1)
menjawab pertanyaan siswa tentang materi pelajaran
(2)
menetapkan aturan-aturan bersama siswa
(3)
memeriksa tugas yang dikerjakan siswa
(4)
memuji siswa yang memberikan jawaban yang betul
- Pernyataan yang menyatakan pentingnya manajmen kelas adalah…
(1)
manajemen kelas merupakan titik awal keberhasilan
pengajaran
(2)
manajemen kelas menentukan keberhasilan pengajaran
(3)
manajemen kelas merupakan prasyarat yang kritis bagi
pengajaran yang efektif
(4)
guru perlu mempunyai keterampilan dalam manajemen
kelas
- Salah satu tujuan manajmen kelas adalah menciptakan kelas yang tertib, yang manakah dari pernyataan berikut criteria tertib…
(1)
siswa belajar bersama dalam kelompok
(2)
setiap siswa terus belajar/bekerja dan tidak macet
(3)
guru menjelaskan pelajaran pada siswa
(4)
setiap siswa bekerja tanpa membuang waktu dan
menyelesaikan tugasnya dengan cepat
- Tujuan manajmen kelas yang dikemukakan Wijaya dan Rusyan adalah..
(1)
supaya pengajaran dapat maksimal dan tujuan pengajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien
(2)
memelihara prilaku siswa yang baik
(3)
memberi kemudahan untuk mengangkat masalah-masalah
penting yang diperlukan bagi perbaikan pengajaran
(4)
membina iklim kelas yang positif
- Tujuan utama dari kegiatan manajemen kelas adalah …
(1)
menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan
terlaksananya proses belajar yang efektif dan efisien
(2)
memberikan kemudahan untuk memantau prilaku siswa
dalam belajar
(3)
memelihara kondisi kelas yang memberi kemudahan untuk
terlaksana pembelajaran secara efektif
(4)
menghilangkan prilaku siswa yang mengangganggu
ketertiban kelas
- Tahap-tahap dalam proses manajemen kelas (Analitik – pluralistic)…
(1)
menentukan kondisi kelas yang diinginkan
(2)
menganalisis kondisi kelas yang ada
(3)
memilih dan menggunakan strategi manajemen kelas yang
mungkin terjadi
(4)
memperkirakan gangguan kelas yang mungkin terjadi
- Urutan kegiatan dalam proses manajemen kelas adalah…
(1)
analisis kondisi yang ada- tentukan kondisi yang
diinginkan – pilih strategi – nilai efektivitas
(2)
tentukan kondisi yang diinginkan – tetapkan strategi –
analisis kondisi yang ada – nilai efektivitas
(3)
nilai efektivitas – pilih strategi – analisi kondisi
yang diinginkan
(4)
tentukan kondisi yang diinginkan – analisis kondisi
yang ada – pilih/gunakan strategi – nilai efektivitas manajerial
- Kegiatan berikut ini yang masuk kategori manajemen kelas yang bersifat preventif adalah …
(1)
memberi siswa
peringatan atas prilakunya
(2)
mengatur lingkungan fisik kelas yang kondusif
(3)
mendengar siswa yang bercakap-cakap waktu guru
mengajar
(4)
membina kerjasama yang baik antar siswa
- Kegiatan manajemen kelas yang bersifat kuratif adalah …
(1)
mengingatkan siswa yang berprilaku menyimpang akan
aturan-aturan yang telah disepakati
(2)
konsisten dalam bertindak
(3)
memanggil nama siswa yang berprilaku menyimpang
(4)
menyajikan pelajaran dengan menarik
Esei
- Jelaskanlah dengan menggunakan contoh pentingnya manajemen kelas.
- Jelaskanlah tujuan manajemen yang dikemukakan oleh Dikdasmen.
- Jelaskanlah tahap-tahap dalam proses mnajemen menurut pendekatan pluralistic, dan beriakn contoh.
KUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL 1
Tes objektif
1. B 5. C 9. D
2. D 6. B 10. C
3. C 7. B 11. B
4 A 8. A
Tes Esei (rambu-rambu)
1.
Pentingnya manajmen kelas dilihat dari kaitannya
terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa , dengan contoh konkrit
proses belajar mengajar.
2.
Tujuan mata kuliah manajemen kelas (Dikdasmen) dilihat
dari penciptaan situasi dan kondisi belajar, hambatan dalam pembelajaran,
pembinaan siswa dan penyediaan sarana dan prasarana belajar
3.
Tahap secara garis besar mata kuliah manajemen kelas
hendaknya mencakup penentuan kondisi kelas yang diinginkan, menganalisis
situasi kelas yang ada, memilih dan menggunakan strategi, serta menevaluasi
efektivitas manajerial.