Sabtu, 01 Oktober 2011

DISIPLIN DI KELAS DAN PERMASALAHAN NYA


A. PENDAHULUAN
Selamat jumpa
Dalam modul sebelumnya anda telah mempelajari berbagai materi tentang manajemen kelas termasuk mengenai prinsip dan pendekatan yang dilakukan dalam menciptakan dan memelihara situasi kelas yang kondusif. Pada modul ini anda akan mempelajari salah satu kegiatan penting dari manajemen kelas yaitu membina disiplin kelas. Pembinaan disiplin kelas perlu menjadi perhatian kita sebagai guru, karena kelas yang disiplin akan menunjang efektifitas proses pembelajaran yang dilakukan.
Meteri dalam modul ini meliputi pengertian dan pentingnya disiplin kelas, pembinaan disiplin kelas, perbedaan disiplin kelas dengan displin sekolah serta faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kelas dan cara mengatasinya.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1.      Menyebutkan salah satu batasan tentang disiplin kelas.
2.      Menjelaskan pentingnya disiplin kelas.
3.      Menjelaskan cara membina disiplin kelas.
4.      Menunjukan perbedaan displin kelas dengan displin sekolah.
5.      Menyebutkan atau menberi contoh masalah gangguan disiplin kelas yang disebabkan oleh faktor guru.
6.      Memberi contoh masalah gangguan displin kelas yang disebabkan oleh faktor siswa.
7.      Memberi contoh masalah gangguan displin kelas yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
8.      Menjelaskan faktor penyebab  gangguan  disiplin dari segi  siswa  guru, dan lingkungan.

Dengan menguasai tujuan modul ini anda akan lebih percaya diri dan akan lebih terampil dalam mengelola prilaku siswa anda, sehingga terbina disiplin kelas yang lebih baik.
Sesuai dengan kompetensi yang akan anda capai, modul ini dibagi menjadi tiga  kegiatan belajar ( KB ) yaitu :

Kegiatan Belajar 1 membahas disiplin kelas dan cara pembinaannya.
Kegiatan Belajar 2 membahas gangguan displin  yang disebabkan faktor siswa
Kegiatan Belajar 3 membahas gangguan disiplin kelas  yang disebabkan  faktor guru dan lingkungan
Agar Anda berhasil menguasai kompetensi yang diharapkan, kerjakanlah setiap latihan / tugas yang diberikan dengan displin. Disiplin hanya dikuasai diantaranya melalui kepatuhan akan aturan-aturan yang diberikan. Sebagai seorang guru tentu Anda telah mempunyai displin diri yang tinggi dan akan mempermudah menguasai modul ini.

Selamat Belajar …!




















B.        KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1: DISIPLIN KELAS DAN PEMBINAANNYA

Seperti yang telah dikatakan pada bagian pendahuluan, kita sebagai seorang guru perlu memperhatikan disiplin kelas pada waktu kita mengajar, karena kelas yang disiplin akan membantu proses pembelajaran secara efektif. Untuk itu kita perlu mempunyai pengetahuan  dan keterampilan dalam membina disiplin kelas.Uraian materi berikut ini akan membekali Anda untuk mengetahui apa itu disiplin kelas, mengapa disiplin kelas itu penting dan bagaimana membina disiplin kelas tersebut serta apa bedanya dengan disiplin sekolah.
Dengan mempelajari materi tersebut dengan sungguh-sungguh serta melakukan tugas / latihan yang diberian dengan serius, Anda akan mampu :
1.     Menjelaskan pengertian disiplin kelas
2.     Menjelaskan pentingnya disiplin kelas
3.     Menjelaskan cara membina disiplin kelas
4.     Dapat membedakan disiplin kelas dengan disiplin sekolah.
Penguasaan Anda akan tujuan tersebut, diharapkan membantu Anda dalam kegiatan mengelola kelas dan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien.

1.      Pengertian Disiplin dan Displin Kelas.
Kata-kata disiplin tidak asing lagi bagi Anda, bahkan mungkin telah sering Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari disekolah, namun demikian ada baiknya kita kaji kembali. sebelum kita memberi batasan tentang apa yang dimaksud dengan disiplin, mari kita lihat contoh prilaku berikut ini :
a.       Anda datang kesekolah sebelum jam belajar dimulai.
b.      Kepala sekolah datang sebelum siswa masuk kelas.
c.       Ketika lonceng tanda masuk berbunyi siswa berbaris dimuka kelas.
d.      Siswa masuk kelas satu persatu denga tertib.
e.       Apabila guru menjelaskan pelajaran siswa mendengarkan dengan baik.
Bila Anda cermati contoh-contoh prilaku di atas, tersirat ada 2 hal penting yang terkandung didalamnya, apakah Anda dapat menunjukan kedua hal tersebut, apakah pada setiap prilaku Anda menemukan adanya aturan dan kepatuhan terhadap aturan, jika ya berarti anda telah mampu mengenal indikator disiplin.
Memang pada setiap prilaku tersebut ada aturan dan kepatuhan akan aturan tersebut. Datang kesekolah sebelum jam belajar dimulai, berbaris jika lonceng tanda masuk berbunyi dan masuk kelas satu persatu serta mendengarkan guru yang mengajar adalah aturan-aturan yang perlu ditaati sebagai seorang pegawai negeri dan sebagai siswa. Berdasarkan alasan tersebut Anda tentu telah dapat - menyimpulkan, bahwa displin secara umum adalah kepatuhan / ketaatan akan aturan aturan. Disamping pengertian tersebut, kita lihat pengertian disiplin, menurut Darmodiharjo (1983), disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan hati untuk mematuhi semua ketentuan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
Pada pengertian displin yang kedua Anda dapat melihat, bahwa kepatuhan akan aturan dan norma tersebut , didasarkan atas kerelaan hati atau kesadaran sendiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.  Secara lengkap dapat kita rumuskan pengertian disiplin yaitu sikap mental yang mencerminkan kepatuhan / ketaatan akan aturan–aturan  dan norma yang didasarkan atas kesadaran sendiri  dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab .
Berdasarkan pengertian tersebut, mari kita lihat apa yang dimaksud dengan disiplin kelas. Sebagai seorang guru Anda tentu dapat membuat sendiri pengertian disiplin kelas, karena sudah sering terlibat dalam mengelola prilaku siswa dalam kelas. Untuk memudahkan Anda menyimpulkan pengertian tersebut mari kita amati terlebih dahulu ilustrasi berikut.





Murid kelas III baru saja masuk kelas sesudah jam istirahat siswa duduk pada tempatnya masing-masing dan mengeluarkan buku dan alat-alat  pelajaran yang akan digunakan pada jam pelajaran tersebut. Bu Ani meminta siswa memperhatikan soal yang mudah ditulisnya dipapan tulis dan meminta siswa untuk membuat jawaban soal tersebut pada buku latihan masing-masing. Siswa mengambil buku latihannya dan mulai bekerja. Semua siswa bekerja sendiri–sendiri dan tidak ada yang mengganggu temannya bekerja. Ibu Ani memperhatikan siswa bekerja dan membantu siswa yang kurang mampu mengerjakan soal tersebut dengan benar.

 








Bacalah ilustrasi tersebut dengan cermat dan kenalilah 3 aspek pokok displin dalam contoh-contoh prilaku tersebut.  Apakah anda dapat menunjukan ketiga aspek tersebut. Apakah anda temukan aspek kepatuhan, aspek aturan yang khususnya mengenai aturan yang dipakai dalam kegiatan belajar di kelas dan  aspek kesadaran  siswa dalam tugasnya, baik dari segi siswa maupun dari segi guru. Bila Anda perhatikan ruang lingkup disiplin dalam ilustrasi di atas, khusus dalam lingkup aturan-aturan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran dalam kelas dan bukan aturan-aturan umum yang perlu diikuti di sekolah secara umum. Jadi berdasarkan hal tersebut dapat kita simpulkan, bahwa disiplin kelas adalah sikap kepatuhan akan aturan-aturan dan norma kelas secara sadar dalam menjalan tugas dan tanggung jawab. Disiplin kelas menurut Dirjen PAUD dan Dikdasmen (1996) adalah keadaan tertib dalam satu kelas yang di dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan.

1.         Pentingnya Disiplin Kelas
Setelah Anda memahami apa yang dimaksud dengan disiplin kelas, kita akan melihat mengapa disiplin kelas itu penting kita perhatikan dalam proses pembelajaran. Menurut Kingsburi (1981) displin penting bagi siswa, karena melalui disiplin siswa sanggup mengembangkan potensinya dan mengetahui mana yang hak dan nama yang menjadi tanggung jawabnya nanti, bila telah dewasa. Coba Anda perhatikan bila kelas yang Anda ajar tertib, semua anak tahu akan tugas dan tanggung jawabnya dan mengikuti aturan-aturan yang ada, maka kondisi ini memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi Anda untuk memfasilitasi / membimbing proses belajar siswa, sehingga siswa dapat berkembang lebih maksimal.  Sebaiknya bila kelas Anda tidak tertib / tidak displin, maka waktu Anda lebih banyak digunakan untuk menertibkan kelas atau menangani masalah-masalah perilaku siswa yang menyimpang, sehingga proses pembelajaran siswa kurang maksimal dan siswa tidak dapat mengembangkan potensinya dengan optimal. Di samping itu bila kita lihat kaitannya dengan pembinaan hak dan kewajiban akan tampak bahwa,  apabila siswa dari awal dibiasakan mamatuhi / mentaati aturan-aturan yang berlaku dalam kelas, maka dia akan tahu apa prilaku yang boleh atau baik dilakukan dan apa pula yang tidak boleh dilakukan. Dengan pembinaan disiplin yang baik anak akan mengetahui secara bertahap apa yang menjadi hak dan apa yang merupakan kewajiban sebagai seorang warga negara nanti. Sebagai seorang siswa kewajibannya adalah belajar dan sebagai haknya adalah mendapatkan bimbingan dan perhatian dalam mengkuti pendidikannya. Oleh karena itu disiplin kelas tersebut sangat membantu siswa dalam mengembangkan potensinya dan membiasakan siswa tahu akan hak dan kewajibannya nanti sebagai warga negara.
Selanjutnya Kingsburi (1981) menyatakan bahwa disiplin apakah memuaskan atau tidak memuaskan berpengaruh langsung pada keberhasilan pengajaran, hasil belajar siswa dan reputasi sekolah. Bila siswa menpunyai ketaatan yang tinggi terhadap aturan-aturan kelas atas dasar kesadaran sendiri akan memungkinkan terciptanya iklim belajar yang kondusif, sehingga siswa akan merasa senang dan termotivasi belajar. Hal ini akan berdampak kepada hasil belajar dan keberhasilan pembelajaran.
Sebaliknya bila siswa kurang mentaati aturan-aturan dalam kelas, seperti suka ribut pada saat guru menjelaskan pelajaran, tidak memperhatikan guru, asik mengganggu teman yang serius belajar akan menjadikan situasi kelas kurang kondusif dan kurang menyenangkan untuk belajar. Kondisi ini akan mempengaruhi pada proses dan hasil belajar siswa serta efektivitas pembelajaran.
Trauber (1985) menyatakan bahwa displin kelas yang baik merupakan syarat untuk efektifnya interaksi belajar mengajar. Pentingnya disiplin kelas ini juga dikemukakan oleh Danielson (1996) yang menyatakan bahwa belajar tidak mungkin terjadi jika prilaku siswa tidak terkendali atau tidak disiplin. Coba Anda bayangkan jika siswa-siswa  di kelas Anda berjalan kian kemari, tidak mengerjakan tugas  yang Anda berikan dan asyik bermain, Apakah




















Anda akan dapat membelajarkan mereka ?. Tentu sulit bagi Anda untuk mengelola pembelajaran dengan situasi yang demikian.
Pentingnya displin kelas ini juga dikemukakan oleh Suwarni (1998) yang menyatakan karena umumnya kelas-kelas dinegara kita umumnya siswanya banyak, maka sangat diperlukan adanya kerpatuhan siswa akan aturan-aturan dalam kelas, sehingga kelas dapat menjadi lebih tertib.
 Selanjutnya Suwarni juga menyatakan bahwa kebiasaan untuk mentaati aturan-aturan dalam kelas akan memberi dampak bagi kehidupan siswa dalam masyarakat. Siswa yang terbiasa mentaati aturan-aturan dalam kelas akan cendrung mentaati aturan-aturan dalan masyarakat. Dengan demikian jika Anda membiasakan siswa mematuhi atau mentaati aturan-aturan sekolah dengan kesadaran sendiri, ketika diluar kelaspun akan terbiasa berprilaku sesuai dengan aturan lingkungannya.
 Mengingat pentingnya displin kelas tersebut, kita sebagai seorang guru perlu berusaha menciptakan atau membina disiplin kelas tersebut supaya proses pembelajaran dapat dilakukan secara efektif. Berikut ini Anda dapat mempelajari beberapa usaha yang dapat dilakuan untuk membina disiplin kelas.
Itulah beberapa alasan mengenai pentingnya displin kelas dan Anda  dapat memperkaya alasan tersebut dengan mendiskusikan bersama teman atau berdasarkan pengalaman Anda sendiri.
Tuliskan jawaban hasil diskusi Anda  pada tempat yang disediakan ini.
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________3. Pembinaan Disiplin Kelas
 Setelah Anda mengetahui apa itu disiplin  dan mengapa disiplin kelas itu penting kegiatan berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah bagaiamana membina disiplin kelas tersebut. Uraian berikut ini akan membantu Anda menjawab pertanyaan tersebut.
Sesuai dengan karakteristik anak Sekolah Dasar yang masih suka meniru, maka salah satu yang dianggap ampuh untuk membina displin kelas adalah :
a.     Pemberian Contoh Prilaku Disiplin dari Guru
Guru adalah merupakan tokoh identifikasi bagi siswa SD. Prilaku guru yang tampak nyata bagi siswa akan cepat di contoh atau ditiru. Anak lebih mudah dibina kebiasaannya melalui contoh kongkrit yang dilihatnya sehari-hari. Pemberian contoh nyata merupakan alat pendidikan yang lebih efektif dalam pembentukan sikap, begitu juga halnya dengan sikap disiplin. Oleh karena itu, jika Anda ingin kelasnya disiplin mulailah dari Anda sendiri yang bersikap disiplin.
Misalnya :
1). Jika Anda ingin siswanya datang tepat waktu, maka Anda sendiri  membiasakan diri datang lebih awal dari siswanya.
2). Jika Anda ingin siswanya mengerjakan tugas yang  Anda berikan dengan baik, maka Anda sendiri terlebih dahulu melaksanakan pembelajarannya  dengan baik, tidak asal jadi saja. Misalnya pelajaran dijelaskan dengan  baik,  tugas-tugas siswa diperiksa dengan teliti, siswa yang memerlukan  bimbingan    Individual Anda bantu dan seterusnya.
3). Jika Anda ingin siswanya berpakaian rapi datang ke sekolah, maka Anda  sendiri terlebih dahulu membiasakan diri selalu rapi.
Itulah beberapa contoh perilaku disiplin dari guru. Anda dapat membuat contoh-contoh lain dan mencoba menerapkan sendiri di kelas.
Ada yang perlu Anda ingat dalam pemberian contoh ini agar lebih efektif yaitu contoh prilaku yang ditampilkan, jangan dibuat-buat, tetapi haruslah alamiah dan mendarah daging dalam diri Anda . Kalau ada terkesan prilaku tersebut  dibuat buat anak tidak akan menerimanya. Oleh karena itu, jika alternatif ini akan digunakan dalam pembinaan disiplin kelas, guru harus betul-betul berusaha memiliki sikap disiplin tersebut.
b.   Menetapkan dan Mengkomunikasikan standar tingkah laku
Aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas yang telah ditetapkan dikomonikasikan kepada siswa semenjak dari awal. Dengan demikian siswa akan mengetahui dan mempunyai pedoman cara berprilaku dalam kelas dan dapat mengontrol tingkahlakunya. Coba Anda bayangkan bagaimana prilaku siswa pada kelas yang tidak mengkomunikasikan aturan-aturan kelas pada siswa. Bandingkan pula dengan prilaku siswa yang mempunyai pedoman standar tingkahlaku. Anda mungkin mengatakan bahwa kelas yang mempunyai standar tingkahlaku akan lebih tertib dari yang tidak mempunyai atau tidak mengetahui aturan-aturan kelasnya.
Jadi untuk membina disiplin kelas aturan-aturan/standar prilaku perlu ditetapakan dan dikomonikasikan kepada siswa.
Untuk mendapatkan atau mengembangkan aturan-aturan/standar tingkahlaku yang akan diberlakukan supaya lebih diterima dan diikuti oleh siswa. Jones dan Jones (1998) mengemukakan bahwa yang perlu diperhatikan guru adalah :
1). Siswa perlu dilibatkan dalam mengembangkan standar tingkahlaku yang  digunakan dalam kelas. Maksudnya aturan-aturan yang akan diberlakukan  kepada siswa di kelas, jangan Anda tetapkan sendiri, tetapi bicarakanlan  dengan siswa sebelum diberlakukan.
2). Aturan yang dibuat perlu dinyatakan secara jelas. Artinya perumusan standar prilaku itu tidak meninbulkan keraguaan siswa menafsirkannya, sehingga dapat diikuti dengan mudah tanpa ragu-ragu.  Misalnya angkatlah tangan bila akan  bertanya pada guru.
3).  Walaupun penting menyatakan tingkahlaku yang diharapkan dengan jelas,  kembangkanlah sedikit mungkin. Maksudnya janganlah anda membuat aturan-aturan standar  tingkah laku terlalu banyak, tetapi kembangkanlah  yang penting-penting saja.
4).  Siswa hendaklah menunjukan dengan jelas penerimaaan mereka tentang standar tingkahlaku yang disetujui oleh  kelompok/kelas. Maksudnya aturan-aturan yang akan diperlakukan pada kelas Anda, hendaknya betul-betul yang telah disetujui atau disekapati oleh siswa untuk mengikutinya.
5).  Karena standar tingkahlaku ditetapkan dalam lingkup sekolah, mungkin bertentangan dengan pengalaman siswa di luar sekolah, maka perlu memonitor tingkahlaku siswa dan mendiskusikannya dengan mereka untuk menyakinkan bahwa tingkahlaku itu konsisten dengan standar tingkah laku kelas.
6). Siswa akan lebih mungkin mentaati aturan-aturan, jika mereka tahu bahwa aturan tersebut diterima oleh orang tua mereka atau kelompoknya. Jadi aturan-aturan /standar tingkahlaku yang diberlakukan kepada siswa agar lebih dipatuhi hendaknya disetujui oleh orang tua siswa.
Setelah Anda mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangakan aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas lalu bagaiamanakah caranya melibatkan siswa dalam mengembangkan aturan-aturan kelas tersebut.Anda sebagai guru mungkin telah menerapkannya dengan baik, namum demikian kita lihat pendapat Jones dan Jones (1998).
Pertama sekali guru membantu siswa mendiskusikan mengapa penting mengembangkan standar tingkahlaku bagi semua anggota kelas dan menyetujui untuk mematuhinya. Untuk merangsang terjadinya diskusi tersebut anda dapat mengajukan pertanyaaan mengapa orang dewasa mempunyai aturan-atuan dan mematuhi, seperti mematuhi aturan lalulintas, membayar pajak dan saling hormat menghormati satu sama lain. Melalui diskusi ini Anda membimbing siswa sampai menyadari perlunya aturan-aturan dalam mengatur kehidupan bermasyarakat/berkelompok atau kelas.
Selanjutnya anda meminta siswa membuat suatu daftar standar tingkahlaku yang mereka anggap penting dan dipilih bersama beberapa diantaranya untuk disepakati. Tahap berikutnya anda membimbing diskusi untuk memperjelas masing-masing aturan dan tanyakan pada siswa apakah mereka menerima dan akan mematuhi standar tingkahlaku tersebut.
Tahap terakhir Anda memonitor prilaku siswa sehari-hari dan membantu siswa mengingat kembali standar tingkahlaku yang telah diterimanya, jika terjadi penyimpangan dari standar tersebut  Untuk lebih mudah anda memahami prosedur tersebut perhatikan  bagan berikut ini.


 



 


 

            Diskusi penting                    Membuat daftar                   Memilih standar
             nya aturan.                          Standart laku                   t. laku ang penting



 






 



 

       diskusi memperjelas                Meminta komitmen                      Monitoring
            standar t laku                              siswa                                      prilaku


Gambar  Prosedur Pengembangan Aturan / Standar Tingkah Laku  Siswa

Berikut ini contoh standar tingkahlaku siswa yang umum bagi siswa SD dan SLTP.
a)   Berlaku sopan dan baik satu sama lain
b)   Memperlakukan milik sekolah dan pribadi dengan baik
c)   Mengikuti permintaan guru
d)   Siap untuk mengkuti kegiatan kelas
e)      Berusaha melakukan tugas dengan baik dan meminta bantuan jika 
     diperlukan
f)   Menyelesaikan komplik dengan baik

c.    Menerapkan aturan secara fleksibel
Aturan yang telah disepakati untuk diterapkan hendaklah diterapkan secara fleksibel supaya  siswa tidak merasa tertekan (Suwarni, 1998).Misalnya Anda meminta siswa mengerjakan tugas-tugas dalam jangka waktu 45 menit, tetapi sebagian besar siswa belum lagi dapat menyelesaikannya. Dalam kondisi tersebut Anda perlu menambah waktu penyelesaian, sehingga siswa tidak merasa tertekan.
d.   Menetapkan dan mengkomunikasikan prosedur teertentu pada siswa.
Agar kelas dapat berjalan dengan tertib dan tidak banyak keraguan dalam diri siswa perlu disepakati dan dikomunikasikan pada siswa cara berprilaku khusus yang akan membantu ketertiban kelas. Misalnya bagaimana prosedur kalau akan bertanya sedang dalam kegiatan belajar, bagaimana  cara penyerahan  tugas-tugas , bagaimana cara meminta izin keluar kelas dan bagaiamana cara berpartisipasi dalam kerja kelompok atau diskusi. Prosedur teknis tersebut perlu diberitahukan kepada siswa permulaan tahun ajaran atau permulaan semester.
Dengan diketahuinya  prosedur yang jelas  siswa tidak akan banyak bertanya tanya  sehingga akan dapat mengurangi waktu dalam menangani masalah manajemen kelas. Emmer ( 1984) mengatakan apabila aturan dan prosedur diikuti siswa dapat membuat manajemen kelas menjadi efektif. Manajemen kelas yang efektif merupakan prasyarat yang kritis bagi kegiatan instruksional yang efektif ( Weber, 1977).

e.  Memonitor tingkahlaku siswa
Untuk menjaga agar siswa tetap bertingkah laku baik, Anda perlu memonitor tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada waktu penyajian pelajaran, anda hendaklah berdiri pada tempat yang tepat, agar dapat melihat semua siswa dengan mudah. Pada waktu siswa mengerjakan tugas, Anda memonitor dengan berkeliling ke tempat siswa bekerja.
f.   Konsisen terhadap aturan dan prosedur yang telah ditetapkan
Agar disiplin kelas terbina dengan  baik hendaklah dilaksanakan dengan konsisten. Maksudnya,  bila mengkomunikasikan aturan-aturan dan prosedur yang akan diikuti Anda tetap selalu melakukannya  dengan cara yang sama..Jangan sekali  diberlakukan  sekali  tidak tetapi tetaplah  memberikan perlakuan  yang sama pada semua anak dalam penerapannya.
Contoh apabila Anda telah menyampaikan kepada siswa, apabila terlambat tidak boleh masuk kelas, maka siapa saja yang terlambat hari ini, besok, seterusnya tidak boleh masuk kelas. Penerapan aturan-aturan tersebut tetap diberlakukan kepada siapa saja dan kondisi apa saja bagi siswa Anda.
g.      Memelihara Prilaku yang Baik
Prilaku siswa yang telah baik atau sesuai dengan standar tingkah laku dan norma-norma yang berlaku perlu Anda beri penguatan ( reinsforcement). Misalnya dengan  mengucapkan kata-kata bagus, benar, baik sekali atau menganggukkan kepala tanda menyetujui prilakunya, atau semyuman yang memperlihatkan kita menyenangi prilakuyang ditampilkannya..
Contoh-contoh respon  tersebut akan berdampak positif bagi siswa.  Anda mungkin mempunyai contoh respon lain yang telah Anda praktekan selama ini atau diskusikanlah dengan teman cara-cara pemberian penguatan lainnya pada siswa yang telah disiplin. Hal yang perlu Anda ingat, janan acuh saja atau tidak menberikan penguatan sama seakali terhadap prlaku siswa yang sudah bai, apabila Anda ingin siruasi kelas Anda tetap disiplin. Hasil penelitian O. Leari (1977) menunjukan bahwa penguatan sosial seperti menunjukan perhatian, senyuman, anggukan kepala, penghargaan dan hubungan serta reta dekat dengan siswa dapat menimbulkan dan menjga prilaku siswa yang baik.
Cara lain Untuk mendorong siswa tetap berprilaku lain adalah dengan memberikan hadiah-hadiah kecil sesuai dengan anak-anak SD, seperti bila siswa Anda nmengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, anda dapat membagi-bagikan permen pada mereka atau alat-alat tulis yang pakai gambar-gambar lucu. Hal ini akan memotivasi siswa untuk tetap berprilaku baik.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membina disiplin kelas supaya lebih baik dan diskusikanlah dengan teman cara-cara lainnya yang mungkin Anda lakukan sesuai dengan kondissi sekolah Anda.

2.       Disiplin Kelas dan Disiplin Sekolah
 Dalam uraian materi pertama Anda tentu masih ingat, bahwa disiplin kelas adalah kepatuhan / ketaatan siswa terhadap aturan-aturan / noema-norma kelas. Aturan-aturan ni dapat berupa cara berprilaku secara umum di kelas dan dapat juga cara berprilaku khusus dalam melakukan kegiatan tertentu. Misalnya aturan-aturan / standar berprilku yang umum, berprilaku sopan dan baik sesama teman, mematuhi guru, mengerjakan tugas-tugas dengan baik, selalu siap untuk belajar dan seterusnya. Sedang cara berprilaku khusus atauyang tidak bersifat prosedur, misalnya mengangkat tangan bila akan bertanya pada guru, atau mau meminta izin keluar kelas dan seterusnya.
Berikut ini ada beberapa contoh prilaku siswa SD :




1.       Setiap pagi Ali pergi kesekolah dengan pakaia seragam yang rapi.
2.       Bila lonceng sekolah berbunyi Ali langsung pergi berbaris di depan kelasnya.
3.       Setelah masuk kelas Ali diduduk ditempat duduknya dan siap untuk belajar.
4.       Saat guru menjelaskan pelajaran Ali mengengarkannya dengan penuh perhatian
5.       Ketika mengerjakan tugas Ali tidak dapat memahaminya dan mengangkat tangannya minta bantuan guru
6.       Lonceng istirahat berbunyi Ali bermain-main dengan teman diluar kelas, karena waktu istirahat siswa tidak boleh dalam kelas.
7.       Pada waktu akan pulang semua siswa di kelas Ali mengucapkan salam pada guru
 











Bacalah dengan cermat ilustrasi di atas dan contoh prilaku nomor namakah yang masuk disiplin sekolah dan disiplin kelas. Anda dapat melakukannya dengan mudah. Baik sekarang kita lihat prilaku yang masuk katagori disiplin kelas adalah contoh nomor 3, 4, 5 dan prilaku katagori displin sekolah adalah contoh no. 1, 2, 6, 7.
Berdasarkan hal itu diamanakah letak perbedaan displin kelas dengan displin sekolah, diskusikanlah dengan teman Anda perbedaan tersebut dan tuliskanlah jawaban nya di bawah ini
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________.
Setelah itu bandingkanlah jawaban Anda dengan penjelasan berikut. Disiplin kelas umumnya mengenai kepatuhan akan aturan-aturan yang diperlukan bagi kelancaran kegiatan kelas. Jadi ruang lingkup disiplinnya terutama dalam kelas. Sedangkan disiplin sekolah berlaku secara umum untuk semua siswa di sekolah tersebut yang penekananya untuk menujang proses pendidikan dan pengajaran di sekolah tersebut.
Walaupun kedua disiplin tersebut dapat kita bedakan, tapi tidak dapat dipisahkan, karena kelas adalah merupakan sub sistem dari sekolah yang akan menunjang tercapainya tujuan sekalah secara umum. Prilaku displin yang dibina dalam kelas akan berdampak pada prilaku secara umum di sekolah dan pada akhirnya akan berdampak pada prilaku disiplin sebagai anggota masyarakat atau wara negara.
Demikianlah uraian mengenai disiplin kelas dan pembinaannya mudah-mudahan Anda tidak mengalami kesulitan dalam memahaminya. Untuk memudahkan pemamhaman Anda kerjakanlah latihan berikut, baik secara indivial maupun secara kelompok.

LATIHAN
1.   Berdasarkan kata kunci dalam disiplin, rumuskanlah dengan kalimat Anda sendiri pengertian disiplin tersebut.
2.   Buatlah 2 contoh prilaku siswa yang mununjukan sikap disiplin kelas dan 2 contoh sikap siswa yang tidak patuh terhadap aturan-aturan sekaloh ( diluar contoh yang telah diberikan ).
3.   Diskusikanlah dengan teman Anda alasan pentingnya disiplin kelas ( diluar yang telah dikemukakan dalam uraian materi ini ).
3.      Kemukakanlah cara-cara yang pernah Anda lakukan dalam membina displin kelas Anda dan apakah cara yang dilakukan tersebut berhasil menciptakan disiplin kelas.
4.      Buatlah rangkuman materi kegiatan belajar satu dan setelah itu, bandingkanlah dengan rangkuman berikut. Dengan membuat dan membaca rangkuman kegiatan materi ini diharapkan anda merasa lebih mantap menguasai materi disiplin kelas dan pembinaannya.

RANGKUMAN
Secara umum disiplin dapat diartikan sebagai sikap kepatuhan dan ketaatan akan aturan-aturan / norma yang telah ada atas kesadaran sendiri.
Disiplin kelas perlu diperhatikan guru karena :
*    Disiplin kelas yang tinggi membantu perkembangan potensi siswa secara maksimal.
*    Membantu siswa mengetahui hak dan kewajibannya nanti bila dewasa.
*    Berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran, hasil belajar siswa, dan reputasi sekolah.
*    Disiplin kelas yang tinggi merupakan syarat efektifnya interaksi belajar mengajar.
*    Disiplin kelas yang tinggi sangat membantu pengelolaan kelas yang siswanya banyak.
Displin kelas yang tinggi dapat dibina melalui :
*    Pemberian contoh prilaku displin dari guru
*    Menetapkan dan mengkomunikasikan aturan-aturan/standar tingkahlaku yang dikembangkan sendiri oleh siswa.
*    Memonitor secara kontinu standar tingkahlaku yang disetujui siswa
*    Menerapkan aturan-aturan / standar prilaku secara fleksibel
*    Menetapkan dan mengkomunikasikan prosedur dalam melakukan kegiatan tertentu pada siswa.
*    Konsisten dalam menerapkan aturan dan perosedur yang telah disekapati.
*    Memberikan penguatan prilaku siswa yang sudah baik secara verbal maupun  non verbal.

TES MANDIRI 1
Untuk menguji tingkat pemahaman anda terhadap materi kegiatan belajar ini, jawablah tes berikut ini. Tes ini terdiri dari  tes objektif dan tes essay.
A.  Tes Objektif.
Bacalah setiap pernyataan / pertanyaan dengan cermat dan berilah tanda silang (X) pada nomor alternatif jawaban yang Anda anggap paling tepat.
1.   Dalam kata disiplin tercermin 3 aspek penting yaitu :
      a.   Keinginan, atruran, kepatuhan.
b.   Aturan, kepatuhan, kesadaran sendiri.
c.    Kesadaran, kepatuhan, tugas
d.   Tanggung jawab , kepatuhan, aturan.
2.   Yang manakah dari pernyataan berikut yang mencerminkan prilaku disiplin.
      a.   Guru memarahi siswa karena penanya hilang
b.   Pada waktu permulaan tahun ajaran sekaloh Ani selalu memakai bayu baru
c.   Setiap malam  Ani disuruh mengulang pelajaran oleh ibunya
c.   Kalau ingin menyeberang jalan Ani selalu pergi ketempat yang disediakan untuk menyeberang.
3.   Displin kelas dapat diartikan sebagai :
      a.   Tingkat kepatuhan siswa pada guru
b.   Displin yang ditunjukan siswa
c.   Kepatuhan dan ketaatan siswa atas kesadaran sendiri terhadap aturan kelas
d.   Usaha guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif
4.   Yang manakah dari contoh berikut ini yang masuk disiplin sekolah
      a.   Siswa mendengarkan guru dengan baik, ketika menjelaskan pelajaran
b.   Tugas-tugas yang diberikan dikerjakan siswa dengan sungguh-sungguh
c.   Siswa mengikuti upacara bendera setiap hari Senin
d.   Siswa meminta izin pada guru kalau akan keluar kelas.
5.   Disiplin kelas perlu diperhatikan guru karena :
      a.   Prilaku siswa akan menggangu temannya
b.   Prilaku siswa umumnya sulit untuk diatur
c.   Tingkat disiplin masarakat rendah
e.   Dapat membantu pengembangan potensi siswa secara maksimal

B.  Tes Essay
1.   Jelaskanlah mengapa disiplin kelas diperhatikan guru dilihat dari siswa, guru dan pembelajaran.
2.   Jelaskanlah bagaimana cara membina disiplin kelas suapya lebih efektif.
3.   Agar standar prilaku kelas lebih dipatuhi siswa, bagaimanakah caranya penentuan aturan / standar prilaku tersebut.
4.   Hal-hal apakah yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan aturan-aturan kelas dan kemukakan alasannya.
5.   Jelaskanlah dengan menggunakan contoh, beda disiplin kelas dengan disiplin sekolah.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Untuk menilai tes essay pedomani cara penskoran berikut. Setiap butir tes essay diberi skor sepuluh. Pemberian skor didasarkan pada aspek kelengkapan jawaban yang Anda berikan. Untuk tes obyektif yang betul anda beri skor 1, kemudian dijumlahkan, bagi dengan 5 dan dikalikan dengan 100%. Skor tes essay dijumlahkan semuanya dan dibagi 50, kali 100%. Sesudah itu skor persentase kedua tes dijumlahkan dan bagi dua. Skor itulah yang menunjukkan tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi yang diharapkan.
I
R u m u s    Tingkat penguasaan =  jumlah skor / 10  x 100%
Interpretasi penguasaan yang dicapai
90% - 100%            =          baik sekali
80% - 89%              =          baik
70% - 79%              =          cukup
< 70%                      =          Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% keatas, bagus, Anda telah memahami materi kegiatan 1 dengan baik, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Apabila tingkat penguasaan Anda dibawah 80% Anda hendaklah mengulangi kegiatan belajar 1 terutama pada bagian yang belum Anda kuasai.














KEGIATAN BELAJAR 2

FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN DISIPLIN  KELAS


Seperti  telah  diuraikan pada kegiatan  belajar pertama, disiplin kelas penting dibina kerena akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Namun demikian dalam pengalaman kita sebagai guru sering terjadi disiplin kelas tersebut terganggu  yang disebabkan  oleh berbagai faktor  antara lain  faktor siswa, faktor guru, dan faktor lingkungan.  Agar kita dapat mengenal  lebih luas berbagai  faktor  yang dapat  menimbulkan gangguan  tersebut pada  uraian materi berikut ini  Anda akan dapat  mengenal  dasar prilaku siswa dan berbagai  contoh prilaku siswa  yang dapat menimbulkan gangguan  disiplin kelas . Sedangkan  faktor guru dan  lingkungan  akan Anda pelajari pada kegiatan belajar 3.
  Diharapkan setelah mempelajari  materi  2 ini  Anda mampu:
1.      Mengenal dasar perilaku siswa
2.      Menyebutkan  contoh-contoh prilaku siswa yang mengganggu disiplin    kelas.
3.      Mengidentifikasi  motif prilaku siswa  secara individual  yang menggangu disiplin kelas.
4.      Mengidentifikasi jenis  tingkah laku kelompok yang mengggu disiplin kelas
  Penguasaan Anda  akan tujuan tersebut  diharapkan akan membantu Anda  memikirkan alternatif yang tepat  untuk mengatasi  prilaku  siswa yang Anda hadapi.

A.  FAKTOR  PENYEBAB GANGGUAN DISIPLIN  DARI SEGI SISWA

Gangguan  disiplin kelas dapat saja terjadi  setiap  saat dalam proses pembelajaran yang akan mengganggu kelancaran pembelajaran tersebut.  Oleh sebab itu  kita sebagai guru  perlu mengenal  c iri-ciri prilaku siswa yang dapat menimbulkan  gangguan disiplin kelas  dan berdasarkan pengetahuan tersebut  akan dapat memprediksi  cara menghindari atau mengatasi masalah tersebut.

Perilaku manusia  pada umumnya disebabkan karena adanya dorongan dalam diri  yang perlu  dipenuhi  yang akan menimbulkan rasa puas dalam diri  orang. Begitu juga halnya dengan anak-anak.  Menurut Maslow yang dikutip Handoko( 1995)  ada lima tingkatan kebutuhan manusia  yaitu:

  1. Kebutuhan fisiologis yang bersifat jasmaniah  seperti kebutuhan  makan minum, istirahat, pakaian ,perumahan dsb.
  2. Kebutuhan  akan rasa aman, yaitu kebutuhan rasa aman dari sakit  atau bahaya.
  3. Kebutuhan akan kasih sayang atau cinta, yaitu kebutuhan  anda dibutuhkan atau   disayangi.
  4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk  merasa sanggup atau mampu  dan diakui orang  atau merasa diri berguna.
  5. Kebutuhan mengembangkan diri,   yaitu kebutuhan  untuk mengembangkan    semua potensi yang ada dalm diri sendiri.

Kelima kebutuhan di atas  merupakan dasar  penyebab tingkah laku  manusia  termasuk anak.  Kebutuhan tersebut  biasanya tidak sekaligus  muncul semuanya  tetapi tergantung pada  kebutuhan yang dominan  yang dirasakan.  Apabila kebutuhan tersebut telah dipenuhi  maka prilaku untuk memenuhinya akan melemah  dan begitulah untuk masing-masing kebutuhan.  Sebaliknya apabila kebutuhan   pokok anak tidak terpenuhi akan  terjadi  masalah-masalah  tingkah laku yang  akan mengganggu  keamanan atau  disiplin kelas . Menurut Weber(1986) masalah tingkah laku anak  dalam kelas dapat dibedakan  atas 2 kategori yaitu  masalah tingkah laku individual dan masalah tingkah laku kelompok. Masalah tingkah laku individual  terdiri dari  tingkah laku menarik perhatian,  mencari kekuasaan , pembalasan dendam, dan memperlihatkan ketidakmampuan.  Schaefer (1996) menyatakan bahwa tingkah laju anak  yang salah disebabkan  oleh motif,  mencari perhatian, pemuasan secepatnya dorongan-dorongan dan kehendak , keinginan mengepalai, atau menguasai orang lain , pembalasan terhadap kesalahan  yang lalu,  patah semangat  atau rendahnya harga diri.  Untuk lebih jelasnya  Anda perhatikanlah  contoh prilaku siswa  yang mengganggu disiplin kelaspada ilustrasi berikut ini.

Pada saat  ibu Susi  menerangkan pelajaran di kelas IV  kelihatan Ali mencubit temannya  Basir yang sedang  asyik memperhatikan  penjelasan guru. Basir  tidak mengindahkan cubitan Ali tersebut  tetapi kemudian karena cubitan Ali  makin keras , Basir menjerit  aduh…dan temannya  melihat semuanya padanya.  Ibu Susi  bertanya pada Basir  ada apa denganmu Basir? Basir menjawab  Ali mencubit saya  bu.  Kemudian ibu Susi bertanya pada Ali mengapa kamu cubit  Basir?. Saya mau Basir  mendengarkan  pembicaraan saya  tapi dia tidak memperhatikan saya .Sekarang  kita sedang belajar perhatikan,  dulu  penjelasan ibu.  Ibu Susi melanjutkan penjelasannya.  Selesai menjelaskan pelajaran    ibu Susi  memberikan latihan pada siswa  untuk dikerjakan dalam kelas secara individual. Pada waktu  memonitor siswa bekerja  , kelihatan Linda sedang asyik bersama temannya melihat  alat permainan yang  baru dibelinya dan  mereka tidak mengerjakan latihan.  Dibagian bangku lain  kelihatan pula Yeni duduk saja diam  tanpa  berusaha mem buat latihan yang diminta guru mengerjakannya.  Sedang ibu Susi berkeliling  memperhatikan siswa , triba-tiba  terdengar  suara  Mira  memanggil , BU…Bu… saya  sudah siap Bu…

Pelajarilah ilustrasi di atas dengan baik  dan  identifikasilah  masing-masing  motif  perilaku  siswa  tersebut  serta tuliskanlah  jawaban Anda pada tempat  yang disediakan di bawah ini.

__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

.Setelah itu mari kita lihat bersama  apa yang mungkin menyebabkan  timbulnya perilaku  siswa tersebut satu persatu.  Anda tentu masih ingat bahwa  perilaku siswa  disebabkan  adanya kebutuhan yang akan dipenuhi dan apabila kebutuhan  tidak terpenuhi mereka  akan memperlihatkan perilaku yang tidak diinginkan atau menyimpang.

                   Pertama  kita analisis perilaku Basir yang menjerit aduh…  Anda mungkin sependapat dengan saya  bahwa basir menjerit  karena rasa sakit dicubit  Ali dan ingin Ali berhenti mencubitnya.  Ini berarti  jeritan basir  merupakan perilaku  untuk memenuhi kebutuhan akan  rasa aman atau kebutuhan akan perlindungan.  Karena disakitri oleh Ali.

                  Kedua  kita analisis perilaku Ali yang mencubit Basir ber kali-kali  sampai Basir menjerit . Apakahg Anda mngira  bahwa Ali sengaja  mencubit Basir  dengan tujuan  untuk menyakiti nya? Atau motif pembalasan dendam? . Mudah-mudahan Anda tidak berpendapat demikian. Kalau kita telusuri  perilaku Ali dari Awal  yang menyebabkan dia  mencubit basir, mungkin Ali ingin  Basir  melihat kepadanya  karena ada yang akan  disampaikannya pada  Basir atau dengan kata lain  adanya kebutuhan akan berkomunikasi /kebutuhan sosial  yang saat itu  perlu dipenuhi tetapi Basir tidak mengindahkannya. Oleh karena basir  tidak memperhatikannya  cubitan Ali diperkeras supaya  Basir me lihat padanya  dan ternyata  cubitan tersebut terlalu keras sehingga Basir  berteriak aduh… Jadi tujuan Ali hanya meminta perhatian  Basir  untuk memenuhi kebutuhan berkomunikasi/kebutuhan sosial.

                   Ketiga , mari kita analisis perilaku  Linda yang asyik melihat permainannya  dan tidak mengerjakan  latihan. Bagaimana  pendapat Anda tentang perilaku Linda tersebut?  Apakah Anda mengira bahwa  Linda saat  itu sangat  tertarik  dengan mainannya  dan tidak mau belajar?.  Berdasarkan fenomena yang tampak  dapat kita katakan demikian tetapi  apabila ditelusuri  penyebab anak  tidak mematuhi aturan,  hal itu dapat merupakan perilaku protes  terhadap guru  yang mungkin disebabkan motif  pembalasan dendam. Mungkin sebelumnya ibu Susi pernah  membuat  Linda  merasa malu  dengan teman-temannya sehingga dia merasa harga dirinya kurang berharga. Pada saat yang lain  dia akan berusaha  mem,perlihatkan harga dirinya  terhadap guru salah satunya dengan perilaku protes yang menandakan dia berhak  menentukan apa yang akan dilakukannya.  Oleh karena itu kita sebagai guru hendaklah menghargai siswa  sebagaimana  mestinya  dan membantu terpenuhinya kebutuhan  harga diri siswa tersebut.


  dan masih banyak lagi  bentuk tingkah laku lain . Misalnya adanya anak yang suka mengadu pada guru,  suka mengganggu teman-temannya sedang bekerja , suka bercerita pada teman  sedang guru menerangkan pelajaran,  suka membadut  yang akan menarik perhatian teman-temannya dsb.  Saya yakin Andapun  mempunyai beberapa contoh prilaku lain  yang Anda alami dalam kelas. Yang perlu bagi kita  adalah mengetahui latar belakang  prilaku tersebut..sehingga dengan  mengetahui penyebabnya  kita akan dapat mencari  cara mengatasi nya dengan tepat. Hal ini akan Anda pelajari nanti pada  modul berikutnya.

Selanjutnya  mari kita lihat pula masalah prilaku kelompok yang  dapat menggangu disiplin kelas.  Menurut Johnson dan A Bany  dalam Weber(1986) ada 7 macam masalah prilaku kelompok  dalam manajemen kelas, yaitu: (1) kurang kompak/ bersatu;.(2) tidak mematuhi aturan dan prosedur; (3) bereaksi negatif  terhadap anggota kelompok; (4)  tingkah laku menyimpang yang disetujui kelas ;(5) mudah bingung, macet kerja, prilaku suka meniru; (6)  rendah moral, bermusuhan, mempertahankan diri; (7)  tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.. Untuk lebihjelasnya  mari kita lihat ciri atau contoh masing-masing prilaku tersebut  supaya lebih mudah mengenalnya di kelas masing-masing.

1.      Prilaku  Kurang Kompak/ Bersatu
Ciri prilaku  kurang kompak ini terlihat  dari timbulnya konflik diantara  individu-individu atau kelompok-kelompok kecil di kelas. Terjadinya konflik ini dapat disebabkan adanya perbedaan  nilai-nilai yang dianut siswa, perbedaan  persepsi mengenai hal tertentu dan dapat juga  disebabkan salah pengertian  dalam komunikasi dengan teman sehingga masing-masing merasa  tidak cocok satu sama lain. Anda  mungkin dapat membayangkan prilaku apa yang muncul karena adanya konflik tersebut. Salah satunya  mungkin akan terjadi  pertengkaran  atau perang mulut antar siswa  dalam kelompok  atau  antar kelompok kecil dalam  kelas yang akan menggangu disiplin kelas . Selain  dari itu  Anda  mungkin juga pernah  mengalami adanya siswa  yang bermusuh musuhan dan tidak bertegur sapa  satu sama lain sehingga iklim kelas terasa  tegang  dan tidak puas dengan kelompoknya.  Hal ini tentu akan berdampak pada proses belajar siswa dan perlu  diatasi oleh guru  dengan bijaksana.
2.      Prilaku yang  Tidak Mematuhi Aturan dan Prosedur Kerja
Prilaku ini jelas  ditandai dengan tidak  taatnya akan norma-norma atau tidak patuhnya siswa pada aturan dan prosedur kelas yang sudah ada. Dapatkah Anda memberikan contoh tentang prilaku tersebut?. Apakah siswa yang suka meribut pada saat Anda menerangkan pelajaran dapat kita kategorikan pada prilaku tersebut?. Tentu dapat bukan?.  Selain dari prilaku tersebut  sering juga kita jumpai  adanya siswa yang suka berbicara keras-keras saat diperlukan suasana yang tenang dalam mengerjakan tugas-tugas,  atau ada siswa yang suka mondar mandir  di kelas sedangkan temannya  duduk tenang menerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.  Prilaku tersebut  semuanya mengganggu  ketenangan temannya  belajar dan perlu diatasi guru  dengan segera.
3.      Prilaku Reaksi Negatif terhadap Anggota Kelompok 
Ciri dari prilaku ini  kelihatan dari ekspresi siswa yang bermusuhan  terhadap teman-temannya  yang tidak diterima dalam kelompok,  atau temannya yang menyimpang dari  norma kelompok,  dan terhadap temannya yang menghalangi  usaha kelompok.
Pernahkah Anda melihat  siswa yang di kucilkan oleh  kelompoknya karena  teman-temannya tidak  menyenangi dia masuk  kelompok tersebut. Contoh lain ada juga siswa yang berpenampilan  lain dari kelompok menjadi  sumber penolakan atau  ketidaksukaan teman-temanya . Prilaku  kelompok tersebut tentu akan menggangu disiplin kelas.
4.      Prilaku Menyimpang yang  disetujui Kelas
Munculnya prilaku ini  biasanya bermula dari siswa yang  mempunyai     kebiasaan suka  membadut dan teman-temannya yang lain senang dengan prilaku tersebut.  Oleh karena dapat dukungan  dari teman-teman  prilaku si pembadut akan menjadi jadi dan suasana kelas akan terganggu. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan  terus, apalagi kalau leluconnya sudah menyimpang  dari  norma-norma yang berlaku.  Misalnya  kadang-kadang  siswa senang meniru tingkah laku guru yang kurang disenanginya , atau teman-temannya di kelas yang  kurang disukainya.  Sering juga kita jumpai  siswa yang berasaldari  keluarga yang kurang mampu,  menjadi  bulan-bulanan oleh teman-temannya di kelas.  Tentu saja prilaku demikian jelas sudah melanggar disiplin.
5.   Prilaku Mudah Bingung, Macet Kerja dan Suka Meniru
      Prilaku ini muncul  karena adanya gangguan  kecil yang terjadi di kelas yang      membuat siswa merasa  bingung  tidak  menentu  dan  kadang- kadang   macet kerja.  Misalnya pada suatu  ketika  siswa   menyangka  guru   kurang  adil  terhadap mereka.   Hal ini tentu  didasarkan pada prilaku guru terhadap siswa sebelumnya. Siswa memprotes  sikap tersebut  baik secara tersembunyi maupun terang terangan  dengan tidak mematuhi  guru melakukan tugas yang diberikan kepada  mereka. Perilaku  ini biasanya dimulai oleh kelompok tertentu tapi  tetapi kemudian diikuti oleh kelompok  lain  yang menjadikan kelas macet kerja.  Jadi walaupun  kelihatannya  penyebabnya  kecil tetapi dapat berdampak besar  pada prilaku siswa. Oleh sebab itu  kita     sebagai  guru  harus bijaksana dan adil  sehingga tidak ada kelompok yang merasa diperlakukan  tidak adil.  Anak-anak perlu kasih sayang dan  dihargai sebagaimana  mestinya. 
6.   Prilaku Rendah Moral, Permusuhan, Mempertahankan Diri dan Agresif
      Kita  tahu bahwa siswa berasal dari  berbagai latar belakang kehidupan keluarga  dan  masyarakat. Prilaku siswa  dipengaruhi oleh lingkungan  dan akan terbawa kesekolah. Oleh   karena  itu  pada  saat  di kelas  dapat  muncul prilaku  siswa yang kurang baik kalau   kalau di rumah sudah  terbiasa demikian. Misal;nya  ada  anak-anak yang suka mengucapkan kata-kata yang    kurang  etis  dan kalau dilarang temannya dia akan marah sehingga akan terjadi pertengkaran. Disamping itu ada pula siswa yang suka mempertahankan  diri  dan kalau  dikatakan  dia telah  melakukan  suatu   kesalahan tidak akan mau mengakuinya dan akan mencari berbagai alasan untuk   mempertahankan dirinya tidak bersalah.   Disamping itu sering juga kita jumpai siswa   yang suka berkelahi atau bermusuhan sesama  temannya di kelas yang membuat     suasana kelas  tidak  tertib  lagi.  Selain  dari  contoh-contoh  tersebut  mungkin Anda    juga pernah  menjumpai adanya  kelompok siswa yang suka menertawakan atau mengejek   kekurangan temannya  yang berasal dari keluarga yang kurang mampu,  atau yang  mempunyai cacat tertentu.
7.      Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri  dengan Perubahan Lingkungan   
Di  sekolah  sering terjadi perubahan-perubahan   seperti  perubahan peraturan  sekolah/perubahan tata tertib kelas,  yang sulit diterima oleh sebagian siswa  yang sudah terbiasa dengan  keadaan yang lama. Mereka sulit menyesuaikan diri dengan perubahan  baru tersebut  sehingga akan mempengaruhi pada prilakunya yang  dapat   menggangu disipli n kelas . Misalnya mungkin mereka  akan sering  melanggar aturan  yang baru tersebut  karena sudah terkondisi dengan aturan yang lama  dan mungkin juga lupa bahwa  ada peraturan baru. Perubahan lain yang terjadi disekolah yang menuntut  penyesuaian baru bagi siswa adalah perubahan guru mengajar, terutama sekali di SD. Mereka sudah  serasi dengan guru kelas yang lama  dan perlu menyesuaikan diri lagi dengan guru yang baru  sehingga akan menimbulkan berbagai kesulitan  bagi siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri.  
Itulah berbagai contoh  masalah prilaku kelompok yang mungkin kita temui  dalam kelas yang perlu kita atasi  sebijaksana mungkin sehingga  tidak mengganggu  ketentraman siswa belajar.. Anda sendiri mungkin  mempunyai contoh masalah-masalah prilaku kelompok yang lain , atau diskusikanlah  dengan teman .Tuliskanlah  contoh tersebut   pada tempat yang disediakan di bawah ini dan  masuk kategori  manakah  contoh prilaku tersebut.
______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________.
Berdasarkan contoh-contoh  yang telah disebutkan di atas, kita telah mengenal  berbagai bentuk masalah  prilaku siswa  yang dapat mengganggu disiplin kelas , baik prilaku individual  maupun prilaku kelompok. Dengan mengenal berbagai contoh tersebut  dan mengenal latar belakang penyebabnya  kita akan dapat memikirkan  cara-cara untuk mengatasinya sehingga  tidak terlalu lama mengganggu kegiatan  pembelajaran yang dilakukan.
Untuk memudahkan pemahaman Anda , kerjakanlah latihan berikut ini baik secara individual maupun  secara kelompok.

B. LATIHAN

1.         Siswa berprilaku karena adanya kebutuhan dalam  diri yang perlu dipenuhi. Berdasarkan teori Maslow  kebutuhan apakah yang mungkin sering muncul  saat siswa sedang belajar di sekolah. Berikan alasannya.
2.         Buatlah dua contoh  masalah prilaku siswa  secara individual yang mengganggu disiplin kelas dan apakah motif dari prilaku tersebut.
3.         Buatlah  4 buah contoh ( diluar  contoh yang te;lah diberikan)  masalah prilaku kelompok  yang mengganggu disiplin kelas  dan masuk kategori manakah masing-masing prilaku tersebut.
4.         Diskusikanlah  dengan teman Anda  apa yang menyebabkan  munculnya prilaku siswa  yang suka membadut  dalam kelas.
5.         Buatlah rangkuman materi kegiatan belajar dua dan setelah  itu bandingkanlah dengan  rangkuman berikut.
Dengan membuat dan membaca rangkuman kegiatan materi dua ini diharapkan Anda lebih  mantap mengenal  berbagai masalah gangguan disiplin dari  faktor siswa.

 

C. RANGKUMAN

  • Prilaku manusia /siswa  pada dasarnya disebabkan  karena adanya  kebutuhan dalam diri  yang perlu dipenuhi.
·         Menurut Maslow  ada 5 tingkat kebutuhan  manusia/siswa
§  Kebutuhan fisiologis
§  Kebutuhan  rasa aman
§  Kebutuhan  kasih sayang
§  Kebutuhan  harga diri
§  Kebutuhan  mengembangkan potensi diri
·         Apabila kebutuhan pokok  terganggu  maka akan terjadi masalah-masalah prilaku  yang mengganggu disiplin kelas.
·          Masalah prilaku siswa yang mengganggu disiplin kelas  dapat dibedakan atas masalah prilaku  individual dan  masalah prilaku kelompok
·         Masalah prilaku individual                                                                                                                                                                                     disebabkan motif menarik perhatian,  mencari kekuasaan,  pembalasan dendam,  memperlihatkan ketidak mampuan.
·         Masalah prilaku kelompok  menurut Johnson dan A Bany ada 7 macam yaitu:
§  Kurang kompak/ bersatu
§  Tidak mematuhi aturan dan prosedur
§  Bereaksi negatif terhadap anggota kelompok
§  Tingkah laku menyimpang  yang dapat dukungan kelas
§  Mudah bingung, macet kerja  dan suka meniru
§  Rendah moral,  bermusuhan,  mempertahankan diri dan agresif.
§  Tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan  lingkungan.

D.    TES MANDIRI 2

Untuk menguji tingkat  pemahaman  Anda  terhadap materi kegiatan belajar ini, jawablah  tes berikut ini.  Bacalah setiap pertanyaan / pernyataan  dengan cermat dan berilah tanda  silang(X)  pada nomor alternatif  jawaban yang Anda anggap  paling tepat.

Tes  Objektif

1.      Yang manakah diantara pernyataan berikut ini  yang bukan merupakan kebutuhan dasar siswa.
a.     rasa aman
b.     mengembangkan potensi diri
c.     pusat perhatian
d.    kasih sayang
2.      Berikut ini  adalah contoh  prilaku siswa . Yang manakah  dari prilaku tersebut  yang merupakan gangguan disiplin  kelas secara individual
a.                 Alan berjalan ke depan kelas minta izin pada  guru.
b.                 Iwan tertidur ketika guru sedang  menjelaskan pelajaran.
c.                 Ali mengangkat tangan untuk  bertanya  pada guru.
d.      Ira memimjam pensil pada teman yang duduk disebelahnya saat mengerjakan  tugas.
3.      Yang manakah  dari contoh prilaku berikut ini  yang merupakan masalah prilaku  kelompok yang mengganggu disiplin kelas
a.       Alan mengganggu Bulan yang sedang belajar.
b.       Bulan mengadu pada guru karena  diganggu Alan.
c.       Teman-teman  Bulan sering  mengejeknya  sedang  belajar
d.      Bintang   datang membujuk Bulan
4.      Ketika  guru  sedang menulis di papan tulis tiba –tiba  seorang siswa  berdiri   dan berjalan pura-pura pincang  ke depan kelas. Apakah  motif prilaku siswa     yang mengganggu disiplin kelas tersebut
a.     ingin mengganggu  ketentraman kelas.
b.     Ingin menarik perhatian  orang
c.     Ingin   kasih sayang
d.    Ingin menunjukan keberanian
5.       Dua hari yang lalu  Ali mendapat teguran dari  guru karena  menganggu temannya.  Pada hari ini  guru  meminta bantuan Ali untuk menghapus papan tulis yang sudah penuh.  Ali menolak  tidak mau dengan alasan yang dibuat –buat kakinya sakit.  Apakah motif  prilaku Ali  menolak permintaan guru.
a.     karena malas
b.     tidak mau  menghapus papan
c.     ingin  membalas dendam
d.    memperlihatkan ketidakmampuan
6.       Hari itu udara di kelas terasa sangat panas.  Guru sedang menerangkan pelajaran tetapi siswa  berganti-ganti minta izin keluar kelas . Kebutuhan apakah yang mendorong siswa  berprilaku tersebut
a.       rasa aman
b.      fisiologis mencari udara segar
c.       menarik perhatian
d.      ingin istirahat


7.       Setelah guru  menerangkan cara menyelesaikan  soal matematika pada siswa,  guru meminta Ana  ke depan  menyelesaikan soal  dengan model yang sama di papan tulis.  Ana diam saja tunduk  melihat meja  tanpa bergerak.  Teman-teman Ana menyuruh dia pergi ke depan  tapi  Ana tetap duduk di tempatnya. Apakah yang menyebabkan  Ana  tidak mau mematuhi guru?
a.       karena malas
b.      ingin memprotes guru
c.       tidak  mampu/ berdaya  mengerjakannya
d.      ingin  dikasihi
8.       Pada waktu pertukaran  guru mengajar sekelompok siswa asyik mentertawakan temannya  yang berbadan kecil dan kurus. Mereka mengatakan bahwa  si kecil kurang makan, cacingan dan banyak lagi kata-kata lain yang kurang  etis.  Masuk kategori manakah  prilaku kelompok tersebut
a.       kurang kompak
b.      tidak mematuhi aturan dan prosedur
c.       tidak mampu menyesuaikan diri
d.      rendah moral
9.       Saat siswa sedang  asyik mengerjakan  latihan yang diberikan guru dan guru  sedang pergi keluar ,  kedengaran suara  Alex dan kelompoknya  membuat cerita lucu  sambil mendemonstrasikannya.  Teman-temannya  berhenti bekerja dan ikut  bergembira melihat  prilaku kelompok Alex.  Masuk kategori manakah  prilaku  kelompok Alex   tersebut
a.       tingkah laku menyimpang yang mendapat dukungan kelas
b.      rendah moral
c.       ingin berkuasa
d.      tidak mematuhi aturan
10.   Hal yang dapat menimbulkan konflik dalam kelompok, kecuali
a.       Adanya perbedan norma  atau nilai-nilai dalam kelompok
b.      Adanya perbedaan persepsi diantar anggota kelompok
c.       Adanya  perbedaan usia dalam kelompok
d.      Adanya   perbedaan budaya dalam kelompok

_________________________________

Cocokkanlah  jawaban Anda dengan kunci jawaban  Tes Formatif 2  yang terdapat dibagian akhir  modul ini. Jawaban yang benar diberi skor 1  dan jumlahkanlah  skor yang Anda peroleh. Gunakan rumus  berikut ini untuk mengetahui  tingkat penguasaan Anda  terhadap kompetensi yang diharapkan.
                                                
R u m u s    Tingkat penguasaan =  jumlah skor / 10  x 100%
Interpretasi penguasaan yang dicapai
90% -  100%  =   baik sekali
80% -    89%  =   baik
70% -   79%   =   cukup
< 70%            =   kurang

   Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, bagus, Anda telah memahami materi kegiatan 2 dengan baik. Anda dapat  meneruskan  dengan kegiatan belajar 3.  Apabila tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, Anda hendaklah mengulangi kegiatan belajar 2, terutama pada bagian yang belum Anda pahami.











KEGIATAN BELAJAR 3


A.    MASALAH GANGGUAN DISIPLIN KELAS DARI FAKTOR GURU DAN LINGKUNGAN

Pada kegiatan  belajar 2, Anda telah  mempelajari  gangguan disiplin kelas yang disebabkan oleh faktor siswa . baik secara individual maupun secara kelompok. Selanjutnya  kita akan melihat faktor gangguan disiplin kelas yang disebabkan  faktor guru dan faktor lingkungan.  Uraian berikut ini  akan membekali Anda dengan berbagai
Informasi  mengenai  beberapa faktor dari segi  guru seperti sifat,sikap, komunikasi dari guru yang  dapat menggangu disipli kelas.  Disam,ping itu juga akan Anda ketahui  berbagai faktor dari lingkungan   kelas, sekolah  dan keluarga /masyarakat yang dapat merupakan  penyebab timbulnya gangguan disiplin kelas.
         Setelah mempelajari materi  ini diharapkan Anda mampu:
1.       Menyebutkan  penyebab  gangguan disiplin kelas  dilihat dari faktor   sifat dan sikap guru.
2.       Mengidentifikasi  gangguan disiplin kelas  yang disebabkan faktor        komunikasi dan kemampuan guru.
3.       Menjelaskan penyebab  ganguan disiplin kelas dilihat dari segi                                  lingkungan fisik
4. Menyebutkan masalah ganguan disiplin   yang disebabkan faktor   lingkungan  sosial
      Penguasaan Anda akan tujuan tersebut  diharapkan akan membantu Anda  lebih mengenal  permasalah an disiplin kelas sehingga dapat  mengatasinya dengan cara yang tepat.

1.      MASALAH DISIPLIN KELAS  YANG DISEBABKAN  FAKTOR GURU

Pada  kegiatan belajar 2 Anda telah mengenal berbagai faktor siswa yang dapat menggangu disiplin kelas. Sekarang  mari kita lihat pula  faktor-faktor penyebab  gangguan disiplin dri segi faktor guru. Kita tahu bahwa guru  memegang peranan penting  dalam membina disiplin  siswa, tetapi apabila peran guru tersebut tidak berjalan sebagaimana  mestinya maka dapat berdampak  pada prilaku siswa yang kurang disiplin.
      Secara garis besarnya  masalah disiplin yang bersumber dari guru  dapat dilihat dari segi sifat dan sikap guru, komunikasi guru,  pengawasan dan kemampuan profesional guru. Berikut ini akan kita lihat satu persatu dari faktor tersebut.
a.    Faktor  Sifat dan Sikap  Guru
Kita tahu  bahwa guru merupakan orang yang  terdekat  bagi siswa di sekolah, dan karena itu sifat dan sikap guru berdampak langsung pada  prilaku siswa. Pernahkah Anda  melihat seorang guru yang  bersikap  otoriter  pada siswa atau yang suka memaksakan kehendaknya , tanpa meperhatikan keadaan siswanya?  Apa  respon siswa terhadap sikap guru tersebut?  Menurut Maman (1999)   sikap guru tersebut dapat menjadikan siswa  pura-pura patuh, apatis, dan agresif.   Apabila keadaan ini terjadi  dapat kita bayangkan   siswa  tidak patuh lagi pada guru, tidak mau tahu saja  dan siswa yang mempunyai sifat berani  tentu akan memprotes atau melawan pada guru.  Jadi sikap guru yang otoriter   tersebut  akan mengganggu  disiplin kelas.
Sikap apa lagi  dari guru yang  juga dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas? Apakah  menurut Anda  sikap kurang menghargai siswa dapat mengganggu disiplin kelas?  Kita tahu siswa sebagai manusia  butuh untuk dihargai dan apabila guru  tidak menghargai mereka  setelah mereka melakukan sesuatu yang pantas dihargai  mereka akan   kecewa dan timbul rasa tidak puas pada diri siswa.  Rasa tidak puas ini akan berkembang  menjadi prilaku-prilaku  yang menggangu ketentraman kelas  seperti memukul meja, memaki-maki guru ,marah dsb.
Di samping kedua sikap yang kita sebutkan diatas,  ada   pula guru  yang mempunyai sikap kurang senang pada  anak secara umum atau  pada anak-anak tertentu.  Kita tahu anak – anak  butuh  perhatian  dan kasih sayang baik dari orang tuanya maupun dari guru.  Kalau guru kurang menyukai mereka berarti kebutuhan  untuk mendapat perhatian  dan  kasih sayang kurang terpenuhi.  Siswa yang melihat sikap kuru yang kurang menyenangi mereka akan  bereaksi  dengan ber bagai  bentuk prilaku   supaya guru  memperhatikannya.  Misalnya ada siswa yang  membuat  lelucon ketika guru sedang mengajar, berbicara keras  keras supaya kedengaran oleh guru, bernyanyi nyanyi sendiri, meniru  -niru cara orang berbicara  sehingga teman-temannya  tertawa dan ketentraman kelas akan terganggu.  Reaksi lain dari siswa terhadap sikap guru tersebut  adalah timbulnya  rasa benci dan  dendam dalam diri siswa karena merasa tidak diberlakukan secara  wajar. 
Selanjutnya  menurut Maman (1999)  sikap guru yang terlalu mementingkan mata pelajaran daripada siswa  sendiri juga dapat  merupakan penyebab gangguan  disiplin kelas. Pernahkan Anda melihat seorang guru yang terlalu terfokus pada kegiatan instruksional yang dilakukannya  dan tidak memperhatikan  situasi dan kondisi siswa. Apakah siswa memperhatikan penjelasan  yang diberikannya,   atau   apakah mereka dapat memahami atau tidak ,  tidak dipedulikan guru yang penting  tugasnya  mengajar  selesai. Bagaimana menurut pendapat Anda reaksi siswa  belajar dengan guru   tersebut?  Anda mungkin sependapat dengan saya  , bahwa siswa yang mempunyai  motivasi belajar yang tinggi  akan mendengarkan guru tersebut mengajar  sedangkan siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kurang  akan berprilaku semau mereka  karena tidak diperhatikan guru. Anda mungkin dapat membayangkan  berbagai prilaku siswa  kalau guru tidak memperhatikannya.  Misalnya ada siswa  yang bercerita sesama temannya ,  ada yang bermain-main sambil duduk , ada yang  bergelut  dengan temanya  yang semuanya itu  menunjukkan kelas tidak disiplin.  Guru hanya terfokus pada  pengajaran dan  mengabaikan manajemen kelas sehingga pengajaran kurang efektif.
 Masalah  sikap kurang sopan dari guru  juga akan dapat  menimbulkan  gangguan disiplin kelas.Guru sebagai orang panutan bagi siswanya perlu  mempunyai sopan santun  terhadap  orang lain termasuk pada siswanya.  Prilaku guru akan ditiru dan digugu  oleh siswanya. Oleh sebab itu  apabila guru kelihatan oleh siswa  kurang sopan, misalnya :  guru duduk  di depan kelas dengan kaki ke atas meja  atau berdiri  di depan kelas dengan sebelah kaki naik atas kursi atau prilaku lainnya yang kurang sesuai dengan norma-norma yang berlaku.  Siswa akan cepat bereaksi  menunjukkan rasa tidak senang atau memprotes prilaku guru tersebut  sehingga kelas akan ribut.
Itulah  lima diantara sikap guru  yang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas. Anda dapat menambahkan pada tempat yang disediakan dibawah ini  sikap  lainnya dari guru yang menurut Anda  dapat menimbulkan  gangguan disiplin kelas
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________.
   Selanjutnya mari kita lihat  faktor sifat guru yang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.
1).     Sifat tidak konsisten 
Kita  sebagai  guru  hendaklah mempunyai pendirian yang sudah mantap  tidak mudah berubah  karena ada prinsip yang dipegang  sebagai seorang guru . Dalam materi kegiatan  belajar 1  Anda tentu masih ingat bahwa sifat konsisten adalah perlu  dalam membina disiplin kelas. Oleh karena itu  sifat tidak konsisten  akan  menimbulkan gangguan  disiplin kelas. Misalnya  siswa telah sepakat dengan guru untuk melaksanakan tata tertip kelas, yaitu siapa yang terlambat datang tidak  boleh masuk kelas.  Pada suatu pagi  Ani terlambat datang . Dia mengetuk pintu  minta izin masuk  guru tidak mengizinkannya  tanpa bertanya alasannya terlambat.  Tidak lama kemudian datang pula  Ana  mengetuk pintu minta izin masuk   dan guru mengizinkanya.  Dari contoh tersebut kelihatan guru tidak  konsisten  menjalankan tata tertib kelasnya.  Sifat guru yang tidak konsisten ini akan dapat menimbulkan protes bagi siwa   yang mengatakan guru tidak adil  dan kelas akan ribut.  Bila guru selalu bersifat tidak konsisten siswa akan menjadi bingung mana  aturan yang boleh mana yang tidak  sehingga akan  mempengaruhi prilaku siswa  menjadi kurang disiplin.
2).     Sifat  kurang pengendalikan  diri
Guru yang  kurang dapat menahan emosi, cepat marah  tanpa alasan , suka memukul siswa , atau menyakiti perasaan siswa  dengan kata-katanya , cenderung mendapat reaksi negatif dari siswa  sehingga  ketertiban kelas terganggu. Bagaimanakah menurut  Anda  reaksi  siswa terhadap guru  yang demikian?  Sebagian siswa  mungkin akan takut, sebagian  lagi mungkin  tertawa  dalam hati atau dengan temannya secara diam-diam  sehingga konsentrasi siswa terhadap pelajaran akan  terganggu.
3).     Sifat suka bergunjing
Mewnurut  Maman (1999)  sifat guru yang suka bergunjing dapat mengganggu disiplin kelas.  Kebiasaan guru yang suka menyebut kekurangan-kekurangan  sisw atau guru lainnya  di kelas  dapat menimbulkan reaksi  kurang senang pada siswa  dan kurang menghargai guru tersebut.   Siswa yang berani  mungkin akan langsung berkomentar pada guru kenapa  Bapak/Ibu suka  menyebut keburukan orang lain?  Menurut  Ibu Agama tidak baik.  Kalau hal ini terjadi  situasi kelas sudah terganggu.  Bagi siswa yang suka meniru   mereka akan meniru prilaku guru tersebut   dan  akan membicarakan temannya sambil belajar  yang juga akan menggangu disiplin kelas.
4).     Sifat kurang  humor
Perasaan humor  sekali-kali diperlukan  dalam proses pembelajaran  untuk menyelingi situasi  kelas  supaya tidak membosankan siswa belajar.   Kalau siswa belajar waktu siang atau sore  dengan udara yang panas,  atau waktu siswa kelihatannya mengantuk  maka humor dari guru  perlu ada untuk  menyegarkan situasi kelas yang kurang kondusif untuk belajar.  Tanpa adanya  sifat humor dari guru  akan menjadikan siswa bosan atau jenuh belajar sehingga  tidak meperhatikan lagi  pelajaran yang diberikan guru.  Jadi  sifat kurang humor dapat menggangu disiplin kelas .

b.   Faktor Komunikasi Guru
Dalam proses belajar mengajar  faktor komunikasi  mempunyai peranan penting  dalam menentukan efektivitas  pembelajaran. Oleh karena itu guru hendaklah mempunyai kemampuan  berkomunikasi yang baik agar dapat mengajar secara efektif.  Apabila kemampuan berkomunikasi guru kurang baik, akan dapat menimbulkan gangguan  disiplin kelas.  Diantara faktor komunikasi ini yang mempengaruhi  disiplin kelas adalah  kejelasan  pengucapan kata-kata,  kecepatan  berbicara, nada suara dan  ketepatan penggunaan bahasa  dengan  latar belakang siswa.   Pernahkah Anda mendengar guru mengajar yang  tidak jelas pengucapan kata-katanya  karena  disebabkan bunyi vokal yang diucapkan tidak  tepat?.  Pengucapan kata yang  kurang jelas susah  ditangkap siswa  maksudnya sehingga  mereka akan saling bertanya satu sama lain yang akan membuat suasana kelas  terganggu atau ribut.  Begitu juga halnya dengan guru yang suka berbicara  cepat,siswa sulit  memahami pelajaran yang disampaikan guru. Situasi ini dapat menimbulkan reaksi siswa  untuk  berkomentar  tidak mengerti  pak/bu  atau terlalu cepat pak/bu, sehingga kelas  menjadi terganggu.  Bagaimana pula pendapat Anda kalau  nada suara guru  terlalu tinggi atau terlalu  ren dah serta tidak bervariasi? Keadaannya mungkin sama bukan/ dan malah dapat menimbulkan kebosanan bagi siswa mendengarkan suara guru yang  tidak bervariasi tersebut. Selain dari itu  guru yang suka  memakai bahasa  asing atau bahasa yang  tidak dipahami siswa  juga akan menggangu disiplin kelas.
   Berdasarkan  uraian di atas jelas bahwa faktor  kejelasan ,kecepatan, nada, dan bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran dapat mempengaruhi disiplin kelas.  Oleh karena itu kita sebagai guru   hendaklah mampu menyesuaikan  tempo berbicara ,  kejelasan kata yang diucapkan dan nada suara  serta bahasa yang digunakan dengan  tingkat bahasa anak.




c.    Faktor Kemampuan Profesional Guru
Ketertiban dalam kelas  juga ada kaitannya dengan  kemampuan profesional guru itu sendiri.  Misalnya guru yang tidak mampu menvariasikan metoda mngajarnya akan dapat  menjadikan siswa  bosan belajar dan  kurang perhatiannya terhadap pelajaran dan kelas akan menjadi ribut. Begitu juga halnya dengan guru  yang kurang pandai mempertimbangkan  tugas-tugas yang diberikan kepada  siswa . Kalau guru terlalu  berat memberi tugas   dan tidak sesuai dengan  kemampuan  siswa , siswa akan mengeluh  dan mungkin juga tidak mengerjakannya karena tidak mampu  melakukannya.  Hal ini dapat berdampak  kepada kepatuhan siswa pada guru.  Bagaiman siswa akan mengerjakan tugas kalau mereka tidak tahu mengerjakannya ,  atau dapat juga terlalu banyak sehingga  tidak cukup waktu untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu pemberian tugas pada siswa hendaklah disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan siswa. .  Hal lain lagi yang berkaitann  dengan tugas  adalah pemeriksaan tugas dan pemberian balikan kepada siswa.  Guru yang tidak memeriksa tugas  dan tidak mengembalikannya kepada siswa dapat menjadikan siswa malas mengerjakan tugas-tugas  dan kurang patuh pada guru.  Siswa ingin  tahu apakah tugas yang dibuat itu betul atau salah.  Balikan yang diberikan guru akan menimbulkan  rasa puas dalam diri siswa dan  dapat  lebih memotivasi siswa belajar 

3.   FAKTOR LINGKUNGAN  YANG MENGGANGGU DISIPLIN KELAS

Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah lingkungan kelas,  sekolah, keluarga dan masyarakat baik fisik maupun sosial.  Lingkungan ini  baik secara langsung maupun tidak langsung  akan  dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.
a.  Lingkungan  kelas
Diantara lingkungan kelas yang dapat menimbulkan gangguan disiplin  adalah kurang lengkapnya  sarana dan prasarana ,  kepadatan ruangan kelas, dan  sirkulasi udara.  Kita tahu  keadaan sekolah  dasar  di negara kita belum semuanya memenuhi  syarat sebagai suatu sekolah yang baik.  Dilihat dari sarana  masih  ada sekolah yang kurang lengkap  sarananya sesuai dengan jumlah anak. Misalnya  jumlah kursi dan meja tidak  cukup, sehingga 3 orang anak duduk  untuk dua kursi. Hal ini  dapat menjadi sumber pertengkaran diantara mereka  karena sempitnya tempat duduk dan mereka tidak dapat bergerak lebih leluasa sedang belajar. Kita tahu anak-anak SD  karena  dalam pertumbuhan senang bergerak  dan  tempat yang sempit akan menjadikan mereka saling  bersinggungan  dan terganggunya temannya yang sedang bekerja.  Begitu jugahalnya  dengan buku teks yang tidak cukup sebanyak anak akan dapat berdampak sama.   Selain dari itu menurut Emmer (1986 )  kepadatan ruangan kelas  akan dapat menghalangi anak bergerak  bebas dan juga dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas.  Bagaimanakah menurut pendapat Anda  mengenai  keadan sirkulasi udara?. Apakah dapat menimbulkan gangguan disiplinkelas?. Tentu dapat bukan?. Kelas yang sirkulasi udaranya tidak lancar akan dapat menjadikan udara dalam  kelas terasa panas,   apalagi diwaktu  siang hari sehingga siswa akan merasa gelisah  dan tidak  konsentrasi  belajar.  Siswa butuh udara segar  dan untuk memenuhi kebutuhan itu mereka akan berganti ganti minta izin keluar  dan hal itu akan mengganggu   disiplin kelas.
 b.  Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah  yang  dapat menimbulkan gangguan antara lain adalah  batas kelas yang kurang kedap suara, tempat olahraga yang dekat dengan kelas, sitem aturan dan hubungan interpersonal.  Batas ruangan kelas  yang  kurang baik  yang memungkinkan kedengaranya suara  guru  dikelas yang bersebelahan  akan sangat mengganggu konsentrasi siwa belajar  dan  menyebabkan siswa ribut  karena tidak tahu suara mana yang akan didengarnya dan kelas menjadi  kurang tertib.  Begitu juga halnya dengan  tempat olahraga  sekolah  yang berdekatan dengan kelas. Kita tahu bahwa  di SD umumnya   tidak mempunyai  ruangan khusus untuk olahraga. Untuk pelajaran tersebut  biasanya dilakukan  di pekarangan sekolah yang  mempunyai pekarangan luas  atau di  lapangan lain  disekitar sekolah.  Bila dilakukan  di pekarangan yang dekat betul dengan  kelas , suara guru  dan suara siswa yang sedang  berolahraga akan kedengaran langsung ke dalam kelas sehingga dapat menggangu  perhatian siswa  belajar  dan  disiplin kelas  dapat terganggu.
Selain dari dua faktor di atas menurut Jones & Jones (1998), sistem aturan sekolah yang terlalu mengikat  dan kurang mngikut sertakan siswa dalam penentuannya  akan   dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas karena akan sering dilanggar siswa. Misalnya  siswa tidak boleh minta izin keluar kelas saat  guru  sedang menerangkan pelajaran  atau sedang ujian.   Aturan ini  dapat saja dilanggar siswa karena adanya  kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda, seperti  terdesak  buang air atau sakit perut dsb.  Anda mungkin punya contoh aturan lain yang  dalam penerapannya  sulit dipatuhi anak.  Anda masih ingat aturan yang  tradisional  yang menyuruh siswa duduk  dengan melipat tangan dimeja?  Aturan ini  kurang mempertimbangkan karakteristik anak  yang suka bergerak sehingga akan sering  dilanggar siswa.  Oleh karena itu  kalau sekolah akan membuat aturan  ikutkanlah siswa dan pertimbangkanlah  berbagai aspek  sehingga dapat diterapkan dengan baik.
Faktor lain yang juga  dapat menimbulkan gangguan disiplin  menurut Jones & Jones (1998) adalah hubungan interpersonal  di sekolah .  Kadang-kadang disuatu sekolah  hubungan sesama guru dan hubungan guru dengan siswa kurang baik, begitu juga halnya dengan hubungan siswa sesama siswa.  Apabila hubungan antar siswa   kurang baik akan mudah timbul konflik diantara siswa  baik  secara diam-diam maupun  secara terang-terangan  yang dapat berupa  pertengkaran , permusuhan  sehingga akan  mengganggu disiplin.kelas.  Begitu juga halnya  apabila hubungan  guru-sesama guru kurang baik  akan timbul konflik sesama guru dan  perasaan guru yang dalam situasi demikian akan  berdampak pada prilaku guru dalam mengajar  yang kurang terkendali sehingga akan  mengganggu disiplin kelas.
  Faktor  kekurang cermatan  sekolah mengatur jadwal  dapat  juga menimbulkan ganguan disiplin kelas. Misalnya  dalam jadwal kelas IV  jam ke 4 adalah  pelajaran Agama , tetapi karena kekurang telitian sekolah menyusun  jadwal   guru Agama juga mengajar di KelasV jam yang sama.  Hal ini menyebabkan salah satu kelas tidak belajar  Agama   dan diganti dengan pelajaran lain . Siswa  protes karena tidak  siap untuk pelajaran yang baru  karena bukunya tidak mereka bawa. Jadi hal-hal  yang kelihatanya kecil tapi dapat berdampak besar bagi  disiplin kelas.
c.       Lingkungan  Keluarga dan Masyarakat
Prilaku siswa  menurut teori  Konvergensi  terbentuk karena  bawaan dari lahir dan pengaruh lingkungan.  Lingkungan yang terdekat dari siswa adalah keluarga  atau rumah tangga.  Apabila rumah tangga kurang menanamkan  sikap disiplin di rumah  akan terbawa dalam kelas  sehingga akan mudah muncul prilaku yang kurang disiplin tersebut.  Hal yang menyebabkan  kurang disiplin anak  di rumah tangga  disebabkan  berbagai hal, antara lain   karena terlalu dimanjakan., sehingga tidak terbiasa  mematuhi aturan-aturan  yang seharusnya  dipatuhi anak.  Faktor lain yang  dapat menyebabkan  anak kurang disiplin adalah  faktor kesibukan orang tua di luar rumah sehingga tidak  mempunyai waktu membina  dan memperhatikan disiplin anknya . Menurut Jones & Jones (1998)  keadaan orang tua yang stress dan  orang tuanya yang tinggal satu dapat menyebabkan  gangguan disiplin kelas.  Misalnya  apabila orang tua siswa hanya satu  dan keadaan ekonomi mereka kurang , anak akan terpaksa melakukan tugastugas rumah tangga  karena orang tuanya harus bekerja mencari  nafkah. Anak   tidak terkontrol  prilakunya  dan mungkin tidak mepunyai waktu untuk mengerjakan  tugas-tugas sekolah   sehingga di kelas sering dimarahi guru.  Begitu juga halnya anak-anak dari sosial ekonomi  kurang yang terpaksa bekerja membantu orang tua  mencari nafkah, karena kelelahan bekerja,  kelihatan loyo  tidak bersemangat  belajar  dan  mungkin tertidur  sambil belajar.  Anak-anak semacam ini  akan sering  jadi  ejekan temannya sebagai anak pemalas  dan  akan mengganggu disiplin kelas.  Bagaimana menurut pendapat Anda dengan orang tua yang stress.  Apa dampaknya  pada prilaku anak?.  Seperti telah dikatakan dari awal  prilaku siswa dipengaruhi oleh lingkungannya.  Oleh karena orang tua dalam situasi terganggu  emosionalnya  dan kacau  maka  dapat menjadikan anak kurang merasa  nyaman  dan prilakunya tidak stabil.  Di kelas  prilaku anak tersebut   menjadi lebih emosional  dan  mudah tersinggung sehingga dapat  mengganggu disiplin kelas.
Selanjutnya  faktor apakah dari lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi disiplin kelas? . Kita tahu bahwa siswa hidup  tidak terpisah dari masyarakat  tempat tinggalnya.  Kalau keadaan masyarakat  lingkungannya  kurang baik , sering terjadi  perkelahian antar warga, atau kekerasan  oleh kelompok tertentu,  tambahlagi  dari pengamatannya di TV tentang berbagai  kekerasan  dan kekacauan, hal itu akan mempengaruhi sikap dan prilaku siswa.  Tayangan-tayangan prilaku masyarakat yang dilihat sehari-hari tersebut berkesan dalam  ingatan anak  dan  sesuai dengan sifat anak suka meniru maka prilaku  tersebut  akan ditiru dan dicobakanya pada temann apabila ada kesempatan  melakukannya. Jadi sadar atau tidak sadar .jika anak mencobakan prilaku tersebut di kelas tentu akan mengganggu disiplin kelas. Oleh karena itu kita sebagai guru  hendaklah dapat memonitor prilaku siswa  saat mengajar sehingga tidak memungkinkan siswa berprilaku yang  tidak baik.
  Selain dari faktor yang telah disebutkan diatas,  menurut Maman(1999) faktor kerjasama  sekolah dengan masyarakat terutama orang tua akan ikut mempengaruhi disiplin kelas.  Misalnya  apabila sekolah telah menetapkan bersama  aturan aturan sekolah  dan telah disampaikan kepada orang tua, maka  bantuan orang tua sangat diperlukan  membimbing anak untuk  mematuhi aturan tersebut. Contoh. Siswa kesekolah hendaklah membawa  peralatan  belajar nya masing-masing.  Dalam hal ini orang tua hendaklah mengingatkan anaknya untuk  membawa peralatan tersebut setiap akan berangkat sekolah.  Begitu juga halnya  dengan  aturan aturan yang lain seperti membuat  pekerjaan rumah yang diberikan guru.
Itulah  berbagai  faktor    lingkungan yang dapat menggangu disiplin kelas.    Anda sebagai guru  mungkin mempunyai pengalaman lain nya atau diskusikanlah dengan teman anda faktor-faktor lainnya  tersebut dan tuliskanlah  jawaban Anda pada tempat yang disediakan di bawah ini.
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________.

B.   LATIHAN
1.       Buatlah   contoh –contoh masalah  gangguan disiplin kelas  yang disebabkan  faktor  sikap dan sifat guru   ,( diluar contoh yang sudah diberikan.)
2.       Diskusikanlah dengan teman   Anda  mengapa kemampuan profesional yang kurang  dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas .  dan berikan alasan Anda. 
3.       Jelaskanlah kenapa faktor komunikasi guru dapat menimbulkan gangguan disiplin  kelas dan berikan contohnya ( diluar yang sudah diberikan)
4.       Buatlah  masing-masingnya dua contoh  masalah  gangguan disiplin kelas yang  disebabkan oleh   faktor lingkungan kelas dan lingkungan sekolah .
5.       Faktor apakah dari lingkungan  keluarga dan masyarakat yang dapat menyebabkan  gangguan disiplin kelas.
6.       Buatlah rangkuman   materi  kegiatan belajar 3  dan sudah itu  bandingkanlah  dengan  rangkuman berikut ini.
Dengan membuat dan membaca  rangkuman m,ateri tiga ini  diharapkan anda lebih  mengenal berbagai faktor yang dapat menyebabkan masalah gangguan disiplin kelas  dilihat dari segi  faktor guru dan faktor lingkungan .



C.  RANGKUMAN.
·         Guru memegang peranan penting dalam pembentukan disiplin siswa  dan juga  ketidak disiplinan siswa.
·         Faktor sikap  guru yang dapat menimbulkan  gangguan  disiplin  antara lain sikap  otoriter, kurang konsisten,  kurang menghargai siswa,  kurang senang  pada     anak dan  kurang sopan.
·         Masalah gangguan disiplin yang dapat ditimbulkan  oleh sikap guru tersebut  antara    lain  pura-pura patuh, apatis, agresif,  tidak puas, marah, menarik perhatian,  rasa benci , dendam, kelas ribut , kurang senang dan tidak tertib .
·         Faktor sifat  guru  yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan disiplin kelas antara   lain:  sifat tidak konsisten,   kurang pengendalian diri, suka bergunjing, dan kurang humor.
·         Masalah  prilaku siswa yang ditimbulkan oleh  sifat- guru di atas  antara lain adalah: suka memprotes, ribut pura-pura takut,  kurang menghargai guru,  bosan, kurang  perhatian pada pelajaran  kurang senang pada guru.
·         Faktor komunikasi guru yang kurang jelas, terlalu cepat  dan tidak bervariasi nadanya  serta menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa  dapat  menyebabkan  kelas ribut ,  karena tidak memahami  pembicaraan guru.
·         Guru yang kurang mampu menvariasikan metode mengajar  dan memberi tugas  terlalu berat pada siswa  akan  menyebabkan siswa bosan kurang perhatian dan  tidak  patuh.
·         Faktor lingkungan kelas /sekolah  yang dapat  menimbulkan  masalah disiplin kelas antara lain, kurangnya sarana dan prasarana, sirkulasi  kelas yang kurang nyaman, atas kelas yang  kurang kedap suara, tempat olahraga yang terlalu dekat kelas, sistem aturan, pengaturan jadwal yang kurang teliti dan  hubungan interpersonal yang kurang baik.
·         Masalah yang dapat ditimbulkan oleh faktor tersebut  antara lain pertengkaran antar   siswa ,  kurang perhatian,  kelas ribut, bosan,   sering keluar kelas,  konflik, kurang patuh .
·         Faktor lingkungan  keluarga dan mayarakat  yang  dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas  antara lain,  kebiasaan keluarga yang tidak disiplin, ekonomi keluarga , keadaan psikologis keluarga   dan lingkungan masyarakat yang kurang bermoral.
·         Masalah prilaku siswa yang  ditimbulkan antara lain,  kurang patuh,  kurang semgat belajar,  kurang perhatian dan agresif.

D.  TES MANDIRI 3
Untuk menguji tingkat pemahaman anda  terhadap materi kegiatan belajar ini, jawablah tes berikut ini.  Bacalah setiap pertanyaan/pernyatan  dengan cermat dan berilah tanda silang (X)  pada nomor alternatif jawaban  yang Anda anggap paling tepat.
S O A L
1.      Berikut ini adalah  bermacam-macam sikap  guru , sikap manakah yang dapat 
     menimbulkan  prilaku kuiang disiplin siswa.
       a.   terbuka          
                   b.   demokratis
                   c.   lebih mementingkan mata pelajaran
                   d.   lebih mementingkan siswa
2.      Berikut ini adalah  bermacam-macam sikap guru dalam kelas.  Sikap manakah yang dapat menimbulkan  prilaku siswa yang agresif.
a.     kurang menghargai
b.     otoriter
c.     acuh tak acuh
d.    kurang menyukai siswa
3.      Sifat guru berpengaruh langsung pada prilaku  siswa dalam kelas.   Sifat manakah dari   guru yang tidak  menimbulkan  masalah disiplin kelas.
a.       kurang konsisten
b.       kurang humor
c.       kurang pengendalian diri
d.      kurang rapi
4.      Sifat manakan dari guru yang dapat menimbulkan  masalah prilaku siswa  kurang  perhatian pada pelajaran dan merasa bosan belajar
a.       kurang  tanggap
b.       kurang humor
c.       suka bergunjing
d.      suka bercerita
5.      Berikut ini adalah cara- cara guru berkomunikasi . Cara manakah yang  tidak menimbulkan  masalah disiplin kelas
a.       nada suara guru keras tidak bervariasi
b.      berbicara jelas  kedengaran oleh semua siswa
c.       berbicara  terlalu cepat
d.      sering menggunakan  istilah  yang tidak dipahami siswa
6.      Masalah prilaku apakah  yang ditimbulkan  faktor komunikasi  guru yang tidak jelas  pengucapan  vokalnya.
a.       kelas diam saja tanpa reaksi
b.      siswa   mentertawakan guru
c.       siswa  tidak memperhatikan guru
d.      siswa saling bertanya  dan ribut
7.      Faktor manakah dari kemampuan profesional guru  yang tidak  menyebabkan  gangguan disiplin kelas
a.       kurang pandai memvariasikan metoda engajar
b.      terlalu berat memberi tugas
c.       tidak memberikan balikan pada siswa
d.      tidak memberi tugas pada siswa
8.      Faktor apakah dari lingkungan kelas yang dapat menimbulkan pertengkaran diantara Siswa
a.       sirkulasi udara yang kurang lancar
b.      ruangan yang tidak nyaman
c.        tempat duduk dan buku tek yang kurang
d.       batas kelas yang kurang kedap suara


9.      Faktor lingkungan sekolah  yang tidak menimbulkan gangguan disiplin kelas
a.        sistem aturan sekolah yang kurang tepat
b.        kepemimpinan yang demokratis
c.        hubungan interpersonal yang kurang baik
d.       jadwal pelajaran yang kurang teliti

10.   Faktor lingkungan keluarga /masyarakat  yang dapat menjadikan prilaku siswa yang Agresif
a.        keadaan ekonomi keluarga  yang kurang
b.        keadaan orang tua yang tinggal satu orang
c.        lingkungan sosial masyarakat yang kurang baik
d.       lingkungan masyarakat  yang  bersifat individualistik
            _____________________________________

        Cocokkanlah  jawaban Anda dengan kunci jawaban  Tes Formatif 3  yang terdapat dibagian akhir  modul ini. Jawaban yang benar diberi skor 1  dan jumlahkanlah  skor yang Anda peroleh. Gunakan rumus  berikut ini untuk mengetahui  tingkat penguasaan Anda  terhadap kompetensi yang diharapkan.
                                                       
R u m u s    Tingkat penguasaan =  jumlah skor / 10  x 100%
            Interpretasi penguasaan yang dicapai
                        90% -  100%  =   baik sekali
                        80% -    89%  =   baik
                        70% -   79%   =   cukup
                        < 70%            =   kurang





















C.  PENUTUP

Selamat, Anda telah berhasil menyelesaikan modul disiplin kelas dan permasalahannya. Sesuai dengan tujuan pembelajaran modul ini, mudah-mudahan Anda telah memahami apa dan mengapa disiplin kelas itu penting, bagaimana membina disiplin kelas dan apa  masalah gangguan disiplin kelas yang disebabhkan oleh faktosr siswa, guru dan lingkungan ,  serta apa bedanya disiplin kelas dengan disiplin sekolah .
Pengalaman belajar Anda dalam modul ini diharapkan akan dapat membantu anda dalam mengelola displin kelas sendiri supaya lebih tertib dari sebelumnya. Untuk lebih mantapnya penerapan pembinaan disiplin kelas ini sebaiknya Anda berdiskusi dengan teman dalam memikirkan  alternatif yang tepat untuk Anda terapkan nanti ,sesuai dengan situasi dan kondisi siswa Anda.
Jika Anda yakin telah memahami modul ini, Anda dapat meminta tes akhir modul pada tutor Anda. Jika hasil tes Anda baik, anda dapat melanjutkan mempelajari modul berikutnya. Akan tetapi jika belum, Anda diharapkan mengulangi lagi mempelajari modul ini supaya lebih mudah mempelajari modul berikutnya.

Sampai jumpa lagi dalam topik modul selanjutnya.

SELAMAT BELAJAR ... !

















SANARAI

            apresif                         -     sifat ingin menyerang
            disiplin                        -     kepatuhan akan aturan
            efektif                         -     tercapai tujuan / sasaran
            ekspresi                       -     pandangan air muka
            fisiologis                      -     bersifat jasmaniah
            kedap suara                 -     tertutup rapat-rapat tidak dapat ditembus suara
            kepatuhan                    -     mengikuti perintah atau aturan
            ketaatan                       -     mengikuti norma-norma
            kondusif                      -     mendukung / menyenangkan
            konflik                         -     pertentangan antara individu/kelompok
            konsisten                     -     bersifat tetap,  tidak berobah
            komunikasi                  -     proses pengiriman dan penerimaan pesan
            membadut                   -     melawak, melucu
            memfasilitasi               -     melengkapi dengan fasilitas
            mengejek                     -     mengolok-olok untuk menghinakan menyimpang            -           tidak sesuai dengan aturan/norma
            motif                           -     alasan seseorang untuk melakukan sesuatu
            pembinaan                   -     menjadikan lebih baik
            potensi                         -     kemampuan yang mungkin dikembangkan
                                                      kemampuan yang ada dalam diri
            prilaku                         -     bertingkahlaku
            serasi                           -     sesuai, cocok        
            standar                        -     ukuran yang dianggap baku
            terkondisi                    -     terbiasa






DAFTAR PUSTAKA

Danielson, Ch (1996), Enhansing Professional Practice a Frame Work Teahcing. Alexandria, Virginia: Asosiation for Supervision and Curriculum Divelopment
Darmodiharjo, Darji (1983), Peranan Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,

Emmer, Edmud T, (1984), Classroom Managemen for Secondary Teachers, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Handoko, Hani.T, (1995), Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hurlock. B. Elizabeth, (1992), Psikologi Perkembangan Edisi Ke 5. Jakarta: Erlangga.
Ian Craig, Ed, (1992), Managing The Primary Classroom, London: Longman Group.
Jones Vernon F, and Louise S, Jones (1998), Comprehensive Classroom  Management, Needham Height : Allyn & Bacon
Kingsburry, Robert and Thomas E Deering, (1981), American Secondary Education, USA: Association Of Secondary School Administrators, Vol.II No.3.
Leary, K, Daniel, O, and. Susan Go.Leary, (1977), Classroom Management The Successfull Use of Behavior Modification, New York: Parganon Press, Inc.
Maman Rahman. (1999), Manajemen Kelas. Jakarta: P2GSD
Schaefer, Charles, Alih Bahasa Turman Sirait,(1996), Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplin Anak. Jakarta: Mitra Utama.
Sri Suwarni, (1998), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka.
Traunber, Rober T, (1985), “Power Bases Their Aplication to Classroom and School Management.” Journal of Education for Teaching, London: Vl.11, No.2
Weber, A. Wilford A., (1977), Classroom Management, Canada: Heat and Company.



Kunci Tugas / Tes Mandiri
Kunci Jawaban Tes Mandiri 1
A.  Tes Objektif 1
            1.     b
2.     d
3.     c
4.     c
5.     d

B.  Tes essay ( Rambu-rambu jawaban )
Butir Saol 1
      *    Bermanfaat bagi siswa untuk pengembangan potensi, mengetahui hak dan kewajiban, mempengaruhi hasil belajarnya.
 *    Bagi guru mempengaruhi keberhasilan guru mengajar, membantu guru mengelola kelas secara efektif.
*    Pembelajaran menjadi lebih efektif
Butir Soal 2
      Cara membina displin kelas
o   Pemberian contoh prilaku
o   Melibatkan siswa dalam mengembangkan aturan
o   Menerapkan aturan yang fleksibel
o   Konsisten dalam pelaksanaan
o   Memonitor prilaku terus menerus
o   Memberikan penguatan
      Butir Soal 3
      Cara mdembuat yang disetujui siswa
o   Bimbing, diskusi dengan siswa
o   Siswa membuat daftar prilku
o   Memilih prilaku yang penting
o   Memperjelaskan prilaku yang disepakati


o   Meminta komitmen siswa
o   Memonitor tingkahlaku
      Butir Soal 4
o   Pertimbangan untuk membuat aturan
o   Melibatkan siswa
o   Aturan dirumuskan secara jelas
o   Aturan jangan terlalu banyak
o   Minta komitmen siswa
o   Aturan sebaiknya disepakati siswa
o   Mendiskusikan aturan yang bertentangan dengan lingkungan
Butir Soal 5
o   Beda disiplin kelas dengan disiplin sekolah
o   Terletak pada ruang lingkup dan tujuan

Tes  Mandiri 2
      1.     c                                                 6.     b
      2.     b                                                 7.     c                           
      3.     c                                                 8.     d
      4.     b                                                 9.     a
      5.     c                                                 10.   c

Tes  Mandiri 3
      1.     c                                                 6.     d
      2.     b                                                 7.     d                           
      3.     d                                                 8.     c
      4.     b                                                 9.     b
      5.     b                                                 10.   c




PEDOMAN  TUTOR

I.    Tinjauan isi modul
Modul ini  terdiri dari 3 kegiatan  belajar yaitu  : pertama  kegiatan belajar  mengenai  disiplin kelas dan  cara pembinaannya  dan  yang kedua kegiatan belajar mengenai gangguan disiplin kelas dari segi siswa, ketiga gangguan kelas dari segi guru dan lingkungan.
Tujuan yang ingin dicapai dengan kegiatan belajar pertama adalah  mahasiswa dapat
            1. menyebutkan salah satu batasan  mengenai disiplin kelas.
            2. menjelaskan pentingnya disiplin kelas
      3. menjelaskan cara membina disiplin kelas
      4. menunjukan perbedaan disiplin kelas dengan disiplin sekolah
Sedangkan tujuan kegiatan belajar kedua  adalah agar  mahasiswa dapat memahami tujuan kegiatan belajar ke  2 yaitu;
1.      Mengenal dasar perilaku siswa.
2.      Mengenal contoh perilaku siswa yang mengganggu disiplin kelas.
3.      Mengidentifikasi  motif perilaku siswa secara individual yang menganggu disiplin kelas.
4.   Mengidentifikasi jenis tingkah laku kelompok yang mengganggu disiplin kelas.
Tujuan kegiatan belajar ke 3 yaitu:
1.      Menyebutkan penyebab gangguan disiplin kelas dilihat dari faktor sifat dan sikap guru.
2.      Mengidenfikasi gangguan disiplin kelas yang disebabkan faktor komunikasi kemampuan profesional guru.
3.      Menjelaskan pengebab gangguan disiplin kelas dari segi lingkungan fisik.
4.      Menyebutkan masalah gangguan disiplin yang disebabkan faktor lingkungan sosial
Materi  yang dibahas pada kegiatan belajar 1 adalah  pengertian dan pentingnya disiplin kelas,  pembinaan disiplin kelas,  serta beda disiplin kelas dengan disiplin sekolah.  Materi kegiatan  belajar  2 adalah dasar perilaku siswa, motif perilaku siswa mengganggu disiplin kelas, serta jenis perilaku kelompok yang mengganngu disiplin kelas.
Tugas yang perlu dilakukan mahasiswa  dalam kegiatan belajar  adalah mendiskusikan dengan teman
1.      alasan  pentingnya disiplin kelas
2.      cara membina disiplin kelas.
3.      membedakan disiplin kelas dengan disiplin sekolah.
4.      mencari contoh-contoh  prilaku disiplin kelas  dan  disiplin sekolah.
5.      membuat rangkuman sendiri-sendiri kegiatan belajar !
Pada kegiatan belajar ke dua tugas-tugas yang perlu dilakukan mahasiswa adalah mendiskusikan dengan teman mencari.
1.      contoh gangguan-gangguan disiplin yang disekolah oleh guru.
2.      conntoh gangguan displin dari segi siswa
3.      contoh gangguan displin dari segi lingkumgan
4.      altermnatif mengatasi masalah gangguan kelas yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut.

Membuat rangkuman materi kegiatan belajar 2
II.  Peranan Tutor
Sesuai dengan tujuan pembelajaran modul ini yang umumnya bersifat kognitif dan aktivitas pembelajaran yang dituntut hanya aktivitas secara mental / berpikir, maka peran Anda, sebagai tutor, memonitor pelaksanaan kegiatan belajar tersebut dan membantu mahasiswa  memahami materi-materi yang disajikan, bila mereka perlukan. Selain dari itu jika memungkinkan tolong Anda usahakan sumber belajar lain untuk memperkaya wawasan mereka.

III. Evaluasi
Sesuai dengan aspek tujuan yang akan dicapai, maka tes akhir modul  dalam bentuk essay dan objektif.
Jumlah butir tes 20 butir terdiri dari objektif 12 butir, essay 8 butir, 10 butir mengukur kegiatan belajar 1 dan 10 butir kegiatan belajar 2.
Tes secara lengkap terlampir dengan kuncinya ( belum sempat dibuat).
      Cara Penilaian Tes
Tes objektif diberi skor 1 ntuk jawaban yang betul dan kemudian dijumlahkan semua skornya dan dibagi dengan 12 x 100%, sedangkan untuk tes esei masing-masing butir diberi skor 10, kemudian jumlahkan semua skor dibagi dengan 80 x 100%. Jumlah skor persentase kedua tes dijumlahkan dan dibagi dengan 2. Itulah lah skor terakhir untuk mahasiswa dalam modul itu.
TES AKHIR  MODUL 4

         Untuk mengetahui  penguasaan Anda terhadap pencapaian tujuan/ kompetensi yang diharapkan  dengan modul ini jawablah tes berikut ini dengan baik.  Tes ini terdiri dari tes objektif  dan tes esei. Tes objektif adalah bentuk  pilihan ganda assosiasi.
  Petunjuk
      1. Buatlah jawaban Anda pada lembaran  soal yang disedikan.
      2. Pilihlah:
A.    Jika alternatif jawaban nomor  1,2,dan3 yang benar
B.     Jika alternatif jawaban nomor  1 dan 3 yang benar
            C.  Jika alternatif jawaban  nomor 2 dan 4 yang benar.
            D.  Jika alternatif jawaban nomor  4 yang betul.
     
S O A L

1. Disiplin kelas dapat diartikan sebagai…
                  (1)  ketaatan siswa akan norma
            (2)  kepatuhan siswa akan perintah guru
            (3)  kepatuhan siswa akan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
(4)    kepatuhan siswa akan temannya  yang berani di kelas.

2. Disiplin kelas perlu dibina guru karena kelas yang disiplin  akan…
(1)  menghemat waktu guru  menangani masalah siswa.
(2)  memudahkan guru menilai siswa
             (3)  menunjang tercapainya tujuan instruksional secara efektif dan 
     efisien
(4)       memberikan guru kesempatan  meninggalkan siswa belajar sendiri



3. Perilaku  manakah dari contoh berikut ini yang menunjukkan disiplin kelas.
             (1)   Siswa berbaris  sebelum memasuki kelas.
             (2)   Siswa duduk tenang apabila guru menerangkan pelajaran.
                     (3)   Siswa memakai pakaian seragam  setiap hari kesekolah.
(4)    Siswa mengangkat tangan apabila akan bertanya pada guru
4.    Berikut ini adalah contoh perilaku siswa .  Yang manakah dari contoh  tersebut prilaku individual yang menunjukan gangguan disiplin kelas.
(1) Ani meminjam buku pada Mira yang duduk disebelahnya.
        (2)  Alan mengangkat tangannya  akan bertanya pada guru.
        (3)  Bulan berjalan ke depan kelas  minta izin pada guru
                    (4)  Bintang tertidur  saat guru menerangkan pelajaran
5.  Yang manakah dari  contoh perilaku berikut  yang merupakan perilaku   kelompok
yang mengganggu disiplin kelas…
        (1).  Alan menceritakan  cerita lucu pada temannya saat  guru mengajar.
                    (2).  Siswa yang lain mendengarkan cerita  Alan dengan senang hati.
              (3).  Semua siswa  ikut tertawa  mendengar kan Alan
              (4).  Ali asyik  bermain sendiri dengan mainannya ditempatnya
6. Pertengkaran  antar siswa  yang mengganggu disiplin kelas dapat  disebabkan oleh…   
              (1).   adanya perbedaan persepsi diantara siswa
                    (2).   adanya perbedaan umur antara siswa.
  (3).   adanya salah paham /pengertian antara siswa
                    (4).   adanya perbedaab kemampuan  antara siswa
7. Perilaku siswa yang menolak permintaan guru membuat tugas dapat  disebabkan oleh motif..  
              (1).  memperlihatkan ketidakmampuan
             (2).  menarik perhatian
                   (3).  pembalasan dendam
             (4).  mencari kekuasan



8. Perilaku siswa  yang sering minta izin  keluar kelas sedang belajar di   tengah hari pada
    dasarnya disebabkan oleh…
(1)    kebutuhan untuk mendapatkan udara segar
(2)    ingin menarik perhatian
(3)    rasa bosan dan menghilangkan kejenuhan
(4)    perilaku menyimpang
9.  Masalah yang dapat timbul karena sikap guru  yang kurang menghargai  siswa adalah..
(1)    rasa tidak puas terhadap guru
(2)    rasa mendongkol terhadap guru
(3)    mengomeli dan memaki-maki guru
(4)    dendam pada guru
10. Masalah yang dapat timbul karena komunikasi guru yang kurang bervariasi nadanya
      pada saat mengajar adalah…
(1)    siswa memprotes suara guiru
(2)    tidak memperhatikan guru mengajar
(3)    kelas menjadi ribut
(4)    siswa bosan mendengarkannya
11. Faktor kemampuan profesional guru yang dapat menimbulkan masalah  gangguan
      disiplin kelas adalah…
(1)    kurang pandai memvariasikan metoda mengajar
(2)    kurang terampil membuat program
(3)    kurang mampu memberi tugas yang sesuai dengan kemampuan siswa
(4)    tidak pandai memberikan program perbaikan
12. Faktor  lingkungan fisik kelas yang dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas
      adalah…
(1)    jumlah siswa yang banyak
(2)    sarana belajar yang kurang
(3)    penataan ruangan yang padat
(4)    jumlah kelas yang banyak


13. Faktor psikologis  siswa yang menyebabkan timbulnya gangguan disiplin kelas
      adalah…
(1)   rasa letih sesudah sakit
(2)   rasa tak puas terhadap guru
(3)   rasa sakit karena dicubit teman
(4)   rasa demdam karena diperemalukan guru
14. Faktor lingkungan keluarga/masyarakat yang dapat menimbulkan masalah disiplin
kelas adalah…
(1)   sosial ekonomi keluarga
(2)   jumlah siswa bersaudara
(3)   keadaan psikologis orang tua
(4)   lingkungan masyarakt yang sibuk
15. Faktor sekolah  yang menimbulkan gangguan disiplin kelas adalah…
(1)    pengaturan jadwal yang kurang teliti
(2)    hubungan sesama guru yang kurang baik
(3)    hubungan siswa dengan guru yang kurang baik
(4)    letak sekolah yang  dekat  dengan  rumah penduduk

TES ESEI

1.    Jelaskanlah dengan menggunakan contoh beda disiplin kelas dengan disiplin      sekolah ?

2.    Jelaskanlah cara membina disiplin kelas yang  efektif
3.    Jelaskanlah  mengapa lingkungan keluarga dapat menyebabkan gangguan    disiplin kelas
4.    Guru , siswa dan lingkungan dapat menyebabkan timbulnya gangguan disiplin kelas. jelaskanlah  apa dari masing-masing faktor tersebut yang dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan tersebut
5.    Berikanlah contoh masalah perilaku yang tidak disiplin yang disebabkan oleh faktor guru da lingkungan.  Masing-masing dua contoh


KUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL 4


T es Objektif

            1.   A                      6.  B                                 11.    B 
            2.   B                      7.    B                               12.    A
            3.   C                      8.    B                               13.    C
            4.   D                      9.    A                               14.    B
            5.   A                    10.    C                               15.    A

Tes Esei  ( rambu-rambu)
1. Perbedaan dilihat dari ruang lingkup pemakaian dan   tujuan utama masing-masing  disiplin tersebut.
     2.Cara penbinaan antara lain
-       pemberian contoh dari guru
-       melibatkan siswa membuat aturan
-       penerapan aturan yang fleksibel
-       konsisten
-       memonitor terus menerus
-       memberi penguatan
3.  Kebiasaan prilaku anak umumnya terbentuk di keluarga.  Kebiasaan yang kurang  disiplin , atau keadaan fisik dan psikologis  yang dipengaruhi  keluarga  terbawa kesekolah  dan akan berdampak pada  prilaku  yang kurang disiplin.

4. Faktor penyebab  gangguan  disiplin  dari siswa  antara lain , disebabkan  motif mencari   perhatian , pembalasan dendam,  tidak berdaya atau  kurang bersemangat  dan   mencari kekuasaan.  Dari segi  guru antara lain , factor sifat, sikap,  komunikasi yang kurang baik, kemampuan professional yang kurang.Dari lingkungan  kelas/ sekolah, kurangnya sarana & prasarana,  sirkulasi udara yang kurang baik, system aturan , hubungan interpersonal yang kurang baik. Faktor lingkungan keluarga / masyarakat disebabkan , keadaan social ekonomi, keadaan psikologis lingkungan yang kurang baik.
5. Contoh masalah perilaku  yang disebabkan guru antara lain , kurang patuh, suka memprotes, meribut, ku rang menghargai guru, bosan, agresif. Yang disebabka lingkungan, antara lain: kurang patuh, kurang  semangat belajar.































TES AKHIR MODUL  1


                Untuk  mengetahui  penguasaan Anda terhadap  pencapaian   kompetensi yang  diharapkan dalam modul ini, jawablah  tes berikut  ini   dengan baik.  Tes terdiri dari 14 butir, 11 butir bentuk objektif dan 3 butir bentuk esei.  Tes objektifnya adalah bentuk  pilihan ganda assosiasi.
           

Petunjuk

1.        Buatlah jawaban tes objektif  pada lembaran  jawaban yang disediakan dan tes esei   pada kertas lainnya.
2.        Pilihlah :
A.      jika alternatif  jawaban no, 1,2, dan 3 yang benar
B.       jika alternatif jawaban no 1 dan 3 yang betunar
C.       jika alternatif jawaban no 2 dan 4 yang benar
D.      jika alternatif jawaban no, 4 yang benar

 

Tes  objektif


  1. Pengertian  manajemen  kelas menurut pendekatan otoriter adalah…
(1)   proses pendisiplinan siswa
(2)   proses pembinaan hubungan  interpersonal yang baik
(3)   proses pengontrolan tingkah laku siswa
(4)   proses  pembentukan tingkah laku yang diinginkan

  1. Manajemen kelas  menurut  pendekatan pluralistic  adalah…
(1)   usaha guru membina hubungan  interpersonal dalam kelas
(2)   usaha guru dalam memaksimalkan kebebasan siswa
(3)   proses yang dilakukan guru untuk mengembangkan tingkah laku yang diinginkan
(4)   suatu set aktivitas guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memudahkan pembelajaran secara efektif dan efisien
  1. Manakah dari kegiatan guru berikut ini yang masuk kategori manajemen kelas..
(1)   menjawab pertanyaan siswa tentang materi pelajaran
(2)   menetapkan aturan-aturan bersama siswa
(3)   memeriksa tugas yang dikerjakan siswa
(4)   memuji siswa yang memberikan jawaban yang betul

  1. Pernyataan yang menyatakan pentingnya manajmen kelas adalah…
(1)   manajemen kelas merupakan titik awal keberhasilan pengajaran
(2)   manajemen kelas menentukan keberhasilan pengajaran
(3)   manajemen kelas merupakan prasyarat yang kritis bagi pengajaran yang efektif
(4)   guru perlu mempunyai keterampilan dalam manajemen kelas

  1. Salah satu tujuan manajmen kelas adalah menciptakan kelas yang tertib, yang manakah dari pernyataan berikut criteria tertib…
(1)   siswa belajar bersama dalam kelompok
(2)   setiap siswa terus belajar/bekerja dan tidak macet
(3)   guru menjelaskan pelajaran pada siswa
(4)   setiap siswa bekerja tanpa membuang waktu dan menyelesaikan tugasnya dengan cepat

  1. Tujuan manajmen kelas yang dikemukakan Wijaya dan Rusyan adalah..
(1)   supaya pengajaran dapat maksimal dan tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
(2)   memelihara prilaku siswa yang baik
(3)   memberi kemudahan untuk mengangkat masalah-masalah penting yang diperlukan bagi perbaikan pengajaran
(4)   membina iklim kelas yang positif

  1. Tujuan utama dari kegiatan manajemen kelas adalah …
(1)   menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan terlaksananya proses belajar yang efektif dan efisien
(2)   memberikan kemudahan untuk memantau prilaku siswa dalam belajar
(3)   memelihara kondisi kelas yang memberi kemudahan untuk terlaksana pembelajaran secara efektif
(4)   menghilangkan prilaku siswa yang mengangganggu ketertiban kelas

  1. Tahap-tahap dalam proses manajemen kelas (Analitik – pluralistic)…
(1)   menentukan kondisi kelas yang diinginkan
(2)   menganalisis kondisi kelas yang ada
(3)   memilih dan menggunakan strategi manajemen kelas yang mungkin terjadi
(4)   memperkirakan gangguan kelas yang mungkin terjadi

  1. Urutan kegiatan dalam proses manajemen kelas adalah…
(1)   analisis kondisi yang ada- tentukan kondisi yang diinginkan – pilih strategi – nilai efektivitas
(2)   tentukan kondisi yang diinginkan – tetapkan strategi – analisis kondisi yang ada – nilai efektivitas
(3)   nilai efektivitas – pilih strategi – analisi kondisi yang diinginkan
(4)   tentukan kondisi yang diinginkan – analisis kondisi yang ada – pilih/gunakan strategi – nilai efektivitas manajerial

  1.  Kegiatan berikut ini yang masuk kategori manajemen kelas yang bersifat preventif adalah …
(1)   memberi siswa  peringatan atas prilakunya
(2)   mengatur lingkungan fisik kelas yang kondusif
(3)   mendengar siswa yang bercakap-cakap waktu guru mengajar
(4)   membina kerjasama yang baik antar siswa


  1. Kegiatan manajemen kelas yang bersifat kuratif adalah …
(1)   mengingatkan siswa yang berprilaku menyimpang akan aturan-aturan yang telah disepakati
(2)   konsisten dalam bertindak
(3)   memanggil nama siswa yang berprilaku menyimpang
(4)   menyajikan pelajaran dengan menarik

Esei

  1. Jelaskanlah dengan menggunakan contoh pentingnya manajemen kelas.
  2. Jelaskanlah tujuan manajemen yang dikemukakan oleh Dikdasmen.
  3. Jelaskanlah tahap-tahap dalam proses mnajemen menurut pendekatan pluralistic, dan beriakn contoh. 




















KUNCI JAWABAN TES AKHIR MODUL 1

Tes objektif

             1.             B                             5.             C                             9.             D
             2.             D                             6.             B                             10.          C
             3.             C                             7.             B                             11.          B
             4              A                             8.             A


Tes Esei (rambu-rambu)
1.             Pentingnya manajmen kelas dilihat dari kaitannya terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa , dengan contoh konkrit proses belajar mengajar.
2.             Tujuan mata kuliah manajemen kelas (Dikdasmen) dilihat dari penciptaan situasi dan kondisi belajar, hambatan dalam pembelajaran, pembinaan siswa dan penyediaan sarana dan prasarana belajar
3.             Tahap secara garis besar mata kuliah manajemen kelas hendaknya mencakup penentuan kondisi kelas yang diinginkan, menganalisis situasi kelas yang ada, memilih dan menggunakan strategi, serta menevaluasi efektivitas manajerial.