- Pengertian
Strategi
merupakan gar-is besar haluan bertindak untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, dalam arti ilmu dan kiat didalam memanfaatkan segala sumber
yang dimiliki dan/atau yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (T. Raka 3oni, 1992/1993 l3).Pencapaian indikator digunakan sebagai
acuan didalam menata pembelajaran dan menutup kelemahan yang kemudian
diterjemahkan ke dalam program kegiatan.
Oleh
sebab itu strategi pembelajaran adalah metode dalam arti luas yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yaitu memilih dan menentukan perubahan
perilaku, pendekatan, prosedur, metode, teknik, dan norma norma atau
batas-batas keberhasilan.
Yang
dimaksud dengan strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu garis
besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Menurut
Newman dan Logan,
dalam bukunya yang berjudul Strategy
Policy and Central Management (1971 : 8), strategi dasar dari
setiap usaha akan mencakup keempat hal sbb :
a.
Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil seperti apa
yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha itu yang sesuai dengan aspirasi
dan selera masyarakat.
b.
Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama manakah yang dipandang
paling efektif guna mencapai sasaran tersebut.
c.
Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh
untuk mencapai sasaran tersebut.
d.
Mempertimbangkan dan menetapkan kriteria dan patokan ukuran yang harus dipergunakan
untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan usaha tersebut.
- Menetapkan Sasaran Kegiatan Belajar-Mengajar
a.
Sasaran-Sasaran Kegiatan Belajar-Mengajar
Setiap
kegiatan belajar mengajar pasti mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut
bertahap dan berjenjang mulai dari sangat operasional dan konkret sampai yang
bersifat universal. Tujuan itu pada akhirnya harus diterjemahkan dalam
ciri-ciri / sifat-sifat wujud perilaku dan pribadi dari manusia yang
dicita-citakan. Sistem pendidikan harus melahirkan para warga Negara yang
memiliki empat kemampuan, kecakapan dan sifat utama, yaitu :
·
Self
realization, maksudnya manusia harus mampu mewujudkan dan mengembangkan
bakat-bakatnya seoptimal mungkin.
·
Human
relationship ( hubungan antarinsan )
·
Economic
efficiency (efisiensi ekonomi
·
Civil
responsibility, manusia harus memiliki tanggung jawab sebagai warga Negara.
b. Entering Behavior Siswa
Meskipun
terdapat keragaman dari berbagai paham dan teori tentang makna perbuatan
belajar, namun teori manapun pada akhirnya cenderung untuk sampai pada
konsensus bahwa hasil perbuatan belajar itu dimanifestasikan dalam perubahan
perilaku dan pribadi baik secara material-substansial, struktural-fungsional,
maupun secara behavioral. Tingkat
dan jenis karakteristik perilaku siswa yang telah dimilikinya pada saat akan
memasuki kegiatan belajar mengajar inilah yang dimaksudkan dengan Entering
Behavior. Entering Behavior ini akan dapat kita identifikasikan
dengan berbagai cara, antara lain :
·
Secara
tradisional, lazimnya para guru memulai dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
mengenai bahan-bahan yang pernah diberikan sebelum menyajikan bahan baru.
·
secara
inovatif, guru-guru sudah mulai mengembangkan instrumen pengukuran prestasi
belajar dengan cara melakukan pre-test sebelum memulai kegiatan belajar
mengajar.
Dengan
mengetahui gambaran tentang entering behavior, siswa akan memberikan banyak
sekali bantuan kepada guru, antara lain :
Untuk
mengetahui seberapa jauh kesamaan individual antarsiswa dalam taraf
kesiapannya, kematangannya, serta tingkat penguasaan dari pengetahuan dan
keterampilan dasar sebagai landasan bahan baru. Dengan mengetahui disposisi
perilaku siswa tersebut, guru akan dapat mempertimbangkan dan memilih bahan,
metode, teknik, dan alat bantu belajar mengajar yang sesuai. Dengan
membandingkan nilai hasil pre-test dengan nilai hasil akhir, guru akan
memperoleh indikator yang menunjukkan seberapa banyak perubahan perilaku yang
terjadi pada siswa.
Mengingat
hakikat perubahan perilaku itu dapat berupa penambahan, peningkatan hal-hal
baru terhadap hal lama yang telah dikuasai, atau bahkan berupa pengurangan
terhadap perilaku lama yang tidak diinginkan (merokok, mencontek, dsb) , maka
sekurang-kurangnya ada tiga dimensi dari entering behavior itu yang perlu
diketahui guru adalah :
·
Batas-batas
cangkupan ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan dikuasai
siswa.
·
Tingkatan
dan urutan tahapan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sambutan atau
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang telah dicapai dan dikuasai
siswa.
·
Kesiapan
dan kematangan fungsi-fungsi psikomorik, proses-proses kognitif, pengalaman,
mengingat, berpikir, afektif, emosional, motivasi, dan kebiasaan.
Sebelum
merencanakan dan melaksanakan kegiatan mengajar, guru harus dapat menjawab pertanyaan
:
·
Sejauh
mana batas-batas materi pengetahuan yang telah dikuasai dan diketahui oleh
siswa yang akan diajar.
·
Tingkat
dan tahap serta jenis kemamupuan manakah yang telah dicapai dan dikuasai siswa
yang bersangkutan.
·
Apakah
siswa sudah cukup siap dan matang untuk menerima bahan dan pola-pola perilaku
yang akan diajarkan.
·
Seberapa
jauh motivasi dan minat belajar yang dimiliki oleh siswa sebelum belajar
dimulai.
- Unsur Strategi Pembelajaran
- Unsur unsur Strategi Pembelajaran
Agar
dapat merancang serta melaksanakan strategi pembelajaran yang efektif perlu
memperhatikan unsur-unsur strategi dasar atau tahapan langkah sebagai berikut.
- Menetapkan Spesifikasi dari Kualifikasi Perubahan Perilaku
Tujuan
selalu dijadikan acuan dasar dalam merancang dan melaksanakan setap kegiatan
pembelajaran.Oleh sebab itu indikator harus merumuskan secara spesifik dalam
arti mengarah kepada perubahan perilaku tertentu dan operasional dalam arti
dapat diamati dan diukur.Hal ini dapat dikatakan bahwa perubahan perilaku dan
pribadi peserta didik seperti apa dan bagaimana yang harus dicapai dan menjadi
sasaran dari kegiatan pembelajaran tersebut.
2).
Memilih Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan
adalah suatu cara pandang dalam menyampaikan bahan yang telah direncanakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dalam melaksanakan kegiatan
pelajaran harus dipertimbangkan dan dipilih jalan pendekatan utama yang
dipandang paling ampuh, paling tepat dan paling efektif guna mencapai sasaran.
3).
Memilih dan Menetapkan Metode, Teknik, dan Prosedur Pembelajaran
Metode
merupakan cara yang dlpilih untuk menyampaikan bahan sesuai dengan indikator .
Teknik merupakan cara untuk melaksanakan metode dengan sarana penunjang
pembelajaran yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kecepatan dan ketepatan
belajar untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu teknik menunjuk kepada ragam khas
penerapan suatu metode tertentu sesuai dengan latar beiakang tertentu pula,
misalnya kemampuan guru, kebiasaan guru, kebiasaan peserta didik belajar,
ketersediaan peralatan, kesiapan peserta didik dalam belajar, dan sebagainya.
Pada umumnya dalam kegiatan pembelajaran diperlukan pemanfaatan berbagai macam
metode clan teknik baik pada saat merancang kegiatan pembelajaran maupun pada
saat pembelajaran sedang berlangsung karena adanya penyesuaian-penyesuaian yang
perlu dilakukan. Oleh sebab itu, dalam setiap satuan pembelajaran harus
menggambarkan prosedur yang mengacu kepadu sejumlah metode dan teknik, dalam
arti diskenariokan dan sekaligus diberikan urutan secara sistematis untuk
mengupayakan pencapaian indikator .Atau dengan kata lain pertimbangan dan
penetapan langkah langkah pembelajaran yang ditempuh sejak titik awal sampai
dengan titik akhir di mana indikator dapat tercapai.
4).
Menetapkan Penilaian
Menetapkan
penilaian yang dimaksud adalah norma-norma, batas minimum keberhasilan atau
kriteria, tolok ukur dan ukuran baku
keherhasilan belajar yang dapat dijadikan pegangan dalam melakukan pengukuran
dan penilaian hasil kegiatan pembelajaran. Selanjutnya hasil tersebut akan dijadikan
umpan balik bagi penyempurnaan sistem pembelajaran secara keseluruhan.
3.
Macam Macam Strategi Pembelajaran.
- Strategi indukatif adalah suatu strategi pembelajaran yang memulai dari hal-hal yang khusus barulah menuju ke hal-hal yang umum.
- Strategi dedukatif adalah suatu strategi pembelajaran yang umum menuju ke hal-hal yang khusus.
- Strategi campuran adalah gabungan dari strategi indukatif dan dedukatif. Adapula strategi regresif yaitu strategi pembelajaran yang memakai titik tolak situasi jaman sekarang untuk kemudian menelusuri balik (ke belakang) ke masa lampau yang merupakan latar belakang dari perkembangan kontemporer tersebut (Widja, 1989:36)
4.
Hakikat Strtagei Pembelajaran
- Konsep dan Prinsip Belajar
- Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
- Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
- Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
- Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain:
- Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
- Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
- Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
- Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
- Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.
- Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi; dan semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan
- Yang perlu dipertimbangkan dari faktor siswa di dalam menggunakan strategi belajar-mengajar, antara lain:
- Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-perbedaan dari siswa lain.
- Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran.
- Dari faktor alat dan sumber yang perlu dipertimbangkan ialah:
- Jumlah dan karakteristik alat pelajaran dan alat peraga.
- Jumlah dan karakteristik sumber pelajaran (bahan cetakan dan lingkungan sekitar).
- Dari faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan membelajarkan siswa.
- Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
- Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
- Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
- Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.
- Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru. Siswa tinggal "terima jadi" dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
- Strategi
Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah
oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru
sebagai fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan.
Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri. - Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
- Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.
- Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa. Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.
- Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa
- Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa.
- Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga.
- Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, akan tetapi guru "mewakilkan" kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.