Sabtu, 01 Oktober 2011

MAKALAH SKU


HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB    1          PENDAHULUAN
A.     Dasar gagasan  membuka bisnis/pengembangan bisnin
B.     Bidang usaha
C.     Gambaran perkembangan  .
BAB    ll           PROFIL
A.     Gambaran umum
B.     Aspek teknis produksi/operasi
C.     Aspek pemasaran
D.     Aspek manajemen
E.      Aspek keuanagan
BAB    lll          USAHA YANG DI USULKAN
A.     Usaha yang di usulkan
B.     Aspek teknis produksi/operasi (sifat usaha, jenis dan jumlah produksi, lokasi, bangunan, mesin dan peralatan, proses produksi, bahan baku, tenaga kerja)
C.     Aspek pemasaran (peluang pasar, daerah pemaasaran, pasar sasaran, volume dan harga penjualan, struktur pasar, pangsa pasar, groos profit margin)
D.     Aspek manajemen  (kepemilikan, struktur organisasi, tenaga kerja/karyawan)
E.      Aspek keuangan (kebutuhan dana, sumber dana, prediksi pendapatan, prediksi biaya, prediksi laba rugi, criteria penilaian investasi)
BAB    IV        PENUTUP
LAMPIRAN



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Pemilihan bentuk usaha budidaya jamur tiram ini dilatarbelakangi oleh :
·        Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas serta permintaan pasar yang selalu tinggi memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil produksi jamur tiram.
·        Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.
·        Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur tiram.
Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang  baik. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala besar.
Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jenis kayu albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 – 28°C, dengan kelembaban 80 – 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.




1.2     PEMERIKSA PROYEK

Budidaya Jamur Tiram
            Kota ujung batu dengan jumlah penduduk lebih kurang 3000jiwa, memiliki beragam aktifitas kehidupan masyarakat, meliputi pertanian, pedagang, peternak dan wiraswasta. Salah satu sector wiraswasta yakni usaha meubel merupakan usaha yang cukup potensial di pekanbaru dan dari aktifitas usaha tersebut menghasilkan sisi berupa serbuk gergaji. Biasanya sisa dari usaha meubel ini (serbuk gergaji) hanya dibuang atau di bakar.
            Serbuk gergaji dapat di manfaatkan sebagai media dalam budidaya jamur tiram, sehingga dapat member nilai tambah yang positif, dari pada di buang atau di bakar dan setelah budidaya jamur tiram bahan tersebut dapat di gunakan sebagai pupuk tanaman. Penggunaan serbuk gergaji sebagai media tumbuh jamur kupinh mudah di peroleh.
            Profinsi ujung batu belum banyak membudidayakan jamur tiram, sedangkan jamur tiram merupakan jamur yang boleh di konsumsi, sebagai bahan sayur dan berkhasiat obat. Selain itu juga di cermati secara analisis ekonomi, sector ini memiliki prospek yang cukup baik.
Jamur tiram memiliki keunggulan sebagai peluang usaha diantaranya:
1.      Harganya relative mahal/ tinggi, sehingga dapat memacu semangat dan motifasi petani jamur karena keuntungannya relative besar.
2.      Pemeliharannya tidak begitu rumit sehingga tidak banyak menyita waktu dan dapat di manfaatkan sebagai usaha sampingen.
3.      Pasarnya jelas dan tidak pernah tidak laku.
4.      Masih sedikitnya petani jamur sehingga belum dapat memenuhi permintaan jamur.
5.      Investasi modalnya tidak terlalu besar.
6.      Bahanbakunya mudah di dapat dan harganya relative murah (serbuk gergaji meubel).
7.      Apabila budidaya di lakukan dengan benar dan sungguh-sungguh maka tingkat resiko kegagalan panen hanya 10%.

BAB II
ASPEK TEKNIS

              Aspek teknis merupakan aspek yang harus di perhatikan oleh yang membangun usaha. Ini sangat penting menjadi titik  ukur dan titik awal dalam menjalankan usaha. Berikut beberapa item yang harus di lihat dan di pelajari serta di amati dan di aplikasikan dalam kegiatan usaha, antara lain:
1.             Lokasi
Pada usaha budidaya jamur kuping ini yang kami jalani lokasinya di daerah ujung batu di karenakan  Iklim tropis yang di miliki Negara Indonesia dan khususnya di profinsi riau sangat cocok dan memungkinkan untuk budidaya jamur tiram karna jamur tiram labih tahan terhadap iklim dan kondisi lingkungan tropis.
2.             Bahan Baku
Bahan baku dari pembudidayaan jamur tiram adalah bahan media biakan (serbuk gergaji), bibit jamur yang berkualitas,  Bahanbakunya mudah di dapat dan harganya relative murah (serbuk gergaji meubel).

3.             Tenaga Penggerak
Mesin atau tenaga penggerak dari pembudidayaan jamur kuping yaitu tabung reaksi (pengatur suhu) thermometer maks-min,  genset

4.             Tenaga Kerja
Di karenakan ini merupakan industri rumah tangga, yang hanya terdiri dari beberapa orang saja para pekerjanya terdiri dari yang mempunyai usaha yaitu 6 orang pekerja.

5.             Alat atau Mesin
Instrument yang di gunakan sebagai berikut:
Peralatan:
Ø  Selang plastic                                       
Ø  Ember besar                                        
Ø  Plastic terpal                                        
Ø  Plastic polibag 20x30 cm tebal 0,7cm     
Ø  Kapas                                                  
Ø  Pengaduk (shaker)                               
Ø  Hygrometer                                         
Ø  hermometer                                         

6.             Transportasi
Bidang transportasi dalam hal penyediaan pasokan bahan baku kami menggunakan mobil cold diesel. Bidang  pemasaran kami menggunakan 3 unit sepeda motor yang setiap harinya memasarkan ke daerah-daerah atau pasar yang menjadi prioritas.

7.             Komunikasi
Kami slalu berkomunikasi dengan pasar-pasar. Seperti bagaimana tingkat permintaan akan jamur tiram. Komusikasi sangat penting bagi kami karna untuk kedepannya  akan bermanfaat bagi usaha dan segmentasi pasar.

8.             Lingkungan
Kegiatan usaha kami tidak berdampak negative pada lingkungan sekitar. Tingkat kebisingan suara mesin tidak terdengar. Hasil atau sisa olahan media dapat di gunakan menjadi pupuk kompos bagitanaman.









BAB III
ASPEK PEMASARAN

III. 1  PROSPEK DAN PASARAN PRODUKSI JAMUR TIRAM
Dalam pemasaran, kegiatan usaha ini pertumpu  pada pasar-pasar yang ramai yang banyak di kunjungi orang, dan juga pesanan dari rumah-rumah. Sebelum memasarkan produk usaha ini kami terlebih dahulu melakukan riset pasar & observasi. Mulai dari kualitas, harga jamur, tingkat pesaing  dan daya tahan dari jamur tersebut.  Semua itu sudah kami  amati, Pasarnya jelas dan tidak pernah tidak laku.
III. 2  SASARAN PASAR ATAU PANGSA PASAR
Berikut sasaran pemasaran kami:
a.             Pasar konsumsi
-             Pasar  swalayan
-            Pasar ngaso
-            Pasar tradisional
-            Dll
Setelah itu kami bersaing dari mulai:
-          Harga
-          Kualitas
-          Kemasan
Pada harga kami mnggunakan standar yang tidak terlalu mahal, dan juga prinsip kami biarpun selisih harga agak sedikit mahal tetapi kualitas terbaik dan terjaga sehingga konsumen tetap slalu bias menikmati produk jamur kami.
b.             Rumah ke rumah
-             Ibu rumah tangga juga  jadi prioritas karna jamur banyak di minati atau di gemari oleh masyarakat.
Untuk  strategi  yang  terpenting  adalah slalu memperhatikan tingkat kepuasan konsumen  akan produk dari usaha kita.

III. 3 BEBERAPA GAMBAR PRODUK JAMUR TIRAM KAMI
           
                    
III. 4 DAFTAR TABEL PERAMALAN PERMINTAAN
TREND LINIER SEDERHANA
Berikut merupakan bagan pengukuran peramalan permintaan akan produk tempe dari tahum pertama (2011) sampai tahun kelima (2015) dan dua tahun berikutnya
Mengunakan Trend Linier Sederhana
  Tahun
       Y
    X
    X.Y
     
   2011
4000
-2
8000
4
   2012
3500
-1
7000
1
   2013
4000
0
0
0
   2014
8000
1
8000
1
   2015
    9000
2
18000
4
 Jumlah
28.500

41.000
10



Dengan rumus :
            a =      =     =  5700
            b =   =     =  4100                                                                                            
Sehingga untuk peramalan permintaan dua tahun berikutnya yaitu tahun 2016 & 2017 ialah :
Ŷ = a + bx
Ŷ (2016) = 5700 + 4100 (6) = 30.300
Ŷ (2017) = 5700 + 4100 (7) = 34.400














BAB III
ASPEK MANAJEMEN

Aspek manajemen merupakan aspek yang mengelola perusahaan atau kegiatan perusahaan. usaha ini yang terdiri dari fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan :
IV.1  Planning (perencanaan)
Merupakan suatu proses kegiatan awal didalam perusahaan yang mana mengekspektasikan terhadap tujuan perusahaan. Usaha kami merencanakan suatu tujuan yakni memproduksi tempe yang sesuai dengan permintaan dipasaran dan memperolel profit atau keuntungan dari hasil penjualan.
IV.2  Organization (pengorganisasian)
Dalam usaha ini terdiri dari 8 orang yang sudah terbagi-bagi dalam tugasnya masing-masing. Berikiut bagian-bagiannya:
Ø  Bagian produksi
Yang mana kegiatannya meliputi tahapan-tahapan kegiatan produksi dan operasi
Ø  Bagian pemasaran
Yang mana kegiatannya rutinitas dalam memasarkan produk tempe ke wilayah Pekanbaru sekitarnya
Ø  Bagian keuangan
Merupakan bagian yang mengelola keuangan perusahaan atau asaha kami. Seperti laporan keuangan dan kegiatan transaksi-transaksi lainnya yang akan di analisis dan dibukukan dalam sebuah laporan keuangan.
IV.3  Controlling (pengawasan)
Merupakan suatau kegiatan yang harus diperhatikan karna dengan kita mengadakan pengawasan dalam kontrol kerja akan berguna dan selakin menjadi lebih efektif dan efisien. Diantaranya kontrol dalam bidang:
Ø  Produksi yang meliputi:
a.    Tahapan pertama dimulai kontrol pengawasan penseleksian kedelai yang berkualitas dan layak untuk diproses.
b.      Tahapan kedua pengawasan terhadap tahap perebusan kacang kedelai  yang memeruikan air dan alat-alat yang sesuai
c.       Selanjutnya tahap pendinginan dan peragian yang memerlukan waktu sekitar 3-5 hari.
d.      Selanjutnya tahap pengemasan dan pengirisan tempe menjadi beberapa bentuk.
e.       Terakhir tahap kualitas kontrol terhadap tempe.

IV.5   Proses Produksi Jamur Tiram
Terlebih dahulu serbuk gergaji diayak, setelah itu semua bahan tersebut dicampur hingga merata, kemudian diberi air secukupnya sampai serbuk gergaji dapat digenggam. Selanjutnya, campuran bahan tsb dimasukkan kedalm kantong plasik transparan yang tahan panas. Digunakan kantong plastic (polibag) deg\ngan ketebalan antara 0.3cm sampai 0.7cm. ukuran plastic yang di gunakan 20cm x 30cm untuk media berbobot 1kg. bahan di padatkan hingga berbentuk seperti botol besar bagian atasnya di tutup dengan menggunakan isolasi. Selanjutnya polibag tersebut di bungkus dengan plastic lembaran (agar pada saat steriliasai media tanam dalam dandang tidak menghisap air) polibag yang sudah diisi media kemudian disterilkan dengan jalan dikukus menggunakan drum dengan suhu sekitar 90-115°C, setelah itu dinginkan pada suhu kamar. Dengan menggunakan jarum ose yang steril. Kemudian bibit di masukkan hingga pertenganhan kantong plastic, agar miselium lebih cepat tumbuh dan menyebar secara merata pada media. Setiapa kantong plastik(polibag) diisi 2,0 cc sampai 3,0cc bibit atau lebih kurang0.5 gr.
Kantong kantong plastic (polibag) yang telah diisi bibit kemudian diinkubasi selama 1 bulan dengan sushu 25°C sampai 28°C agar misselium cepat tumbuh. Kemudian polibag tersebut di susun pada rak-rakyang telah disiapkan dalm rumah jamur (kumbung).
Setelah jamur (miselium) mulai tumbuh yang di tandai dengan munculnya benang benang yang berwarna putih, bagian polibag dilubangi dengan cutter selebar 2cm sampai 3cm. cukup satu atau dua llubanguntuk satu kantong plastic. Tujuannya agar jamur yang akan tumbuh dapat keluar melalui lubang tersebut.
Ø  perawatan dan pemeliharraan
·        Susunan polibag
Polibag disusun di ats rak dengan posisi tidur(tidak berdiri). Setiap baris polibag diberi skat bambu. Stiap rak secara vertical diletakkan 4-5 baris polibag. Pengaturan ini dimasutkan agar miselium tumbuh secara leluasa, dan tidak saling bertabrakan antara polibag satu dengan yang lain.
·        Sirkulasi udara
Sirkulasi udara diperoleh dari tutup plastic yang berada disisi bawah kumbung setinggi 1 meter. Tutup plastic tersebut dibuka setiap sore, agar udara bebas masuk,sedangkan setiap pagi di tutup. Untuk menghindari masuknya sinar matahari.
·        Penyiraman
Peenyiraman di lakukan 2kali sehari, secar merata atau meyebar ( seperti kabut) dengan menggunakan hand sprayer. Akan tetapi jika hujan  dilakukan penyiraman sekali dalam satu hari.
·        Suhu dan kelembaban
Suhu dan kelembaban  harus selalu dijaga agar stabil sampai panen. Suhu berkisar antara 26°C sampai 28°C, kelembaban 80-90%. Untuk mengetahui secara pasti suhu ruangan. Digunakan alat thermometer max-min.
·        Pelabunagn polibag
Setelah 2 bulan misselium tumbuh (menjalar) akan tampak berwarna putih merata (polibag yang berwarna coklat terlihat menjadi putih rata). Bagian atas polibag dilubangi lebih kurang 2cm dengan menggunakan cutter. Fungsi lubang ini adalah untuk pertumbuhan jamur.

Ø  Panen dan Pasca Panen
            a. Cara Memanen
jamur kuping dengan memotong kira-kira 5cm dari permukaan polibag dengan menggunakan cutter. Bekas potongan tersebut dibiarkan, selanjutnya polibag harus  tetap dirawat dengan baik. Polibag perlu disiram, dijaga kelembaban dan suhunya sehingga jamur dapat tumbuh kembali untuk panen berikutnya. Panen kedua dan seterusnya dilakukan setiap dua minggu berikutnya (sejak panen pertama).
            b. Paska Panen
            Jamur yang di panen dalam bentuk segar tidak tahan lama disimpan. Penyimpanan maksimal dua hari. Untuk memperpanjang masa simpan jamur yang di panen jamur diawetkan dalam bentuk kering. Hasil panen jamur kuping dicuci bersih kemudian di jemur dibawah terik matahari sampai kering.












BAB IV
ASPEK BIAYA

1.      Pendekatan Aspek Biaya
Merupakan suatu analisis yang mengenai hal keuangan perusahaan dimana mengatur, menjaga, mengeluarkan, dan penerimaan akan hasil pendapatan. Biasanya lebih tepatntya dengan biaya yang keluar karna adanya kegiataan dari suatu usaha produksi.

ü  Rp 5.000,- per karung untuk serbuk kayu.
ü  Rp 1.700,- per kg untuk dedak atau bekatul.
ü  Rp 8.000,- per kg untuk tepung jagung.
ü  Rp 500,- per kg untuk CaCO3 (kapur).
ü  Rp 3.500,- per kg untuk CaSO4 (gips).
ü  Rp 21.000,- per kg untuk plastik Type PP uk. 22 x 35 x 0.3.
ü  Rp 7.000,- per kg untuk majun.
ü  Rp 33.000,- per kg untuk karet gelang.
ü  Rp 8.000,- per liter untuk spritus.
ü  Rp 22.000,- per liter untuk alkohol.




1.      Biaya operasional dan pemeliharaan dari tahun0 – tahun 5:
Tahun 0  Rp 10.290.424
Tahun 1  Rp 120.614.400
Tahun 2  Rp 120.614.400
Tahun 3  Rp  120.614.400
Tahun 4  Rp   120.614.400
Tahun 5  Rp 120.614.400
2.      Biaya angsuran kredit
Tahun 0,           RP -                             Thn 1   Rp 34.173.212   
Tahun 2  Rp 34.173.212                        Thn 3  Rp 34.173.212
Tahun 4  Rp 34.173.212                        Thn 5  Rp 34.173.212

3.      Biaya angsuran pokok
Tahun 0,           RP -                             Thn 1   Rp 18.465.998   
Tahun 2  Rp 20.885.403                        Thn 3  Rp 23.620.984
Tahun 4  Rp 26.715.333                        Thn 5  Rp 30.215.042


4.      Bunga kredit
Tahun 0  Rp –                                                  Tahun 4  Rp 7.457.879
Tahun 1  Rp 15.707.214                                    Tahun 5  Rp 3.958.170
Tahun 2  Rp 13.288.169
Tahun 3  Rp 10.552.228





Keterangan
Benefit  :
1.Hasil Usaha
2.Salvage Value

-

192.000.000
       -

192.000.000
       -

192.000.000        -

192.000.000-

192.000.000
18.407.500
   Total Benefit
-
192.000.000

192.000.000

192.000.000

192.000.000

210.407.500
Biaya    :
1.Investasi
2.Operasional dan Maintenance
3.Angsuran kredit
- baunga
- angsuran pokok

 130.192.824
-

-
-
      

        -
120.614.400
       
34.173.212
15.707.214
18.465.998

       -
120.614.400

34.173.212
13.288.169
  20.885.403



        -
120.614.400

34.173.212
10.552.228
23.620.984

        -
120.614.400

34.173.212
7.457.879
26.715.333

        -
120.614.400

34.173.212
3.958.170
30.215.042

Total Cost
10.290.424
188.987.824
188.961.184
188.960.824
188.960.824
188.960.824
Laba Kotor
(10.290.424)
3.012.176
3.012.176
3.012.176
3.012.176
21.446.676
Pajak (20%)
-
602.435,2
602.435,2
602.435,2
602.435,2
4.289.335,2
Nett Benefit
(10.290.424)
122.508.160
150.108.160
140.764.160
142.517.280
155.857.939,2











BAB VI
            ANALISA  FINANSIAL

Di dalam aspek finansial berhubungan dengan namanya hal keuangan. dimana seorang pengusaha ataupun sebagai perusahaan harus mempunyai rincian akan kegiatan keuangan usahanya. Dengan harapan dan al hasil dapat diketahui dan dapat untuk mengambil sebuah keputusan ataupun kebijakan di dalam usahanya.
            Disini saya jabarkan tentang perhitungan :  
1.      Nett Present Value (NPV)

Merupakan nilai sekarang dari selisih antara Benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discounted tertentu. NPV menunjukkan kelebihan benefit dibandingkan dengan  cost.
Dengan rumus  : NPV = ∑ PVNB

Kriteria              : 1. Bila NPV  > 0  = (usaha layak untuk dilaksanakan)
                                       2. Bila NPV  < 0 = (usaha tidak layak untuk dilaksanakan)
Berikut NPV dari usaha:
Tahun
       TB
       TC
NB(TB-TC)
   DF 12%
 PVNB(NB.DF)
     0
         -
10.290.424
(28.540.000)
        1
 (28.540.000)
     1
192.000.000

  38.864.800
  (2.291.840)
   0,89286
  (2.064.292)
     2
192.000.000

  11.864.800
  33.708.160
   0,79719
  26.871.808
     3
192.000.000

  16.044.800
  44.764.160
   0,71178
  31.862.234
     4
192.000.000

  13.853.400
  60.917.280
   0,63552
  38.714.150
     5
192.000.000

  15.585.076
  71.531.940
   0,56743
  40.589.369
    




107.451.269










KESIMPULAN
            Berdasarkan dari hasil analisis yang telah di uraikan tersebut di proleh  hasil budidaya jamur kuping lebih besar dari 1%, sehingga usaha budidaya jamur kuping dengan media tanam serbuk gergaji cukup signifikan dan dapat di kembangkan sebagai usaha alternative baik dalam skala rumah tangga maupun skala besar.